Diposting : 29 September 2018 00:16
Djoko Moeljono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pelaksanaan Latihan Posko bertujuan meningkatkan kemampuan Komandan dan Staf Korem dalam merencanakan suatu operasi yang mencakup hal-hal keterpaduan, kerja sama, dan koordinasi dalam pengambilan keputusan, teknik, olah Yudha dan pengintegrasian semua kemampuan satuan yang dimiliki.
“Termasuk prosedur dan tata cara kerja yang berlaku dalam suatu Posko, serta Kodal Operasi guna membantu tugas Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menghadapi permasalahan bencana alam,” ujar Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri ketika membacakan amanat Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, SIP., pada Upacara Pembukaan Latihan Posko I Korem 163/Wira Satya TA 2018 di Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, kemarin.
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah melaksanakan prosedur hubungan Komandan dan staf sesuai mekanisme dan prosedur yang berlaku serta terlaksananya “Komando, Kendali, Komunikasi, Komputerisasi, Intelijen, Pengindraan dan Pengintaian” (K4IPP) secara optimal. Sehingga mampu menangani permasalahan kondisi sosial secara cepat, tepat, dan benar serta terpadu antara aparat keamanan (TNI-Polri), Pemda, instansi terkait, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi dinamika penanggulangan bencana alam meletusnya Gunung Agung guna mengantisipasi terjadinya korban jiwa.
Agar tujuan maupun sasaran tersebut dapat tercapai dengan optimal, maka dalam Latihan Posko kali ini yang berlangsung selama 3 hari (26-28 September 2018) diajarkan sejumlah materi, seperti analisa tugas pokok (tupok), rensem, jukcan, perkiraan keadaan, keputusan dan konsep umum ops, ren ops/PO dan Kodal Ops. Kemudian penerapan prosedur, materi dan taktik ops serta tata kerja yang berlaku di suatu Posko dan Kodal dalam prosedur hubungan Komandan dan staf.
“Beberapa materi ini saya nilai sangat tepat, mengingat wilayah Korem 163/Wira Satya yang meliputi Provinsi Bali sangat rentan dengan berbagai masalah bencana alam. Sebagai aparat teritorial, kita tentunya harus dapat mengantisipasi bencana alam yang terjadi sesuai tataran tugas dan kewenangan masing-masing,” katanya.
Hal ini sejalan dengan kewajiban semua pihak untuk menjaga kondisi Bali sebagai tempat tujuan wisata domestik maupun mancanegara agar tetap aman dan nyaman. Dengan demikian para wisatawan akan merasa betah, lama menginap dan ingin kembali lagi menikmati keindahan alam, budaya Bali yang kaya akan kearifan lokalnya.
Hal yang sangat sesuai dengan tema Latihan Posko kali ini, yaitu “Korem 163/Wira Satya Melaksanakan Tugas Bantuan kepada Pemerintah Daerah dalam rangka Penanggulangan Bencana Alam di Wilayahnya“.
Menyikapi hal tersebut, diharapkan Danrem 163/Wira Satya mampu melaksanakan Latihan Posko I Korem 163/Wira Satya ini sesuai Protap yang berlaku dengan titik berat mengatasi permasalahan bencana alam di wilayah dalam rangka membantu Pemda setempat. “Mengingat sangat pentingnya pelaksanaan Latihan Posko, maka kepada seluruh peserta yang terlibat saya tekankan untuk mengikuti rangkaian kegiatan latihan secara sungguh-sungguh,” sarannya.
Diharapkan pula jangan sampai ada yang beranggapan bahwa kegiatan ini hanya formalitas untuk menyelesaikan program. Untuk itu, kepada Komandan Latihan maupun penyelenggara latihan hendaknya dapat memerankan bagian demi bagian setiap kegiatan, sehingga dapat melihat dan menilai sejauh mana langkah dan tindakan yang diambil para pelaku dalam mengatasi setiap permasalahan yang dikembangkan dalam latihan.