
balitribune.co.id | Denpasar - Saat ini Bali Tourism Board (BTB) sedang melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh operator angkutan wisata laut di Bali. Proses ini dilakukan untuk memastikan semua layanan yang ditawarkan kepada wisatawan memenuhi standar keselamatan dan pelayanan yang sesuai. Hasil verifikasi ini akan selesai pada Mei 2025, dan selanjutnya akan digunakan oleh ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) serta OTA (Online Travel Agencies) sebagai acuan dalam memilih dan menawarkan produk wisata yang layak dan berstandar.
"Kami percaya bahwa keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, kedepan diperlukan peningkatan sistem keamanan dan pengawasan operasional bagi seluruh operator tur, baik melalui pelatihan ulang, audit berkala, hingga sertifikasi yang dapat ditampilkan secara transparan kepada calon wisatawan," jelas Ketua BTB, Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Denpasar, Senin (24/3).
Kata dia, BTB juga mendorong agar wisatawan asing lebih selektif dalam memilih agen tur, bukan hanya dari sisi harga, tetapi juga dari aspek legalitas dan kelengkapan sertifikasi keselamatan. Harga mahal tidak selalu menjamin keamanan, namun agen tur yang kredibel semestinya mampu menunjukkan dokumen izin resmi dan standar operasional yang jelas.
BTB akan terus bekerja sama dengan instansi terkait demi memastikan pengalaman wisata di Bali tetap aman, menyenangkan, dan berkesan bagi semua pengunjung. Pihaknya juga sangat prihatin atas kejadian kecelakaan dalam aktivitas wisata air, khususnya yang menewaskan turis asal Australia baru-baru ini. Kejadian seperti ini merupakan hal yang tidak diharapkan dan mencoreng upaya bersama dalam menjaga citra pariwisata Bali yang aman dan berkelanjutan.
"Perlu kami sampaikan bahwa insiden tersebut terjadi akibat anomali cuaca dan kondisi alam yang tidak biasa, serta adanya pengabaian terhadap arahan keselamatan dari pihak berwenang oleh sebagian pengusaha boat," imbuhnya.