Pakelem di Selat Bali, Jaga Keharmonisan Alam Semesta | Bali Tribune
Diposting : 18 March 2022 03:47
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / MULUNG PAKELEM - Upakara Mulang Pakelem Kebo Suci di perairan Selat Bali, Kamis (17/3)

balitribune.co.id | NegaraPuncak piodalan dan pemelaspas pelinggih kanjeng ratu kidul di Pura Kanjeng Ratu Kidul, Kelurahan Gilimanuk dilaksanakan, Kamis (17/3/2022), yakni bertepatan dengan rahina werespati paing wuku dukut, purnama kadasa. Dalam rangkaian upakara ini juga dilaksanakan matur pakelem di perairan selat Bali.

Rangkaian piodalan dan pemelaspasan Pelinggih Kanjeng Ratu Kidul di Pura Kanjeng Ratu Kidul, Kelurahan Gilimanuk sudah dimulai sejak Minggu (13/3/22) lalu. Puncak upacara yang dilaksanakan Kamis kemarin berlangsung sejak pagi. Puncak karya diawali dengan pecaruan dengan tingkatan manca sanak, makuh, melaspas, nyuang ajengan jawa, ngabeji ngubeng serta mendak kanca. Seluruh prosesi selama puncak karya ini dipuput oleh Ida Nak Lingsir dari Griya Carik Desa Pergung.

Rangkaian upakara juga diisi dengan matur pakelem kebo suci (yus merana) ke tengah laut di perairan selat Bali dengan tingkatan banten mancak bingin. Prosesi mulang pakelem ini dimaksudkan sebagai persembahan atau pengorbanan umat Hindu atas rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta serta manifestasinya dengan tujuan memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta. Sedangkan piodalan kali ini menggunakan sarana bbanten bebangkit.

Seluruh rangkaian upakara tersebut diikuti oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Usai ngaturang piodalan Bupati Tamba bersama  krama Desa Adat Gilimanuk serta pemedek yang hadir mengikuti persembahyangan bersama. Upacara  diakhiri dengan topeng sidakarya dan upacara mekincang kincung. Prosesi piodalan dan melaspas, turut dipentaskan berbagai kesenian Bali berupa tari-tarian/balih-balihan seperti Tari Penyambutan/Tari Pendet, Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Tari Topeng.

Juga dipetaskan kesenian wayang lemah yang juga menjadi bagian dari rangkaian piodalan. Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengapresiasi dukungan semua pihak termasuk seluruh krama Desa Adat Gilimanuk yang telah ikut terlibat dalam karya piodalan di Pura Kanjeng Ratu Kidul, Kelurahan Gilimanuk. "Maknanya adalah untuk memohon keselamatan agar masyarakat Jembrana terhindar dari segala marabahaya, mrana sehingga akhirnya semua masyarakat sehat dan bahagia," tandasnya.