Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Lebaran Gamang, Lebarkan Kasih Sayang

Bali Tribune / Nuryana Asmaudi

balitribune.co.id | IDUL Fitri atau Lebaran tahun ini serasa dalam suasana yang gamang dan kurang nyaman. Banyak persoalan yang mengoyak negeri mulai dari musibah terjadi di mana-mana hingga masalah politik perselisihan hasil Pilpres 2024 yang belum tuntas membuat orang cemas.

Upaya telah dilakukan untuk meneduhkan suasana, di antaranya dengan silaturahmi buka bersama pada malam-malam Ramadhan, namun masalah perselisihan hasil Pilpres 2024 yang telah berada di Mahkamah Konsittusi (MK) tetap menjadi ganjalan hati-pikiran. Bahkan, jika MK sudah mengumumkan putusan hasil sidang nanti kayaknya masih tetap akan menjadi ‘bara dalam sekam’ jika tidak diterima dengan ikhlas dan legowo.

Saat Lebaran ini persoalan tersebut belum tuntas mengakibatkan perasaan kalangan yang bersengketa dalam Pilpres 2024 beserta para pendukungnya gamang dan ngambang. Pihak yang ‘terkalahkan’ tetap memendam kekecewaan, semantara pihak yang ‘termenangkan’ jadi was-was dan cemas. Artinya pintu maaf pada hari raya yang biasanya dimanfaatkan orang untuk saling bermaafan belum terbuka lebar atau hanya terkuak sebagian: memberi maaf dengan setengah hati. Mungkin mau memaafkan orangnya, namun emoh memaafkan terkait soal Pilpres. Saya membayangkan, kubu capres-cawapres yang menggugat tak mau memaafkan capres-cawapres yang digugat kecuali jika yang bersangkutan meminta maaf terlebih dahulu dengan mengakui telah melakukan kecurangan dan pelanggaran, dan itu tentu tak bakal dilakukan pihak yang tergugat.

Belum legowo

Kubu capres-cawapres yang terkalahkan dalam Pilpres 2024 masih sangat kecewa, maka belum bersedia memberi maaf lahir dan batin kepada kubu yang termenangkan. Secara pribadi orangnya bisa dimaafkan, namun pelanggaran dan kecurangan yang diduga telah dilakukan dalam pemilu presiden kemarin tidak bisa dimaafkan begitu saja sampai masalah tersebut terselesaikan. Implikasinya, para pendukung capres-cawapres yang kalah, setali tiga uang, tak mau memaafkan pihak capres-cawapres yang menang beserta pendukungnya.

Bayangkan saja, seandainya semua pendukung capres-cawapres tidak mau saling memaafkan saat Idul Fitri gegara perselisihan Pilpres. Kubu yang terkalahkan tidak rela, sementara kubu yang termenangkan sakit hati karena digugat hingga membuat was-was dan cemas. Maka, suasana Lebaran kali ini jadi gerah dan panas. Idul Fitri tidak menjadi hari penyucian, melainkan jadi ‘neraka’ yang membakar jiwa karena masih ada dosa yang mengganjal. Dosa yang terkait dengan kesalahan antara sesama manusia tidak akan diampuni Allah selama manusia yang bersangkutan tidak saling memaafkan dan mengikhlaskan.

Namun itu hanya pengandaian saya saja. Mudah-mudahan masarakat dan para pendukung semua capres-cawapres 2024 tidak ambil pusing dengan perselisihan dan gugatan hasil Pilpres 2024. Semoga ‘pertengkaran’ politik hanya terjadi di kubu capres-cawapres yang berselisih beserta para elit partai pendukung dan tim suksesnya saja. Seandainya ada dendam dan sakit hati, semoga tidak melebar ke masyarakat luas sehingga tidak menimbulkan suasana yang panas membara. Mudah-mudahan masyarakat, terutama kalangan akar rumput, tetap adem-ayem, gayup-rukun, dan bisa terus menjaga silaturahmi yang baik dengan saling mengasihi dan memaafkan agar semua dosa dan kesalahan terampuni.

Ikhlas saling memaafkan

Persoalan pilpres jangan sampai penjadi bom yang meretakkan hubungan persaudaraan. Sebab, pada akhirnya semua akan kembali menjadi saudara sebangsa dan setanah air. Mudah-mudahan Idul Fitri yang hadir pada pasca-Pilpres 2024 ini benar-benar bisa menjadi hari penyucian jiwa, peredam kegerahan dan penyejuk hati-pikiran. Tercipta suasana yang tenteram. Semua orang saling memaafkan dan mengikhlaskan kesalahan masing-masing, sehingga kita bisa menjadi bangsa yang besar, sehat-selamat, segar-waras lahir batin.

Alasan salah satu pasangan capres-cawapres yang melakukan gugatan terhadap hasil Pilres 2024 katanya sebagai dedikasinya untuk menjaga kewarasan dan impian warga negara tentang Indonesia yang lebih maju. Pihaknya menduga dalam Pemilu Presiden 2024 telah terjadi kecurangan secara struktur, masif dan sistematis, juga ada penyalahgunaan kekuasan oleh pemerintah yang menguntungkan pasangan yang menang.

