Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Memaknai Tamiang Saat Perayaan Kuningan

Bali Tribune/ Tamiang terpasang di pelinggih Rong Tiga serangkaian perayaan Hari Raya Kuningan, Sabtu (3/8) besok.
balitribune.co.id - Diperingati setiap 210 hari tepatnya Caniscara Kliwon Kuningan, Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Galungan.
 
Hari kesepeluh setelah perayaan Hari Raya Galungan ini, umat Hindu mempersembahkan berbagai suguhan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai wujud syukur atas anugerah yang diterimanya.
 
Dan, saat ini, perayaan Hari Raya Kuningan jatuh pada, Sabtu (3/8) besok.
 
Adapun bentuk suguhan dimaksud diantaranya adalah, Nasi Kuning yang dimaksudkan sebagai lambang kemakmuran dan suksmaning idep (wujud syukur,red) kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan berkat cinta-kasih-Nya.
 
Pada tebog atau selanggi yang berisi nasi kuning tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) sebagai lambang limpahan anugrah kemakmuran dari Beliau kepada umat manusia.Satu hal penting lainnya adalah, keberadaan Tamiang saat perayaan Hari Raya Kuningan.
 
Dari berbagai pendapat disebutkan tamiang, berasal dari kata tameng yang berarti alat penangkis senjata. Disini dimaksudkan, tamiang sebagai lambang perlindungan diri.
 
Selain itu, tamiang diartikan pula sebagai lambang Dewata Nawa Sanga, karena menunjuk sembilan arah mata angin dimana kesembilan arah mata angin dimaksud melambangkan perputaran roda alam yang dalam istilah Hindu dikenal dengan sebutan Cakraning Panggilingan.
 
Lambang itu mengingatkan manusia pada hukum alam. Jika masyarakat tak mampu menyesuaikan diri dengan alam, atau tak taat dengan hukum alam, risikonya akan tergilas oleh roda alam.
Tamiang dipasang di pojok-pojok rumah dan di palingih-palinggih. Selain tamiang juga dipasang endongan yakni alat atau wadah untuk menempatkan perbekalan. Kedua simbol memiliki keterkaitan dimana tamiang sebagai alat perlindungan dan endongan sebagai perbekalan.
 
Bekal yang paling utama dalam mengarungi kehidupan adalah ilmu pengetahuan dan bhakti (jnana). Sementara senjata yang paling ampuh adalah ketenangan pikiran karena dengan ketenangan pikiran inilah manusia dapat menghadapi segala ancaman yang dating padanya.
 
Selain tamiang, pada saat Kuningan juga dipasang sampian gantung yang memiliki makna penolak bala. Sampian gantung itu ditempatkan di samping pintu, dan sebilang bucu bangunan pelinggih.
 
Dengan pikiran yang tenang dan penuh kedamaian, maka manusia akan bisa bekerja dengan baik dan benar. Jika sudah bekerja dengan baik dan benar maka apa yang diharapkan akan bisa tercapai.
 
Melalui perayaan ini umat juga dituntut selalu ingat menyamabraya, meningkatkan persatuan dan solidaritas sosial. Selain itu, melalui rerahinan umat diharapkan selalu ingat kepada lingkungan sehingga tercipta harmonisasi alam semesta beserta isinya.
 
Dan yang terpenting adalah, sebagai mahluk ciptaan-Nya, kita hendaknya selalu sadar dan mawas diri bahwa apa yang kita lakukan akan berpulang pada diri kita. Saat kita lengah atas diri dan lingkungan, maka terbuka kesempatan datangnya sebuah penghancuran.
 
Hendaknya, perayaan Hari Raya Kuningan dilaksanakan penuh sradha dan bhakti kepada Hyang Widhi. Dan, umat hendaknya dapat mencermati setiap perkembangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tidak terprovokasi oleh hal-hal yang dapat menghancurkan sendi-sendi berkehidupan di masyarakat.
 
Untuk itu, jadikanlah perayaan Hari Raya Kuningan sebagai pijakan untuk menata kehidupan ke depan yang lebih baik. Hadapilah berbagai persoalan secara cerdas dan gunakan ketenangan pikiran sebagai perlindungan diri menuju Bali yang shanti lan jagatdhita. (*** disadur dari berbagai sumber***) (u)
wartawan
I Wayan Sudarma
Category

Tradisi Kepahlawanan dan Identitas Leluhur, Drama Gong Badung Angkat Lakon “Kadga Maya” di PKB ke-47

balitribune.co.id | Mangupura - Kabupaten Badung kembali menunjukkan konsistensinya dalam pelestarian seni pertunjukan tradisional Bali melalui partisipasinya dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII tahun 2025. Dalam kategori Drama Gong Tradisi, duta seni dari Badung menampilkan lakon berjudul “Kadga Maya”, yang dipentaskan oleh Sekaa Drama Gong Sentananing Samudra dari Sanggar Seni Harsa Wirasana, Bnajar Jabejero, Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta.

Baca Selengkapnya icon click

Ny. Sariasih Sedana Arta: PKK Bangli Dukung Program Pemberdayaan Masyarakat

balitribune.co.id | Bangli - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta, didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bangli, hadiri Lomba senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan lomba memasak serangkaian Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Garase Penyewaan Mobil di Tabanan Terbakar, Dua Orang Alami Luka Bakar

balitribune.co.id |  Tabanan - Garase perusahaan penyewaan mobil milik PT Lipuri Jagadh di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri terbakar pada Minggu (22/6) dini hari. Dua orang mengalami luka bakar dalam peristiwa itu, seorang di antaranya mengalami luka bakar serius.

Baca Selengkapnya icon click

Lagi KMP Kandas Di Selat Bali, Ratusan Penumpang Dievakuasi

balitribune.co.id | Negara - Kondisi perairan Selat Bali yang dikenal memiliki arus kuat dan kondisi cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu kembali menyebabkan gangguan pelayaran lintas Jawa-Bali. Tidak sedikit kapal yang berlayar di lintas Ketapang-Gilimanuk ini mengalami indisiden. Teranyar Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudra 2 dilaporkan mengalami insiden kandas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati dan Wakil Bupati Badung Ikuti Retreat Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Jatinangor

balitribune.co.id | Jatinangor - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta mengikuti kegiatan Retreat Kepala Daerah Gelombang II yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, mulai tanggal 22 hingga 26 Juni 2025. Setibanya di lokasi, para kepala daerah diarahkan untuk berbaris rapi menggunakan seragam loreng cokelat.

Baca Selengkapnya icon click

Setelah Sebulan Perjuangan, Jenazah PMI Asal Jembrana Akhirnya Dipulangkan

balitribune.co.id | Negara - Kisah Kadek Ari, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana kembali menjadi pengingat atas tantangan berat yang dihadapi para PMI non-prosedural, terutama terkait akses kesehatan dan jaminan perlindungan di luar negeri. Peristiwa ini juga menyisakan pertanyaan tentang nasib para PMI yang seringkali terpaksa memilih jalur non-prosedural.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.