Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Memaknai Saraswati sebagai Ibu Pengetahuan

Bali Tribune / I Komang Warsa - Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tembuku

balitribune.co.id | Setiap Saniscara (Sabtu) Umanis Watugunung  sebagai siklis kewaktuan  yang diyakini oleh umat Hindu  sebagai momentum turunnya ilmu pengetahuaan dan sekaligus keteguhan iman sebagai hari suci bagi umat Hindu. Hari suci saraswati sebagai wujud menyadarkan dan membelajarkan pada umat manusia yang memiliki idep untuk meningkatkan wiweka dan jnana untuk  menyusu pada ibu pengetahuan.

Momentum hari suci saraswati membangun kesadaran manusia untuk selalu ingat “eling” dan  menghormati tiga ibu yang disebut  Tri Ning Ibu (tiga yang bisa  disebut ibu). Penghormatan kepada tiga ibu tempat manusia untuk menyusu sebagai bentuk inisiasi demi keharmonisan ikang bhuana  (baca : bhuana alit dan agung) dalam menapaki dan merajut kehidupan yang lebih bermakna. Ketiga ibu ini terkadang  sering dilupakan karena larut dengan euporia kenikmatan duniawi hanya karena demi kesuksesan dengan mengabaikan kebahagiaan rohani sebagai spirit hidup. Ibu yang pertama adalah  ibu yang melahirkan, menghidupi/kan memberikan sinar dalam merajut hidup yakni ibu rupaka yang sering disebut guru rupaka . Ibu rupaka yang mengalirkan segara empahan atau air susu kehidupan yang tidak boleh kita lupakan. Ibu yang kedua adalah ibu pertiwi adalah  Ibu yang memberikan tempat berpijak dan mengais rejeki. Dan yang ketiga adalah ibu saraswati sebagai ibu pengetahuan tempat manusia menyusu pengetahuan. Tiga ibu yang selalu harus diinisiasi yang menyublim kehidupan agar lahir "metu" laku bijak, laku benar dan laku indah " satyam, siwam, sundharam". Sehingga ilmu betul-betul bermanfaat bagi kemaslahanaan kemanusiaan berdasarkan kebenaran, kebaikan dan melahirkan keindahan dalam hidup.

Saniscara umanis wuku watugunung merupakan hari suci, hari untuk memuliakan ilmu pengetahuan sebagai ibu saraswati, ibu jnana atau ibu pengetahuan yang bagi umat hindu disebut rahinan saraswati. Vidya dhanam sarvadhana pradhanam " pengetahuan adalah kekayaan paling berharga" untuk mengisi kualitas diri dengan pengetahuan agar bisa memanajemen ego dan emosi. Memgisi ulang diri dari menyusu pada sang Ibu saraswati. Ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan manusia bukan untuk kemelaratan manusia. Mari kita renungkan hakikat dan kemuliaan ibu pengetahuan di hari yang suci saraswati. Siklis kewaktuan dari saniscaara uamnis watugunung besoknya hari Minggu banyupinaruh, selanjutnya seninnya somaribek, selasanya sabuhmas, dan sampai hari Pagerwesi  merupakan siklus kewaktuan yang masih berkelindan dengan Saraswati. Semua itu harus dimaknai penuh kesucian bukan sekadar menjalankan rutinitas. Ilmu pengetahuan sebagai benteng diri dan sekaligus untuk mewujudkan arta dan kama yang berdasarkan dharma. Gunakan ilmu pengetahuan untuk memperoleh arta selanjutnya setelah mendapatkan arta gunakaan untuk memenuhi kama yang dibingkai oleh dharma. Arta yang sudah terkumpul gunakan juga untuk kepentingan dharma “Sadhana ri kasidhaning dharma”. Gunakan juga arta untuk kepentingan kama yang penuh kontrol “Sadhana kasidhaning kama” dan jangan lupa juga arta yang diperoleh untuk menambah arta “ Sadhana kasidhaning arta”.  Saraswati sebagai ibu pengetahuan untuk bisa mewujudkan  dharma, arta , kama, dan moksa  agar terlahir keharmonisan ikang bhuana.

