Denpasar, Bali Tribune
Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali melakukan peninjauan proyek dua rumah sakit yang sedang dibangun Pemprov Bali, yakni RS Mata Bali Mandara dan RS Bali Mandara. Melihat perkembangan dari kedua proyek tersebut, Gubernur Pastika optimistis dua rumah sakit itu selesai tepat waktu.
“Saya lihat semuanya sudah sesuai dengan jadwal, jadi saya optimistis ini bisa selesai on time,” tegas Pastika di sela-sela meninjau pembangunan kedua rumah sakit tersebut, Jumat (13/5). Ia menambahkan, mungkin saat ini baru hanya gedungnya yang kelihatan dan prosentase perkembangannya masih rendah. Itu dikarenakan instalasi-instalasi yang sedang dalam proses pengerjaan.
Pastika mengatakan, rumah sakit yang didirikan itu merupakan sebuah bangunan khusus, yang di dalamnya masing-masing tempat tidur pasien harus memiliki saluran oksigen, saluran vacum dan lain sebagainya untuk menunjang kebutuhan pasien tersebut sehingga dibutuhkan ketelitian dalam pembangunannya.
“Itulah bedanya membuat rumah sakit dengan hotel, rumah sakit itu bangunan khusus,” kata Pastika sembari mengingatkan kepada masing-masing kontraktor pengerjaan proyek tersebut agar sudah mulai mempersiapkan diri terhadap bulan puasa yang akan segera datang pada awal Juni mendatang.
Pastika mengharapkan agar segera meperhitungkan kondisi tenaga kerja sehingga ke depannya tidak terjadi permasalahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Selain itu, Pastika juga mengingatkan jika terjadi sebuah permasalahan, agar segera dilaporkan supaya bisa dengan segera dicarikan solusi terbaik.
Pastika beserta rombongan juga menyempatkan diri melakukan peninjauan lapangan di kedua proyek tersebut. Khusus di RS Bali Mandara, Pastika sempat memberikan saran terkait dengan warna cat yang digunakan di dalam kamar agar jangan terlalu terang dan kaca jendela yang digunakan hendaknya kaca rayben. Hal tersebut akan memberikan kenyamanan lebih bagi pasien yang dirawat di RS tersebut.
Dalam peninjauan kemarin, Pastika di dampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum I Nyoman Astawa Riadi, Kepala Dinas Kesehatan I Ketut Suarjaya dan Kepala Biro Humas I Dewa Gede Mahendra Putra.