Pangkoops Pantau Sikon Perbatasan RI-RDTL | Bali Tribune
Diposting : 2 March 2019 12:15
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ SENPI -- Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., (ujung kanan) saat mengecek sejumlah barang bukti berupa senpi, baik senjata organik, nonorganik, senjata rakitan maupun munisi.
Bali Tribune, Kupang - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP, selaku Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Pengamanan Wilayah Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL (Republic Demodratic of Timor Leste), didampingi Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Saiful Rahman, SSos., selaku Dankolakops mengunjungi daerah perbatasan kedua negara.
 
Kedatangan Pangdam ke daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk memantau secara langsung situasi dan kondisi terkini wilayah tersebut. Sejak beberap bulan terakhir, wilayah perbatasan RI-RDTL ini dijaga sekaligus diamankan oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara (GN) yang berkedudukan di Desa Eban, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Timur Utara (TTU).
 
Rombongan Pangdam IX/Udayana tiba di Lapangan Hijau, Mako Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif Mekanis 741/GN Sektor Barat menggunakan Heli Bell-412 milik TNI AD. Kedatangan Jenderal TNI AD bintang dua itu disambut acara tradisi adat TTU oleh warga masyarakat, didampingi Dandim 1618/TTU Letkol Arm Roni Junaidi, SSos, dan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Mekanis 741/GN Sektor Barat Mayor Inf Hendra Saputra, SSos., MM., MIPol.
 
Selanjutnya Pangdam memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN, untuk memberikan motivasi, agar selalu tetap semangat, kompak, dan waspada dalam melaksanakan tugas mulia yang dipercayakan negara, sekaligus sebagai suatu kehormatan.
 
Selesai memberikan pengarahan, Pangdam dan rombongan melaksanakan pengecekan langsung keberadaan barang bukti hasil tangkapan yang dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN, berupa berbagai jenis senjata api (senpi), baik senjata organik, nonorganik, senjata rakitan maupun munisi.
 
Serta intensitas kegiatan patroli yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan berupa bahan bakar minyak (BBM), sembako, dan kendaran, baik roda empat maupun roda dua, untuk selanjutnya diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
 
“Ini merupakan tugas pokok saya, yang harus saya awasi. Ini merupakan satuan tugas yang setiap tahun berganti, dan setiap pergantian, saya pasti lakukan pengawasan di lapangan," tegas Pangdam, kemarin.
 
Salah satu tujuan kedatangan Pangdam ke Mako Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN ini adalah untuk memantau secara langsung kegiatan personel Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN di wilayah perbatasan. Sekaligus memberikan suntikan motivasi bagi seluruh anggota Satgas, agar tetap semangat dan senantiasa menjaga kekompakan serta selalu waspada dalam melaksanakan panggilan tugas terhormat ini.
 
Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, SIP., menambahkan, kunjungan kerja (kunker) Pangdam IX/Udayana yang dilaksanakan selama tiga hari ini untuk mengecek personel dan situasi terkini di wilayah perbatasan Indonesia –Timtim. “Pangdam IX/Udayana selaku Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Pengamanan Perbatasan RI-RDTL berkewajiban untuk setiap saat melakukan pengawasaan dan pengecekan secara langsung di setiap wilayah tugas yang menjadi tanggungjawabnya, agar situasi dan kondisi perbatasan RI-RDTL tetap aman, damai, dan terkendali,” ujarnya.
 
Mengingat, wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki pulau terluar, yaitu Pulau Batek dan Pulau Rote Ndao. “Juga memiliki wilayah perbatasan darat secara langsung dengan Timor Leste dan tentunya menjadi perhatian khusus,” jelas Kapendam.