Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Melindungi Bali

Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Segera setelah Bom Surabaya meledak di tiga titik, disusul ledakan kecil di Sidoarjo, Kapolda Bali menggerakkan seluruh personelnya menutup semua akses masuk Bali untuk semua orang dan barang yang mencurigakan. Penjagaan paling ketat berlangsung di beberapa titik, terutama di Bandara Ngurah Rai,  pelabuhan penyeberangan Gilimanuk, Padangbay dan pelabuhan laut Benoa. Mengapa Bali harus dijaga? Karena pengalaman buruk yang nyaris melululantakan perekonomian Bali telah terjadi dua kali; tanggal 12 Oktober 2002 yang dikenal dengan “Bom Bali 1” dan 1 Oktober 2005 yang dikenal dengan “Bom Bali 2”. Kedua peristiwa ini masih terekam jelas dalam memori kolektif bangsa, terutama masyarakat Bali. Ketika itu, Bali bagai tersengat petir dengan daya hancur luar biasa. Tidak hanya korban nyawa, harta benda, namun dampaknya berantai hingga kepada tersendatnya arus wisatawan, PHK dimana-mana, terjadi kelesuan di sektor ekonomi mikro hingga terputusanya relasi sosial. Karakter teroris memang sudah menjadi pengetahuan umum. Bahwa mereka siap menjadi martir untuk sesuatu yang diyakininya benar, namun harus membawa dampak yang signifikan yakni menimbulkan keheboan, kepanikan dan kehancuran di berbagai bidang terutama kemanan, ekonomi dan sosial. Dengan pertimbangan itu, maka yang selalu dijadikan sasaran adalah titik atau daerah yang dikenal luas secara nasional maupun global. Bali memenuhi syarat itu. Kecenderungan memilih lokasi strategis dengan kriteria seperti di atas, telah menuntun Arozi dkk (Bom Bali 1), serta Salik Firdaus dkk (Bom Bali 2) memasuki Bali, mencari lokasi yang amat populer di telingan para pelancong yakni Kuta dan Jimbaran untuk melaksanakan misinya. Apa yang mereka lakukan, selain menarik perhatian, juga untuk menciptakan rasa takut masyarakat dan pemerintah dengan harapan apa yang dinilai sebagai “ketidakadilan” terhadap kelompoknya, bisa segera direvisi. Ini adalah dalil yang tak bisa dinalar dengan akal sehat. Bagaimana mungkin sebuah tuntutan yang keruh, tak terdefinisikan secara jelas, dengan dibungkus oleh symbol-simbol agama, berdasarkan tafsir sesat dengan sumber rujukan yang merusak kesucian Kitab Suci, dapat dijadikan landasan untuk membunuh. Tapi begitulah para teroris, sekelompok manusia yang telah kehilangan nalar sehat, yang bertahun-tahun disihir oleh janji akan kemanisan masa depan. Dengan demikian, menghadapi teroris, ibaran kita “berperang” melawan orang ‘gila’ yang dibekali dengan pengetahuan fisikal seperti mengorbankan nyawa, membunuh, menimbulkan kepanikan dan galap dalam sasaran. Maka, beralasan kiranya Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus R. Golose tidak mau mengambil resiko sekecil apapun. Akses keluar-masuk Bali dijaga ketat. Semua satuan; Intel, Sabara, Reserse, Polairud, Pospol Pelabuhan Laut/Bandara, dan Satuan Polisi Lalu Lintas. Bahkan, di belakang itu, ada juga Satuan TNI terlatih di bidang penanggulangan teror, turut siaga untuk memback up Polri. Pergerakan secara simultan semua satuan dan angkatan, ditambah lagi dengan aparat sipil negara yang mengawal semua bandar, memiliki kewenangan memeriksa, termasuk Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat Bali, dimaksudkan untuk mengeliminir potensi hingga ke titik yang tidak terlihat umum hingga ke lokasi keramaian. Sebagaimana terjadi usai ledakan serangan 11 September 2001 di Menara Utara World Trade Center (1 WTC), Dinas Rahasia Amerika Serikat yakni CIA (Central Intlelligence Agency), dalam hitungan menet telah bergerak ke seluruh penjuru denga radius 500 meter, 1km, hingga 5km dari titik ledakan. Semua akses telah dimasuki oleh ‘nyamuk’ federal yang mampu menyusup ke dalam kantong paling kecil dari setiap orang yang dicurigai. Documen rahasia di dalam kantong celana, dengan mudah dan cepat sudah terdeteksi isinya untuk segera membongkar misteri serangan mematikan itu. Hari-hari selanjutnya, akses masuk negeri Paman Sam itu dikawal dengan sangat ketat. Gerakan-gerakan kecil yang mencurigakan langsung ‘dieksekusi’ di tempat. Selama hampir satu tahun Amerika Serikat berada dalam siaga. Kondisi ini sungguh-sungguh menutup cela dan mengurungkan niat para teroris untuk berulah lagi. Hal yang sama juga terjadi ketika Bom Istambul, Turki, 10 September 2016. Secepat kilat usai peristiwa naas yang menewaskan puluhan dan mencederai ratusan orang itu, Polisi setempat sudah menutup semua jalur. Hasilnya, identitas para peneror segera teridentifikasi, sekaligus membuyarkan rencana selanjutnya dengan target pada sejumlah sarana vital di  Istambul dan Ankara. Bagi kita, teror dan pembantaian Mako Brimor serta bom Surabaya dan Sidoarjo, harus menjadi attensi negara untuk mengembalikan rasa aman masyarakat dan mengurung ruang gerak teroris yang lain. Bali wajib “diselamatkan” dari terulangnya kebiadaban Teroris untuk menghindari rantai akibat yang panjang. Aparat Polri dan TNI yang masing-masing memiliki satuan elit anti terror, tidak kalah dibandingkan dengan ketajaman daya cium Polisi Turki dan kedigjayaan CIA dalam mengendus bau Teroris yang bersembunyi di balik lorong bawah tanah sekaipun. Densus 88 (Polri), Kopassus (TNI-AD), Detastemen Jalamangkara (TNI-AL) dan Detasemen Brafo 90 (TNI-AU) adalah para pelindung negara dan penghancur teroris. Sangat mungkin, Bali sedang dalam lindungan keempat pasukan elit itu karena bagitu ‘mahalnya’ Bali bagi NKRI.

