Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Padamkan Api di TPA Mandung Sedot Air Irigasi, Petani Subak Protes Damkar Tabanan

Bali Tribune/ Suasana Rapat kerja Komisi II DPRD Tabanan, Rabu (9/10).
Balitribune.co.id | Tabanan - Usaha pemadaman api di TPA Mandung Desa Sembung Kecamatan Kerambitan, Gianyar oleh Damkar Tabanan, diprotes krama subak. Pasalnya, Damkar menyedot air dari saluran irigasi subak yang debitnya kecil karena musim kemarau.
 
Protes atau komplin sempat dilayangkan petani Subak Mumbu, setelah armada Damkar Tabanan menyedot air dari saluran irigasi yang mengairi Subak Mumbu untuk memadamkan asap di TPA Mandung, Senin (7/10) lalu. Masalahnya, debit air di saluran irigasi tersebut sedang menurun karena musim kemarau panjang, dan masih ada lahan sawah petani yang memerlukan air irigasi.
 
Informasi di lapangan menyebutkan, debit air pada saluran irigasi tersebut sangat kecil karena musim kemarau. Sehingga adanya penyedotan air oleh petugas untuk memadamkan api membuat debit air semakin kecil, bahkan petugas sempat menutup saluran air. Hal inilah yang menyebabkan krama subak komplin.  
 
Persoalan ini mengemuka dalam rapat evaluasi hasil sidak yang digelar Komisi II DRPD Tabanan dengan memanggil Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, Satpol PP Tabanan dan Dinas PUPRPKP Tabanan, Rabu (9/10) di ruang rapat Lantai III DPRD Tabanan. 
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Made Subagia tidak menampik bahwa, Senin (7/10) pihaknya mendapat komplin dari anggota subak lantaran air yang mengalir ke Subak Mumbu menjadi berkurang karena disedot oleh petugas Pemadam Kebakaran untuk keperluan memadamkan asap di TPA Mandung. 
 
"Jadi debit airnya memang kecil karena sedang puncaknya musim kemarau, jadi otomatis aliran ke sawah kecil, karena kami juga gunakan untuk pemadaman," terang Subagia.
 
Terlebih kata dia, komplin muncul karena ada lahan persawahan yang sedang memerlukan air karena tanaman padi yang ditanam petani baru hamil sehingga membutuhkan air. Namun menurutnya semua telah diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Apalagi DLH sudah meminta izin akan menggunakan air dengan cara dibagi di saat terjadi gawat darurat di TPA. Dan saat ini air sudah mengalir normal. 
 
"Yang kemarin-kemarin airnya cukup banyak diambil karena Damkar yang datang juga ada dari Damkar Badung, Bangli itu sebabnya debit air ke sawah sedikit, kalau sekarang kan hanya Damkar Tabanan saja," jelasnya. 
 
Sedangkan upaya pemadaman asap, pihaknya juga menggunakan air tinja dari sistem IPAL. Pihaknya juga melakukan upaya penggunaan alat berat jenis eskavator sebanyak 2 unit. “Sesuai dengan saran dari Komisi II yang sempat turun ke lokasi terkait pengadaan selang agar bisa menjangkau ke titik asap. Kami  sudah upayakan dan selangnya sudah ada,” tandasnya. Pihaknya juga melakukan pemantaun bergilir di lokasi dengan melakukan penjagaan. 
 
“Jadi sarana dan prasana yang dibutuhkan  masih perlu dilengkapi. Dan Mudah-mudahan secepatnya kami bisa memadamkan api," tandasnya.
 
Hal senada diungkapkan Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba. Ia meyebutkan pihaknya mengerahkan 5 armada pemadam kebakaran yang ada. Namun hanya 3 armada yang efektif. “Kami juga sudah meminta bantuan dari pemadam kebakaran Kabupaten Badung,” tegasnya.
 
Sayangnya upaya itu juga belum maksimal karena pemadam kebakaran Badung tidak kuat memberikan bantuan pemadaman mengingat asap yang tebal dan risikonya sangat tinggi. 
 
“Kami mendapatkan informasi dari Gianyar, kami disarankan untuk meminta bantuan seluruh armada kebakaran yang ada di Bali, dilakukan secara bersama sama sehingga sumber api bisa dipadamkan. Hanya saja upaya itu belum dicoba mengingat perlu koordinasi dan komunikasi yang lebih intens," imbuh Sarba.
 
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Tabanan Wayan Lara, setelah sempat meninjau situasi langsung di TPA Mandung mengatakan bahwa pihaknya memahami bahwa upaya pemadaman sudah dilakukan dengan berbagai cara. Namun pihaknya tetap meminta agar bisa segera dilakukan pemadaman secara total. Bahkan jika memang perlu selang untuk memadamkan asap maka harus disampaikan kepada pemerintah daerah. 
 
"Jadi nanti akan kami sampaikan ke pimpinan apa yang dibutuhkan, karena ini sifatnya urgent," tegasnya. 
 
Ia juga meminta agar seluruh instansi berkoordinasi terkait dengan rencana program yang dibuat. Sehingga dewan mengetahui apa yang kurang supaya bisa disampaikan di rapat kerja. Terlebih dirinya menilai jika pihak eksekutif dan legislatif seperti 'memusuh'. "Saat ini antara eksekutif dan legislatif seperti 'memusuh' padahal kita adalah rekan kerja. Jadi berikan kami draftnya supaya bisa disampaikan di rapat kerja. Dewan tidak ada motong-motong anggaran," lanjut politisi PDIP asal Kerambitan tersebut.
 
Disamping itu, dalam rapat juga sempat disinggung kondisi armada pemadam kebakaran yang sudah tua. Sehingga perlu dilakukan pengadaan armada baru dalam menjangkau tugas pemadam kebakaran, terlebih area yang dijangkau sangat luas yakni di 10 kecamatan. 
wartawan
Komang Arta Jingga
Category

Setwan Bali Gali Strategi Publikasi Kegiatan Dewan di DPRD Provinsi DKI Jakarta

balitribune.co.id | Jakarta - Setelah melakukan kunjungan dalam rangka studi tiru terkait pengendalian banjir di Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (22/8), kunjungan kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan) Provinsi Bali bersama rombongan Forum Wartawan DPRD (Forward) Bali dilanjutkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta pada Jumat (10/10).

Baca Selengkapnya icon click

Wawali Arya Wibawa Hadiri Musda XI DPD Partai Golkar Kota Denpasar

balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Denpasar Tahun 2025 yang dibuka langsung Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Gde Sumarjaya Linggih, di Gedung Madu Sedana, Sanur Kauh, Minggu siang (12/10).  

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Alih Fungsi Lahan di Badung Semakin "Gila-gilaan", Tahun 2024 Saja Mencapai 348 Hektar

balitribune.co.id | Mangupura - Masifnya pembangunan berdampak serius terhadap alih fungsi lahan di Kabupaten Badung.  Tercatat setiap tahun alih fungsi lahan terus bertambah. Bahkan alih fungsi lahan terjadi secara "gila-gilaan" pada tahun 2024. Dimana dalam setahun itu dua ratusan hektar lahan produktif di Gumi Keris berubah menjadi beton.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.