Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Menghormati Pahlawan di Tepi Sungai Batu Lumbang, Benoh Kaja

Bali Tribune / Wayan Windia - Guru Besar pada Fak. Pertanian Univ. Udayana, Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar, dan Ketua Umum DHD-45 Prov. Bali.

balitribune.co.id | Minggu pagi (11/4), di tebing tepi Sungai Batu Lumbang, Banjar Benoh Kaja, Desa Ubung Kaja. Air gemericik. Suasana hening. Tempatnya sempit, sederhana, dan penuh semak. Di sanalah berkumpul para veteran, tokoh masyarakat, Menwa Ugrasena, dll. Hadir juga Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, yang bertindak sebagai pemimpin upacara.

Di tempat itu, sekitar 10 meter di atas bibir sungai, terdapat sebuah goa. Sebetulnya goa itu adalah goa perjuangan. Tetapi oleh masyarakat setempat disebut Goa Penyingkiran (GP). Sebab di sanalah tempat berkumpul para pejuang kemerdekaan, untuk mengatur strategi melawan penjajah Belanda (NICA).

Di antara pejuang yang sering berkumpul di goa itu, adalah juga para pejuang kemerdekaan dari Gianyar bagian barat. Mereka adalah para almarhum Ketut Gde Dharma Yudha, Made Japa, dan juga ayah saya, Made Sanggra. Sehingga kehadiran saya di lokasi itu, nyaris sebuah nostalgia emosional.

Hari itu, sekalian adalah untuk memperingati HUT ke-75 Serangan Umum Kota Denpasar. Pada upacara itu-lah, ditetapkan GP sebagai salah satu artefak perjuangan. Diantaranya, untuk mendukung pengakuan kawasan Banjar Benoh Kaja, sebagai kawasan Basis Perjuangan Perang Kemerdekaan RI.

Ketika tiba pada acara memberi hormat kepada para pahlawan yang di kawasan goa itu, saya membayangkan ayah saya, ikut hadir di sana. Goa yang sepi, sendiri, dan kini ditemukan kembali sebagai artefak perjuangan kemerdekaan. Air sungai masih tetap gemericik, dan air mata saya tiba-tiba saja menetes. Saya tidak bisa membayangkan, betapa ikhlasnya para pemuda pejuang kemerdekaan kita, meninggalkan orang tua dan keluarganya, untuk berbakti kepada bangsa dan negaranya.

Kalau mereka tidak betul-betul terpanggil, maka tidak mungkin mereka ikhlas mengalami haus dan lapar, dalam sepi dan dingin, di tepi sungai yang terpencil. Tapi untunglah, masyarakat Binoh Kaja dengan ikhlas juga memberikan makanan dan minuman, dan juga “boreh” (parem) bagi para pejuang tsb.

Tetapi memang jamak terjadi. Ada saja penghianat dalam kancah perjuangan. Tatkala kedok para pejuang kemerdekaan terbuka di goa itu, maka Belanda datang mengintai. Pahlawan Kompyang Sujana gugur di tepi sungai, sekitar goa itu. Kemudian rakyat Banjar Benoh Kaja terpaksa harus menderita. Karena harus siap untuk disiksa oleh penjajah dan antek-anteknya. Siksaan yang maha kejam kepada masyarakat setempat. Semua itu, ternyata tidak menyurutkan pengabdian masyarakat setempat untuk tetap memihak kepada pejuang kemerdekaan.

Karena fakta-fakta itulah, maka DPC LVRI Kota Denpasar dan DHD Angkatan 45 Prov. Bali meng-anugrahkan sertifikat pengakuan. Bahwa kawasan Banjar Binoh Kaja adalah kawasan basis perjuangan perang kemerdekaan 1945-1949. Hal itu dianggap penting, untuk keteladanan bagi generasi muda bangsa di kawasan tsb. Bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati, adalah kemerdekaan yang direbut dengan tetesan darah, keringat, dan air mata para pejuang kemerdekaan kita.

Saya, selaku Ketua Umum DHD Angkatan 45 Prov. Bali, ternyata ikut membubuhkan tanda-tangan dalam sertifikat pengakuan tsb. Hal ini tampaknya adalah bagian dari perjalanan sejarah. Bahwa dahulu, almarhum ayah saya Made Sanggra, terlibat dalam perang kemerdekaan di wilayah itu. Kemudian, saya anaknya yang tertua, justru mendapat panggilan sejarah untuk menanda-tangani sertifikat pengakuan.

