Mami Mizutori Puji Keberagaman Indonesia | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 30 May 2022 04:38
M2 - Bali Tribune
Bali Tribune / Perwakilan khusus Sekjen UNDRR, Mami Mizutori, dalam upacara penutupan GPDRR ke-7 di Nusa Dua Centre.

balitribune.co.id | DenpasarPerwakilan khusus Sekjen UNDRR, Mami Mizutori yang hadir pada forum global GPDRR di Bali mengapresiasi keberagaman Indonesia.

Pertemuan penutupan forum global GPDRR ke-7 di Nusa Dua Centre, Bali melahirkan berbagai wacana penanggulangan dan ketangguhan terhadap bencana. Namun, keindahan dan diversitas Indonesia sebagai tuan rumah dari perheletan besar ini tak luput dari perhatian Mami Mizutori, selaku Perwakilan khusus Sekjen UNDRR (United Nations Office for Disaster Risk Reduction).

Mizutori mencurahkan apresiasinya atas keragaman yang dia temui selama berlangsungnya forum GPDRR ke-7 di Bali. Dia merasa tersentuh dengan keberagaman masyarakat Indonesia dan peningkatan jumlah peserta penyandang disabilitas yang naik dua kali lipat dari pertemuan sebelumnya. Selain bentuk kekaguman, ia juga mengaku bahwa ia benar-benar berterima kasih kepada Indonesia.

"Saya sangat bangga bahwa Platform Global ini benar-benar mencerminkan pendekatan seluruh masyarakat dari Kerangka Sendai, dan kami memiliki orang-orang dari, tentu saja, dari seluruh dunia," ungkap Mizutori.

"Sekali lagi saya harus berterima kasih kepada Indonesia untuk ini. Dan saya percaya bahwa ini akan menjadi salah satu warisan indah yang dapat kita tinggalkan di sini, di pusat konferensi ini," pungkasnya.

Tidak hanya Mami Mizutori, Perwakilan dari Aliansi Disabilitas Internasional (IDA), Elham Youssefian, juga ikut turun memberikan pidato dalam upacara penutupan kali ini. Youssefian menjelaskan, bahwa mereka masih meyakini pendekatan seluruh masyarakat dan pemerintah sebagai solusi utama dalam pengurangan risiko bencana.

"Pendekatan whole society yang kami maksud adalah semua masyarakat, tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, disabilitas, status adat, warna kulit, agama, kemiskinan, status ekonomi, atau status pengungsi," tegas Youssefian.

"Dan dengan pendekatan whole government, kami maksudkan bahwa setiap sektor pemerintah harus terlibat dan memiliki rencana dengan spesifik bagaimana mereka ingin terlibat dan apa yang ingin mereka lakukan," lengkap Youssefian.

Selain itu, dihadapan ribuan delegasi asing dari ratusan negara di dunia, Presiden-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri juga ikut menyampaikan pidatonya. Ia menyerukan negara-negara di dunia untuk bersatu dan menjunjung solidaritas demi menghadapi ancaman terhadap kemanusiaan.

"Eksploitasi alam yang tidak terkendali jadi ancaman bagi kemanusiaan dan peradaban manusia. Kita sering tidak menyadari bencana tersebut," kata Megawati yang menghadiri acara secara virtual.

Selain itu, ia juga mengusulkan agar dunia dapat memperkuat Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan mengokohkan kemitraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) antarnegara untuk meningkatkan kesiapsiagaan global dalam menghadapi bencana.