
balitribune.co.id | Denpasar - Menurut Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia, MICE (Meetings, Incentives, Conferences, dan Exhibitions) Tourism ini penting karena berpotensi pada perpanjangan masa tinggal, liburan bersama keluarga, bagian dari acara sosial dan promosi gratis destinasi. Di akun resmi kemenpar.ri dijelaskan, peserta MICE Tourism sering memperpanjang waktu tinggal untuk menjelajahi tempat wisata lokal, menciptakan pengalaman yang berkesan sehingga banyak yang ingin kembali.
Selain itu, peserta sering mengajak keluarga atau pasangan mereka untuk ikut berlibur. Kegiatan wisata seringkali menjadi bagian dari rangkaian acara MICE, seperti gala dinner atau tur lokal, sehingga mendukung ekonomi lokal. Peserta yang puas pasti akan mempromosikan destinasi yang dikunjunginya saat kegiatan MICE kepada para kenalan.
MICE Tourism adalah bagian penting dari bisnis pariwisata yang mencakup perjalanan untuk menghadiri pertemuan, konferensi, pameran, insentif perjalanan, dan acara korporat lainnya. Industri ini membantu memperpanjang musim wisata dan meningkatkan daya tarik destinasi wisata dengan dampak ekonomi yang signifikan.
Dalam hal ini Meetings atau pertemuan yang dilakukan lebih dari sekadar rapat. Saat mengikuti kegiatan rapat tentunya merupakan momen penting bagi para profesional untuk berdiskusi dan membangun jejaring bisnis. Namun, para peserta Meetings pasti membutuhkan akomodasi, konsumsi, dan transportasi yang efisien. Selain itu, banyak dari mereka yang memperpanjang masa tinggal untuk menikmati destinasi wisata di sekitar lokasi acara. Ini membuka peluang besar bagi hotel, restoran, dan sektor pariwisata lokal untuk berkembang.
Incentive ini biasanya digelar sebagai hadiah liburan bagi karyawan berprestasi atau mitra bisnis sebagai bentuk apresiasi. Destinasi yang dipilih sering kali spesial dan menawarkan pengalaman wisata yang unik. Biasanya penerima incentive ini bisa membeli lebih banyak souvenir dan kuliner lokal karena biaya akomodasi utamanya sudah ditanggung perusahaan.
Conferences atau konferensi yang digelar untuk pertukaran ide dengan melibatkan banyak tokoh ahli dan berpengaruh untuk berbagi dialog penting. Dampaknya, citra destinasi yang menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan ini juga akan dikenal sebagai tempat istimewa.
Kedatangan peserta penting konferensi sering disertai oleh tim yang berisi lebih banyak orang atau rombongan. Sehingga membutuhkan akomodasi yang nyaman, transportasi praktis, dan kuliner enak.
Selanjutnya terkait Exhibitions atau kegiatan pameran yang kerap menjadi 'magnet' wisatawan bisnis. Pameran adalah tempat berkumpulnya inovasi, seni, dan peluang bisnis bertemu. Selain menghadiri pameran, pengunjung sering berkeliling menikmati kuliner lokal dan belanja suvenir. Kegiatan sejenis ini akan sangat mendorong destinasi penyelenggaraannya jadi lebih hidup dan dikenal. Saat ini, Indonesia memiliki 5 destinasi MICE kelas dunia yakni Labuan Bajo, Jakarta, Bali, Yogyakarta dan Padang.