
balitribune.co.id | Denpasar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai kegiatan edukasi kepada masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang produk dan layangan keuangan serta kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan digital.
OJK Provinsi Bali bersama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali menggelar edukasi keuangan kepada Jemaat Umat Kristiani di Kota Denpasar, dalam momentum perayaan Paskah dengan tema “Berkat dan Tanggung Jawab: Mengelola Keuangan Dengan Bijak” bertempat di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (15/4).
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Provinsi Bali Ananda R. Mooy dalam sambutannya menyampaikan pentingnya edukasi keuangan bagi masyarakat.
“Melalui momentum perayaan Paskah, kami berharap momen kebangkitan tidak hanya dalam arti rohani tetapi sebagai momen kebangkitan dalam aspek kehidupan lain, salah satunya dalam hal pengelolaan keuangan,” kata Ananda.
Ananda juga menyampaikan pentingnya mengelola keuangan yang baik sebagai berkat dari Tuhan secara bijak dan bertanggungjawab, sehingga masyarakat mampu menghindari penawaran investasi ilegal, pinjaman online ilegal dan kejahatan keuangan digital.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional sebesar 65,43 persen sedangkan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen, mencerminkan masih adanya gap antara literasi dan inklusi keuangan. Oleh karenanya, melalui edukasi keuangan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan baik di tingkat nasional maupun daerah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah, Pembimas Kristen Kementrian Agama Provinsi Bali Eva Florida Simanjuntak, Ketua Musyawarah Pelayanan Umat Kristen Kota Denpasar Pdt. Chandra Sulistio, serta Kanit 1 Subdit III Ditressiber Polda Bali I Made Martadi Putra.
Pembimas Kristen Kementrian Agama Provinsi Bali Eva Florida Simanjuntak mengapresiasi pelaksanaan edukasi keuangan ini untuk tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat di Provinsi Bali.
“Kegiatan edukasi ini merupakan awal kerja sama yang baik antara OJK dan Kementrian Agama Provinsi Bali, melalui tema Paskah ‘Damai Sejahtera Kristus di tengah-tengah Keluarga’, sehingga diharapkan melalui edukasi keuangan ini keluarga kita dapat lebih optimal dalam mengelola keuangan yang merupakan berkat dan tanggung jawab untuk kita semua, serta diharapkan ilmu yang diperoleh hari ini dapat disampaikan kepada para Jemaat lainnya,” ujar Eva.
Kanit 1 Subdit III Ditressiber Polda Bali I Made Martadi Putra sebagai narasumber Kejahatan Keuangan Digital, menyampaikan berbagai modus kejahatan keuangan ilegal yang sedang marak terjadi di masyarakat, seperti scam, phishing, social engineering, sniffing, money mule, pemerasan video call, giveaway palsu, penipuan segitiga penjual pembeli kendaraan, bukti transfer menggunakan AI, rumah kos, serta penipuan kerja paruh waktu.
Sebagai upaya pencegahan, masyarakat diminta tidak mengumbar data pribadi di media sosial, tidak mudah percaya, tidak asal klik dan install aplikasi, serta selalu update/mengganti password secara berkala dan memback-up data pribadi.
Sebelumnya, OJK Provinsi Bali juga telah melaksanakan edukasi keuangan syariah dalam rangka Hari Raya Idul Fitri, dan akan melaksanakan edukasi keuangan kepada umat Hindu dalam rangka Hari Raya Galungan dan Kuningan pada 30 April 2025 mendatang.
Melalui kegiatan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat di Bali bersama stakeholders daerah diharapkan dapat mendukung ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan serta meningkatkan inklusi dan literasi masyarakat yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan industri yang lebih sehat.