Denpasar, Bali Tribune
Ratu lompat jauh dan jangkit Asia asal Bali, Maria Natalia Londa belum bisa dipastikan bakal turun mewakili Bali pada Kejurnas Atletik Laskar Pelangi di Bangka Belitung, 19-22 Mei mendatang. Sebab, sebagai atlet Olimpiade, seluruh aktivitas Maria harus sepengetahuan Pelatnas.
“Maria belum tentu bisa turun memperkuat Bali di kejurnas nanti, karena harus minta izin dulu ke Pelatnas di Jakarta. Kalau Pelatnas melihat kejurnas rentan terhadap Maria mengalami cedera, ya tentu tidak diizinkan, apalagi Olimpiade Brazil, Agustus mendatang kian dekat,” ujar Ketua Umum Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bali, Ida Bagus Diptha di KONI Bali, Senin (25/4).
Pria yang akrab disapa Gus Diptha ini mengatakan, seluruh PASI di Indonesia saat pertemuan di Bogor belum lama ini telah komit akan mengirimkan semua atlet PON-nya ke Kejurnas Atletik Laskar Pelangi tersebut. Sebab, lanjutnya, ajang tersebut sebagai penjajakan sebelum mereka bertanding di PON XIX/2016 Jawa Barat, September nanti.
Bali sendiri, kata Gus Diptha, telah meloloskan 11 atlet ke PON XIX terdiri dari enam putra dan lima putri termasuk Maria Londa. “Selain Maria yang masih menunggu izin dari Pelatnas, 10 atlet lainnya siap kami kirim ke kejurnas nanti,” sambung Gus Diptha.
Lantaran hanya untuk menjajaki sejauh mana kekuatan lawan di PON mendatang, menurut Gus Diptha pihaknya tidak membidik jumlah medali yang bisa dibawa pulang oleh 11 atletnya itu.
Hanya saja, karena kejurnas itu menjadi ajang bergengsi, ia berharap kepada atletnya agar benar-benar tampil maksimal sehingga Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Bali yang mereka jalani selama ini benar-benar memberikan hasil.
Dikatakannya, KONI Bali telah membentuk Pelatda pada Februari lalu, yang dihuni seluruh atlet Bali yang lolos PON, termasuk atlet atletik. Dalam perjalanannya, lanjut dia, seluruh atlet PON Bali itu telah dilakukan tes fisik tahap I dan tahap II untuk mengetahui sejauh mana VO2-max yang ada dalam tubuhnya, karena VO2-max ini menentukan kebugaran fisik seorang atlet.
“PASI Bali juga ingin mengetahui kondisi kebugaran fisik seluruh atlet kami, makanya mereka semuanya kami ikutkan kejurnas, karena nantinya dari ajang ini kami akan melakukan evaluasi sebelum mereka berlaga di PON Jabar,” demikian Ida Bagus Diptha.