Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Malam Ini, Pameran Nitibumi Kolaborasi Jasmine dan Manu

Para seniman yang tergabung Komunitas Nitirupa siap menggelar pameran “Nitibumi” di Bentara Budaya Bali, Jumat (3/6) malam.

Denpasar, Bali Tribune

Komunitas Nitirupa menyikapi kerusakan lingkungan melalui karya rupa dalam pameran seni bertajuk “Nitibumi” yang akan dibuka Jumat (3/6) malam ini di Bentara Budaya Bali. Diharapkan kegiatan pameran ini menjadi ruang penyadaran bagi siapa saja untuk selalu ingat menjaga harmoni kehidupan di bumi.

Duabelas seniman yang tergabung Komunitas Nitirupa -- Wayan Redika, Made Wiradana, Made Supena, Loka Suara, Teja Astawa, Imam Nurofiq, Galung Wiratmaja, Nyoman Sujana Kenyem, Made Gunwan, Uuk Paramahita, I Putu Bambang Juliarta, dan Pande Alit Wijaya Suta – bakal menampilkan 24 karya dengan berbagai ragam konsep, gaya, dan penyajian, serta dua karya seni trimatra karya Nyoman Sujana Kenyem dan Imam Nurofiq.

Secara bebas mereka mengusung problematik lingkungan mulai dari galian C, tata ruang, perambahan hutan, alih fungsi lahan, ketidakharmonisan skala-niskala, politik kebijakan, hingga isu terkini, yaitu tolak reklamasi Teluk Benoa. Karya-karya ini menjadi semacam ‘petisi sunyi’ seniman terhadap kerusakan lingkungan yang mendera berbagai wilayah.

“Selain mendorong kreativitas perupaan, kami juga ingin mendukung kawan-kawan yang telah lama berjuang untuk lingkungan, sekaligus menggelitik para pemangku kebijakan untuk serius menangani keberlangsungan lingkungan untuk generasi mendatang melalui regulasi yang tegas dan memihak rakyat,” kata Redika, koordinator komunitas ini, Kamis (2/6).

Sebuah komposisi musik dan tari bakal disuguhkan dalam acara pembukaan yang dijadwalkan bakal dibuka oleh pecinta dan kolektor seni, Zainal Tayeb, didampingi sang kurator lukisan, Harry T Putra. Komunitas Nitirupa siap berkolaborasi dengan penari kontemporer Jasmine Okuno, Dibal Ranuh serta band Manu untuk merespons tema pameran.

Kurator I Wayan Seriyoga Parta mengatakan, interpretasi atas judul pameran Nitibumi berlatarkan pada refleksi atas kondisi bumi tempat manusia dan berbagai entitas kehidupan bersandar tumbuh dan berdinamika. Persoalan alam berupa kerusakan, bencana, juga tidak dapat dilepaskan dari ulah serta perilaku, ambisi dan keserakahan manusia.

Komunitas Nitirupa menerjemahkan kegelisahan terhadap persoalan alam dan lingkungan itu melalui karya seni rupa dan membuat tafsir terhadap persoalan terkait tema melalui persepsinya masing-masing yang diwujudkan dalam bentuk intepretasi rupa. Para seniman bersiasat melalui eksplorasi rupa dengan memanfaatkan elemen-elemen yang diambil dari realitas sekitar yang diolah secara bebas.

Politik representasi yang diupayakan seniman dalam bentuk representasi karya, memiliki tujuan yakni membagikan penghayatan subjektif dari pandangan dunianya kepada subjek-subjek yang lain. Diharapkan pesan pameran ini bisa menyentuh ke khalayak luas, setidaknya menumbuhkan harapan bersama, diawali melalui mata, kemudian menyentuh rasa, dan pada akhirnya juga menyentuh logika pikiran.

Warih Wisatsana dari Bentara Budaya Bali menuturkan, karya-karya dalam pameran ini tidak semata bersitegang dengan capaian estetik atau melulu menghadirkan gagasan hingga terbebani oleh timbunan pesan, melainkan semacam upaya sublimasi atau upaya perenungan. Semuanya dapat meresapi bagaimana tema disikapi dan dikritisi, sekaligus upaya masing-masing kreator untuk menemukan satu kesegaran visual, terbebas dari kungkungan pengulangan bentuk masing-masing.

“Wujud kepedulian dan sikap kritis mereka tidak tergelincir menjadi semacam pernyataan verbal, gugatan heroik permukaan, atau luapan ekspresi provokatif. Jauh dari nada agitatif, karya-karya mereka mengejutkan kita justru karena sebagian tampil mengedepankan deformasi bentuk; berlapis rupa dan makna,” katanya.

Terkait pameran ini, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Minggu (5/6) pukul 18.30 Wita akan digelar Diskusi Nitibumi yang menghadirkan narasumber kurator I Wayan Seriyoga Parta serta penekun sastra dan kebudayaan Wayan Westa.

wartawan
Djoko Moeljono
Category

Bupati Satria Serahkan Sembako untuk Korban Angin Puting Beliung di Desa Bunga Mekar

balitribune.co.id | Semarapura - Angin puting beliung menerjang Banjar Behu, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (2/11/2025) sore sekitar pukul 15.00 Wita. Mendengar hal tersebut Bupati Klungkung I Made Satria bersama Kalak BPBD Klungkung Putu Widiada menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampat angin puting beliung di Banjar Behu, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (3/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bikers Honda Dapat Sosialisasi dan Pembekalan Jelang ke HBD

balitribune.co.id | Denpasar - Menjelang gelaran akbar Honda Bikers Day (HBD) 2025 yang diadakan di  Jawa Barat, 15 November 2025 mendatang . Astra Motor Bali menggelar kegiatan sosialisasi dan pembekalan bagi bikers Honda Bali pada Sabtu (1/11), diikuti oleh 65 peserta dari berbagai komunitas Honda se-Bali.

Baca Selengkapnya icon click

Asuransi Astra Adakan "Beauty Class for Disabilities"

balitribune.co.id | Jakarta - Asuransi Astra menggelar Beauty Class for Disabilities di Head Office Asuransi Astra dan  diikuti komunitas penyandang disabilitas binaan Asuransi Astra.

Beauty Class for Disabilities merupakan program pelatihan tata rias dan pemasaran digital yang dirancang secara khusus untuk membuka peluang sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Galungan, Bupati Gus Par Gelar Pasar Murah dari Desa hingga Kota

balitribune.co.id | Amlpura - Pemerintah Kabupaten Karangasem bergerak cepat menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag), Pemkab kembali menggelar Pasar Murah secara rutin di sejumlah titik wilayah.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata Menerima Sertifikat GIAHS Salak Sibetan

balitribune.co.id | ​Amlapura - Kabar baik bagi petani Karangasem dibawa langsung dari markas FAO di Roma, Italia. Salak Sibetan, melalui sistem Agroforestry-nya, resmi ditetapkan sebagai situs Warisan Sistem Pertanian Global (Global Important Agricultural Heritage System - GIAHS).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.