wartawan
Mohammad S. Gawi
Category

Dirut PLN Batal Kunjungi PLTU Celukan Bawang, Helmy Sangkal Penyebab Blackout Bali

balitribune.co.id | Singaraja – Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi mengatakan, rencana Dirut PLN Darmawan Prasodjo datang ke PLTU Celukan Bawang batal dilakukan. Pasalnya kegiatan orang nomor satu di PLN itu cukup padat pascaBali mengalami blackout pada Jumat (2/5/2025).

"Ya, ada pembatalan Dirut PLN yang rencana hari ini datang ke PLTU Celukan Bawang," ungkap Helmy Rosadi, Sabtu (3/5).

Baca Selengkapnya icon click

Astra Motor Bali Rayakan May Day 2025 dengan Gaya Kreatif dan Penuh Warna

balitribune.co.id | Denpasar – Turut memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh setiap tanggal 1 Mei, Astra Motor Bali melalui perwakilan Ikatan Karyawan turut ambil bagian dalam semarak acara yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Driver Wanita Tewas di Dalam Mobil, Pelaku Diduga Teman Dekat

balitribune.co.id | Denpasar - Seorang driver wanita bernama Remi Yulian Putri (36) ditemukan tewas mengenaskan dalam posisi duduk di dalam mobil Daihatsu Terios bernomor polisi DK 1662 ACT. Kuat dugaan, Remi merupakan korban pembunuhan karena terdapat lebam pada wajah, darah dari hidung dan mulut, bahkan ada luka tusukan pada leher.

Baca Selengkapnya icon click

Listrik Padam Massal di Bali, PLN Fokus Pulihkan Sistem Usai Gangguan Kabel Laut

balitribune.co.id | Denpasar - Bali mengalami pemadaman listrik massal pada Jumat (2/5)sore, akibat gangguan sistem kelistrikan yang cukup serius. Pemadaman terjadi mulai pukul 16.09 WITA dan berdampak pada sebagian besar wilayah di Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tragedi di Bali Cliff: Dua Pengendara Motor Tewas Terjun dari Jembatan

balitribune.co.id | Badung – Dua pria asal Sumba Barat Daya, NTT, tewas setelah sepeda motor yang mereka kendarai terjun dari atas Jembatan Bali Cliff di Jalan Alas Arum, perbatasan Desa Kutuh dan Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (2/5) dini hari.

Baca Selengkapnya icon click

Jelang Hari Raya Kuningan Bali Blackout

balitribune.co.id | Singaraja - Pemadaman listrik  massal atau blackout terjadi di Bali pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 wita. Pemadaman massal itu bertepatan sehari menjelang Hari Raya Kuningan. Menurut informasi yang diterima Bali Tribune, blackout terjadi merata hampir disemua wilayah Bali akibat adanya kelebihan beban pada salah satu pembangkit di Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.