Bagi saya, peristiwa itu, bukanlah peristiwa kebetulan semata. Saya meyakini, bahwa ada tangan-tangan halus yang menuntun kehadiran saya di kawasan itu. Sebab tidak ada sesuatu yang terjadi, atau-pun tidak terjadi, tanpa perkenan kekuatan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Ayah saya, tercatat sebagai pejuang yang pernah berjuang di Banjar Binoh Kaja. Kemudian, 75 tahun kemudian, saya datang ke kawasan itu untuk menyerahkan sertifikat pengakuan.

Dalam benak saya, peristiwa itu adalah peristiwa yang tragis? Ketika saya ikut menyerahkan sertifikat pengakuan itu (bersama-sama dengan Ketua DPC LVRI Kota Denpasar, Ibu Jro Wilaja), air mata saya kembali menetes. Saya biarkan saja air mata kenangan itu mengalir perlahan, di pipi saya yang sudah mulai keriput. Saya menilai, air mata itu, adalah air mata sejarah.

Bagaimanapun, saya merasa bangga dengan peristiwa sejarah, tanggal 11 April 2021, di tepi Sungai Batu Lumbang di Binon Kaja. Saya juga merasa bangga, karena saya ikut terlibat dalam proses perencanaan untuk  pengakuan kawasan Binoh Kaja sebagai basis perjuangan kemerdekaan. Saya juga menikmati kedekatan saya dengan masyarakat Binoh Kaja. Khususnya, rekan saya Jesna Winada dan keluarga, dan adiknya Ketut Bitra sekeluarga.  

Karena dahulu, ayah saya banyak dibantu oleh keluarga tsb. Ayah saya diberikan makan dan minum, dan diberikan perlindungan, ketika musuh mengadakan serangan. Ada anekdut faktual yang sering dikatakan oleh rekan saya Jesna Winada. “Kalau dahulu keluarga kami tidak memberikan perlindungan kepada ayahmu dalam perang kemerdekaan itu, maka kamu mungkin tidak ada di bumi ini”. Mendengar celoteh dan anekdut itu, saya hanya terkekeh-kekeh saja. Kemudian kembali mengenang dan membayangkan masa lalu bangsa ini, yang sangat pahit dan penuh misteri.     

wartawan
Wayan Windia
Category

Kapal Perintis Sabuk Nusantara Layani Ribuan Penumpang Via Pelabuhan Celukan Bawang

balitribune.co.id | Singaraja – Kendati masih minim fasilitas, jumlah penumpang via Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, menggunakan kapal perintis mengalami pengingkatan cukup signifikan. Dalam catatan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Celukan Bawang, hingga bulan Oktober 2025 terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga diangka ribuan.

Baca Selengkapnya icon click

SUV Honda Terbaru Siap Gemparkan Bali

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali bersama PT Astra Honda Motor (AHM) siap mengguncang Pulau Dewata dengan kehadiran New Honda ADV160, skutik penjelajah terbaru yang memperkuat segmen skutik premium Honda di Bali. Mengusung semangat “The SUV Pride”, model terbaru ini hadir dengan tampilan lebih gagah, performa mesin bertenaga, serta fitur-fitur modern yang siap memberikan sensasi berkendara penuh petualangan di berbagai medan jalan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wabup Bagus Alit Sucipta Sambut Atlet PON IPSI Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta yang juga Penasehat IPSI Bali menyambut kedatangan para atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Bali. Penyambutan berlangsung di Ruang Tamu Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung, Kamis (23/10).

Baca Selengkapnya icon click

Konservasi dan Air Bersih, Strategi Bupati Gus Par Mengembalikan Kilau Candidasa

balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, tidak mau pariwisata di daerahnya terus tidur. Ia kini fokus menggarap Pantai Candidasa, yang dianggap sebagai wajah utama pariwisata Karangasem. Bupati yang akrab disapa Gus Par ini bertemu dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk membahas dua hal penting. Penataan ulang kawasan pantai dan penyediaan air bersih.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sambangi Puskesmas Abang I, Wabup Pandu Lagosa Tekankan Pelayanan Sepenuh Hati

balitribune.co.id | Amlapura - Serangkaian keluhan warga mengenai pelayanan Puskesmas Abang I membuat Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa, turun langsung ke lapangan. Selasa (21/10), Pandu menyambangi puskesmas tersebut untuk melakukan pembinaan dan memastikan pelayanan kesehatan berjalan sesuai harapan publik.

Baca Selengkapnya icon click

BRI Peduli Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program BRI Peduli menyalurkan bantuan dalam kegiatan Yok Kita Gas (Gerakan Kelola Sampah) kepada TPS3R Pudak Mesari, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Bantuan yang diberikan berupa 1 unit mesin pencacah sampah dan 1 unit belt conveyor yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di tingkat desa.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.