balitribune.co.id | Semarapura - Mengantisipasi erjadinya dampak dari pengaruh La Nina yang diprediksi bakal melanda Bali, berbagai kalangan bersiap-siap. Fenomena La Lina biasanya signifikan dengan terjadinya pohon tumbang di sejumlah tempat, disertai banjir dan tanah longsor. "La Lina ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang, biasanya yang signifikan terjadi itu bencana pohon tumbang," ujar Kepala BPBD Klungkung I Putu Widiada. Senin (1/11/21).
Maka ketika ada peringatan La Lina dari BMKG, pihaknya kembali aktif melakukan upaya mitigasi dengan pemangkasan pohon perindang yang rambang tumbang. "Bagi masyarakat yang di lingkungannya ada pohon yang rawan tumbang atau berbahaya, bisa melapor ke kami untuk upayakan mitigasi," jelasnya.
Menurut Putu Widiada, fenomena ini setiap tahun terjadi di Indonesia. Justru yang lebih baik masyarakat menanggapinya dengan melakukan langkah mitigasi bencana. "Misal saja masyarakat mulai membersihkan selokan agar tidak ada sumbatan yang menyebabkan banjir, atau memangkas pohon yang rawan tumbang," ungkapnya.
Putu Widiada menambahkan, beberapa potensi bencana yang rawan terjadi di Klungkung terkait dengan potensi La Nina, seperti banjir dan tanah longsor itu dampak siginifikan yang mungkin bisa terjadi. "Beberapa kejadian hujan lebat menyebabkan banjir di Klungkung, dan ini dapat dicegah dengan masyarakat mulai berbuat dengan cara membersihkan saluran selokan serta melakukan mitigasi memangkas dahan dahan pohon yang berpotensi menimbulkan bencana pohon tumbang,” tegasnya.