Menkopolhukam dan Mensos Tinjau Tenda Dukungan Operasi Bencana Gempa NTB | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 9 August 2018 13:36
Djoko Moeljono - Bali Tribune
TENDA -- Didampingi Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Menkopulhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Mensos Idrus Marham meninjau langsung tenda kesiapan satuan pendukung penanggulangan bencana alam di Lapangan Tanjung, KLU, NTB, Selasa (7/8).
BALI TRIBUNE - Menkopulhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, SH., bersama Menteri Sosial (Mensos) Dr Idrus Marham meninjau dan melihat langsung kesiapan satuan pendukung penanggulangan bencana alam gempa bumi yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lapangan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (7/8).
 
Saat meninjau dapur umum Denbekang Mataram dan tenda Rumah Sakit Lapangan (RSL) Divisi 2 Kostrad, Menkopolhukam dan Mensos, didampingi Kasum TNI Laksama Madya TNI Dr Didit Herdiawan, MPA., MBA., Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, SSos., SH., M.Han., Sekda Provinsi NTB, Bupati KLU, Kepala Operasional Basarnas, Kadis Sosial NTB, Dandim 1606/Lobar, dan Kapolres KLU.
 
Pada kesempatan tersebut, Menkopolhukam mengimbau agar seluruh warga setempat tidak menempati rumah yang sudah dalam kondisi bangunannya retak. Namun, disarankan untuk mendirikan tenda-tenda di luar rumah sebagai langkah preventif yang bagus.
 
“Kita akan terus mendukung dengan mensuplai makanan dan minuman kepada para pengungsi,” tegasnya.
 
Wiranto juga mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Mensos di lokasi bencana. “Saya bersyukur Menteri Sosial sudah datang membawa bekal untuk masyarakat, baik yang meninggal maupun yang luka-luka. Logistik mentah dan mateng sudah disiapkan oleh Kasum TNI melalui dapur umum milik TNI,” jelasnya.
 
Menurutnya, penanganan bencana sudah sangat cepat, karena di hari kedua pasca bencana susulan tapi sudah tergelar sejumlah fasilitas yang memudahkan dan meringankan penderitaan para pengungsi.