Pancasila Lahir dari Rahim Indonesia (Catatan 1 Juni 2023) | Bali Tribune
Diposting : 2 June 2023 09:58
I Komang Warsa - Bali Tribune
Bali Tribune / I Komang Warsa - Bendesa Adat Alasngandang dan Kepala Sekolah SMA N 1 Tembuku

balitribune.co.id | Genap sudah 78 tahun umur dari Pancasila, tepatnya dilahirkan 1 Juni 1945. Pancasila yang dilahirkan dari rahim ibu Indonesia sebagai ibu kadung dan jangan dipandang Indonesia sebagai ibu tiri dari pancasila. Pancasila dibesarkan untuk menyatukan bangsa sebagai negara dengan raksasa kebhinekaan terbesar di dunia. Sebagai raksasa kebhinekaan terbesar maka Pancasila lahir sebagai Ideologi, Dasar Negara dan sekaligus sebagai semen sosial untuk merekatkan persatuan demi memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pondasi negara yang disebut pancasila sebagai petunjuk atau pedoman hidup dalam mengatur hubungan manusia dengan manusia, lingkungan, dan hubungan antara manusia dengan penciptanya (Tuhan). Pancasila yang berkelindan dengan ajaran Tri Hita Karana dan pancasrada yang juga mengupas tentang Brahman (Tuhan), kemanusiaan (atman),  tentang karma kebijakan dalam menggapai persatuan dalam bermusyawarah demi sebuah keadilan sosial. Semua terukir indah dalam Pancasila, ajaran Tri Hita Karana dan  pancasrada yang betul-betul diimplementasikan agar lahir laku bijak, laku baik dan laku benar yang disebut satyam siwam sundharam.

Pancasila jangan dipandang terlalu utopis tapi wujud nyatakan dalam realitas nilai-nilai Pancasila dalam berbangsa dan bernegara. Jika terlalu utopis akan menjauhkan ajaran Pancasila dalam tataran praksis berkenegaraan. Upaya meneguhkan dan mewujudnyatakan kehidupan nilai-nilai Pancasila tidak cukup dalam bentuk serimonial belaka, akan tetapi mari kita gemakan dalam perilaku pancasilais dalam diri, yang berke-Tuhan-an, berkemanusiaan demi sebuah persatuan yang bijaksana sehingga melahirkan berkeadilan. Pancasila  sebagai dasar berkehidupan yang beradad, didasari atas berkeyakinan terhadap Tuhan. berkemanusiaan, persatuan Indonesia, bermusyawarah yang bijaksana demi keadilan dalam koridor nilai-nilai Pancasila harus terus digemakan seluruh insan Indonesia. Napas Pancasila harus terus berdenyut agar Indonesia hidup sepanjang zaman.

Pancasila yang lahir dari rahim Indonesia harus bisa menjaga Indonesia sebagai ibu kandungnya. Jika pancasila tidak bisa menjaga Indonesia ibaratnya anak yang tidak ingat orang tuanya dan Indonesia juga harus menjaga Pancasila sebagai anak emasnya. Ibu Pancasila wajib menjaga anak kandungnya agar tumbuh menjadi anak yang menjaga ibunya. Saling menjaga memberikan kekuatan untuk bertumbuh saling menguatkan. Pancasila memang menyusu dan dibesarkan dari air susu (segara empahan) Indonesia untuk bertumbuh sebagai agent of change agar Indonesia menjadi negara besar dan maju. Indonesia tidak boleh rapuh apalagi tenggelam karena kebhinekaan justru jadikanlah perbedaan menjadi kekuatan negara untuk maju bersama melindungi segenap tanah air Indonesia.

Pancasila bukan bersifat utopis belaka tetapi secara praksis berpancasila sudah terukir dalam sanubari bangsa Indonesia dalam tradisi dan berkebudayaan yang sudah ada jauh sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Tradisi dan budaya nusantara sebagai embrio yang terbuahi menjadi janin Indonesia dan terlahir kembali dari Rahim Indonesia menjadi Pancasila sebagai anak emas Indonesia yang selalu menjaga ibu kandungnya. Jadi Pancasila sudah bagian dari karakter Indonesia yang diturunkan dari perilaku tradisi dan budaya nusantara sebagai keadaban bangsa. Pancasila sebagai dasar negara merupakan semen sosial perekat bangsa bukan sebagai antisosial dalam kebhinekaan. Pancasila jangan digerogoti apalagi diganggu. Mengerogoti sama halnya merusak pondasi negara. Reformasi dan teknologi tidak bisa dipakai alasan untuk merusak pondasi negara yang disebut Pancasila. Kita Indonesia dan kita Pancasila.

Dalam raga Pancasila terukir butir-butir kebaikan untuk direnungkan oleh bangsa Indonesia agar berkesadaran dalam berbangsa dan bernegara sehingga terlahir harmonisasi antara manusia dengan Tuhan, harmonisasi antar sesama dan harmonisasi dengan lingkungan sebagai ajaran Tri Hita Karana. Selamat ulang tahun pancasila ke-78 disemogakan pancasila bisa menjaga ibu Indonesia sebagai ibu kandungmu. Salam damai Indonesia.