
balitribune.co.id | Denpasar - Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Provinsi Bali resmi dibuka di Hotel The Meru Sanur, Minggu (13/7). Sekretaris Jenderal DPP Golkar, M. Sarmuji, hadir mewakili Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, membuka forum yang menjadi momentum penting dalam suksesi kepemimpinan Golkar Bali lima tahun ke depan.
Musda kali ini berlangsung relatif tenang, bahkan nyaris tanpa riak. Hanya satu nama muncul sebagai calon ketua, yaitu Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota DPR RI lima periode dari Dapil Bali.
Demer sudah menyerahkan berkas pencalonan lengkap dengan dukungan 11 dari 15 suara sah, artinya ia telah mengantongi lebih dari 73 persen suara, jauh melewati ambang batas minimal 30 persen dukungan yang disyaratkan. Dengan posisi ini, Demer dipastikan melenggang aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Bali.
“Kalau calon tunggal ya aklamasi lah,” tegas Demer, yang dikenal sebagai kader militan dan loyalis partai berlambang pohon beringin itu.
Kejutan datang dari Ketua DPD Golkar Bali periode 2020–2025, Dr. Nyoman Sugawa Korry, yang dengan tegas menyatakan tidak akan maju kembali. Pernyataan itu disampaikan dalam pidato sambutannya dan disambut dengan tepuk tangan meriah dari para peserta Musda.
“Saya tidak maju sebagai Calon Ketua Golkar Bali,” kata Sugawa Korry mantap.
Menurutnya, keputusan itu diambil demi menjaga soliditas partai. Ia menyatakan bahwa kemenangan partai hanya bisa dicapai bila seluruh kader bersatu.
“Golkar ini harus solid. Tidak ada satu partai pun yang bisa menang tanpa soliditas,” ujarnya.
Sugawa Korry juga mengajak seluruh kader mendukung Demer. “Pak Sumarjaya Linggih sebagai calon tunggal, mari kita dukung penuh dengan keikhlasan,” tegasnya, memperlihatkan sikap kenegarawanan dan dedikasi tinggi sebagai kader sejati Golkar.
Sementara itu Sekjen DPP Golkar, M. Sarmuji, dalam sambutannya memberikan analogi menarik tentang perjuangan partai. Ia membandingkan upaya membangun Golkar Bali dengan menanam pohon alpukat, membutuhkan waktu dan konsistensi agar bisa berbuah manis.
“Karya kekaryaan yang sudah dilakukan, kalau dirawat dan dilanjutkan dengan konsisten, hasilnya akan kita nikmati lima tahun ke depan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa meski Sugawa Korry tak lagi mencalonkan diri, peran dan pengalamannya tetap dibutuhkan di dalam kepengurusan partai ke depan.
“Beliau bukan berhenti, tapi seperti Gatotkaca, punya tugas baru di tempat lain,” kata Sarmuji.
Dengan mengutip kisah Arjuna dan Krisna dari Mahabharata, Sarmuji menekankan pentingnya menjaga harmoni internal dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Musda XI Golkar Bali bukan hanya menjadi ajang suksesi kepemimpinan, tapi juga panggung konsolidasi dan kedewasaan politik. Dengan dukungan mayoritas dan tanpa pesaing, Demer dipastikan memimpin Golkar Bali untuk lima tahun ke depan. Sementara itu, sikap besar Sugawa Korry menjadi contoh teladan bahwa kekuatan partai terletak pada kebersamaan, bukan ambisi pribadi.