
balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali saat ini tengah menyiapkan proyek prestisius Pusat Kebudayaan Bali (PKB) yang berlokasi di Kabupaten Klungkung. Saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 90% lebih, sehingga setelahnya akan dilanjutkan dengan pematangan lahan.
Guna mendukung proses pematangan lahan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menjalin kerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) untuk memanfaatkan Material Hasil Pengerukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar yang saat ini tengah membangun Bali Maritime Tourism Hub.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antara PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Bali tentang Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan tersebut dilaksanakan pada Rabu (29/12) lalu di Ruang Rapat Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas terealisasinya kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) terkait Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan Pelabuhan Benoa yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pematangan lahan di Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung.
“Saya mengucapkan terima kasih karena telah berhasil merealisasikan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antara PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Bali berkaitan dengan Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan. Tentu ini didasarkan pada satu kepentingan bersama, karena apa yang direncanakan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub memang saya dukung penuh sejak awal,” kata Gubernur Koster.
Dikatakanya, program ini harus berjalan dengan lancar dan sukses, tepat waktu terlebih ada dorongan agar bisa menjadi showcase G20 pada tahun 2022. Karena itu, apa yang akan dijalankan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dikatakan Gubernur Koster harus mendapatkan dukungan dari semua pihak.
“Termasuk percepatan pengerukannya, karena akan menentukan tahapan pekerjaan berikutnya. Jadi jangan sampai terganggu, Saya sangat memahami kendala-kendala teknis yang dihadapi dan semua harus bekerjasama untuk menyelesaikannya. Dalam kaitan dengan Pemanfaatan Material Hasil Pengerukan ini, kami tengah membangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung yang memerlukan material untuk pematangan lahan,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, tejakula, Buleleng ini.
Lebih lanjut, saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 90% lebih. Sehingga setelahnya akan dilanjutkan dengan pematangan lahan. Ia berharap awal bulan Januari 2022 mendatang selesai semua, hingga akan masuk ketahap berikut yakni pematangan lahan.
“Perjalanan panjang telah kita lewati hingga akhirnya hari ini dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama. Bapak Menteri BUMN (Erick Thohir, red) memberikan perhatian khusus sehingga beliau meminta agar semuanya berjalan tepat waktu,” ungkapnya.