Gugatan sudah ditangani MK dan saat ini masih sedang proses persidangan. Saat Idul Fitri ini sidang belum selesai, hasilnya belum diketahui. Jadi, pihak penggugat maupun yang digugat sama-sama masih merasa gamang dan cemas. Karena itu perlu dijalin komunikasi dan silaturahmi lebih dalam dan menyeluruh. Ketegangan harus diredam dengan jiwa besar, pikiran yang jernih dan akal yang benar-benar waras, serta kerelaan dan keikhlasan untuk saling meminta dan memberi maaf. Lebih penting adalah upaya mencegah perpecahan, mengikat kembali persatuan, dan menjaga keutuhan bangsa agar bisa bersama-sama membangun negeri tercinta ini.

Mendapat berkah

Sayang apabila pilpres menjadi pemicu perpecahan. Kerdil sekali jiwa bangsa ini jika kekuasaan dan kursi kepresidenan menjadi rebutan dengan cara tidak sehat dan melangggar tatanan-etika-budaya hingga menghancurkan bangsa. Menggugat pelanggar hukum tidak cukup hanya melalui hukum melainkan juga harus dilakukan dengan cara yang santun, berbudaya dan kasih sayang. Mengembalikan kewarasan bangsa seyogianya dilakukan dengan cara yang waras pula, tidak emosi, sakit hati, provokasi. Memperbaiki yang salah harus dilakukan dengan cara yang tidak salah agar mendapat berkah berlimpah.

Momentum yang agung dan mulia ini, Hari Raya Idul Fitri, bisa dimanfaatkan sebagai pembuka jalan tabayun, rekonsiliasi dan silaturahmi yang baik. Saling merelakan dan mengikhlaskan. Tak ada kemenangan yang sejati. Tak ada kekuasaan yang abadi di dunia ini kecuali hanya titipan dan ujian Ilahi untuk mencapai kemuliaan hidup yang abadi di sisi-Nya nanti.

Tak ada guna ribut dan bertengkar, bersitegang dan cakar-cakaran memperebutkan kekuasaan dengan berbagai dalih dan alasan demi tegaknya demokrasi, keadilan dan kewarasan yang diimpikan bangsa kalau buntut-buntunya sama: sekadar ingin meraih dan merebut kekuasaan agar mendapat kebahagiaan dan kemuliaan dunia belaka.

wartawan
Nuryana Asmaudi
Category

Pembangunan Lift Kaca Dihentikan, Suwirta: Saya Tak Pernah Intervensi soal Perizinan

balitribune.co.id | Semarapura - Mantan Bupati Klungkung dua periode 2013–2023, I Nyoman Suwirta yang jadi sasaran hujatan dan komentar miring mengenai dihentikannya proyek lift kaca, rupanya gerah juga. Ia angkat bicara terkait polemik pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking, Nusa Penida, yang dihentikan pembangunannya itu.

Nama Suwirta mencuat karena proyek tersebut memperoleh izin dan groundbreaking dilakukan di masa kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya icon click

Wajib Pajak Diminta Segera Lakukan Aktivasi Akun Coretax

balitribune.co.id | Denpasar - Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, menegaskan wajib pajak di seluruh Indonesia diimbau segera melakukan pendaftaran dan aktivasi akun Coretax, agar dapat menikmati layanan perpajakan secara penuh. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Denpasar, Selasa (25/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Badai Cedera Usai, Arsenal Siap Lawan Bayern Munich dan Chelsea

balitribune.co.id | Jakarta - Tim kasta atas asal Inggris, Arsenal siap meraih gelar juara Liga Primer meski kekurangan pemain andalan akhir-akhir ini. Meski begitu tampaknya kekhawatiran mereka akan segera mereda karena pemain yang absen akan segera kembali merumput bersama The Gunners.

Baca Selengkapnya icon click

Menjelang Nataru, Warga Sumba Barat Daya Diminta Jaga Kamtibmas di Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), warga Sumba Barat Daya (SBD), NTT diminta untuk ikut menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Bali. Permintaan ini dikumandangkan langsung oleh Ketua Ikatan Keluarga Sumba Barat Daya (IKSBD) Bali, Samuel Sairo Kalumbang dalam acara diskusi dengan Polda Bali di Denpasar, Selasa (25/11). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

BRI Region 17/ Denpasar Dukung Program Strategis Nasional 3 Juta Rumah Melalui Penyaluran KPRS dan KPP

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Region/17 Denpasar terus memperkuat komitmennya dalam mendukung Program Strategis Nasional (PSN) penyediaan 3 juta rumah bagi masyarakat. Pada tahun 2025, BRI Region 17/ Denpasar catat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Subsidi (KPRS) sebesar Rp200,42 miliar untuk memperluas akses hunian layak dan terjangkau.

Baca Selengkapnya icon click

Kredit Program Perumahan Merupakan Semangat Kolaborasi Pemerintah, Perbankan dan Pelaku Industri

balitribune.co.id | Mangupura - Bali membutuhkan alokasi anggaran untuk penyediaan 32 ribu rumah rakyat layak huni. Melalui perhatian pemerintah pusat dengan adanya program Kredit Program Perumahan (KPP), Gubernur Bali, Wayan Koster menargetkan kepemilikan rumah layak huni bagi masyarakat Bali rampung dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.