Dengan demikian bahwa ketiga tempat manusia menyandarkan kehidupan dari semenjak lahir dan merajut kehidupannya tetap tiga ibu yang harus kita hormati dan sebagai guru suci. Pertama ibu yang melahirkan kita sebagai ibu reka yang mengalirkan napas kehidupan lewat segara empahan atau air susu ibu dan tidak boleh abai sebagai tempat manusia belajar pertama dan utama. Selanjutnya ibu pertiwi sebagai ibu alam yang memberikan keiklasan sama dengan ibu kandung yang sering disebut ibu ning ibu atau ibu tanah yang memberi penuh berkah keiklasan ibarat sang surya menyinari dunia tidak pernah pilih kasih. Mari hormat sama ibu alam agar bhuana alit kita terjaga, mari hormat sama ibu reka agar tidak agar tidak tersesat dan mari hormat sama ibu pengetahuan agar wiweka dan jnana kita semakin tajam. Dan ketiga ibu  pengetahuan atau ibu saraswati yang memerikan jnana, wiweka dan bisa digunakan untuk kebermanfaatan kehidupan lewat ibu pengetahuan. Kemuliaan pengetahuan sebagai ibu yang disimbolkan sebagai wanita cantik yaitu sang Dewi Saraswati, begitu cantik dan indahnya sehingga diburu dan dicintai semua orang.  Tempatkan ketiga ibu sebagai sumber kehidupan dan sumber kedamaian. Ketika ketiga ibu diabaikan maka akan terjadi kerapuhan jiwa dan hidup tidak akan bertuah lagi. Rahayu nyanggre rahinan sasraswati.

wartawan
I Komang Warsa
Category

Batalkan Putusan PN Singaraja, MA Vonis Terdakwa Kasus Penusukan 3 Tahun Penjara

balitribune.co.id | Singaraja - Upaya hukum Kasasi yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng atas kasus pembunuhan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dengan terdakwa I Wayan Suarjana alias Jana (46), dikabulkan Mahkamah Agung (MA). Melalui putusannya MA menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada Suarjana setelah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pembunuhan.

Baca Selengkapnya icon click

BKSAP DPR RI Kunjungi Pemkot Denpasar, Bahas Waste Management dan Quality Tourism

balitribune.co.id | Denpasar - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menegaskan bahwa Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar, memerlukan perhatian lebih besar dari pemerintah pusat untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dan kualitas pariwisata. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

OJK, PPATK dan BSSN Sepakat Jaga Integritas Sektor Jasa Keuangan

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) menyepakati perjanjian kerja sama terpisah dalam memperkuat sinergi untuk menjaga integritas dan keamanan sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya icon click

Desa Adat Bongan Puseh Berharap Tradisi Mesuryak Kian Lestari

balitribune.co.id | Tabanan - Desa Adat Bongan Puseh berharap tradisi Mesuryak kian lestari setelah ditetapkan sebagai warisan budaya tidak benda (WBTB) oleh Pemerintah Pusat pada 15 Oktober 2025 lalu.

Selain terpelihara kelestariannya, tradisi Mesuryak yang sebagian besar dilaksanakan warga Desa Adat Bongan Puseh, bisa dikemas menjadi suatu atraksi budaya untuk kepentingan diversifikasi wisata di Tabanan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Alas Kedaton “Panen” Turis

balitribune.co.id | Tabanan - Galungan dan Kuningan, menjadi waktu sangat berharga bagi Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga. Di momen itu, terutama Umanis Galungan, objek wisata alam berupa hutan yang menjadi habitat kawanan monyet ini banyak dikunjungi turis baik domestik maupun mancanegara.

Baca Selengkapnya icon click

DJP Bali Catat Kinerja Positif Penerimaan Pajak Tumbuh 10,32 Persen

balitribune.co.id | Denpasar - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali mencatatkan kinerja positif sepanjang 2025. Hingga Oktober, penerimaan pajak berhasil dihimpun sebesar Rp13,07 triliun, atau 72,68% dari total target tahunan yang dipatok Rp17,99 triliun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.