Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pelatihan Nyurat Lontar Sasar Anak Blasteran

BLASTERAN ,pelatihan ,
BLASTERAN - Salah satu anak keturunan Australia, Carrick Ardiansyah Tharing nampak serius mengikuti pelatihan menulis aksara Bali di daun Lontar, di SD Mahardika, Jalan By Pass Ngurah Rai Tohpati Denpasar, Selasa (6/6).

BALI TRIBUNE - Pelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali terus digencarkan Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar. Tak hanya melakukan perawatan naskah lontar, Penyuluh Bahasa Bali ini juga mulai melakukan pembinaan bahasa Bali kepada anak-anak di Denpasar. Menariknya, tak hanya diberikan kepada anak-anak Hindu Bali, tetapi ternyata juga diberikan kepada anak-anak blasteran (anak-anak berdarah campuran dua negara) yang bersekolah di Bali.

Seperti yang dilakukan Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar pada Penyuluhan dan Pelatihan Nyurat Lontar di SD Mahardika, di Jalan By Pass Ngurah Rai Tohpati, Denpasar, Selasa (6/6). Tampak pada kegiatan tersebut sejumlah anak-anak blasteran yang ikut belajar menulis aksara Bali di daun lontar. Meskipun masih kesulitan, namun nampak anak-anak tersebut sangat antusias dan bersemangat untuk ikut belajar.

“Saya senang bisa belajar menulis aksara Bali. Tapi susah sekali. Tapi saya mau belajar, ya senang,” ujar salah satu siswa bernama Carrick Ardiansyah Tharing yang merupakan keturunan Australia-Indonesia ini. Carrick yang baru pindah ke Bali ini mengaku sangat kesulitan dalam menulis aksara Bali karena pakemnya berbeda dengan huruf latin. “Seru tapi susah,” ujarnya lagi.

Hal senada disampaikan siswa kelahiran Jakarta, yang bernama Pyrena Nabila Sachi. Sachi mengaku merasa senang bisa belajar bahasa dan aksara Bali. “Tapi susahnya itu pas di bagian gantungan aksara Bali, masih belum mengerti. Tapi nanti pasti diajarin lagi,” ujarnya.

Koordinator Humas Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, Ni Putu Novi Purnama Sari di sela-sela memberikan pelatihan, kemarin, mengatakan Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar mendapat undangan dari SD Mahardika Denpasar untuk memberikan penjelasan tentang tata cara menulis aksara Bali di daun lontar. Kegiatan Ini merupakan salah satu cara pelestarian bahasa, sastra dan aksara Bali. “Adapun jumlah siswa yang mengikuti penyuluhan aksara di daun lontar ini sebanyak 26 orang siswa,” ujarnya.

Dikatakan, selain siswa lokal, kegiatan ini juga diikuti siswa keturunan yang kebetulan bersekolah di SD Mahardika. “Kami salut, meskipun siswa keturunan tapi nampak antusias dan senang mengikuti penyuluhan,” ujarnya.

Menurut Novi, dalam pelatihan ini ditemui sejumlah kendala. Yakni banyaknya siswa yang hanya hafal dengan penyebutan hafal dengan penyebutan aksara Bali Wreastra, tetapi mereka belum paham dengan bentuk dari aksara tersebut. Selain itu pemahaman mengenai pasang pageh masih susah untuk diterapkan. “Jadi mereka hanya bisa mengucapkan hanacaraka saja tapi ketika diminta menulis ternyata tidak semua siswa bisa,” ujarnya.

Kepala Sekolah SD Mahardika Denpasar, I Wayan Gede Suryanta, S.Pd, mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Penyuluh Bahasa Bali kota Denpasar untuk memberikan pengenalan penulisan lontar kepada anak-anak. Tujuannya agar bahasa, sastra dan aksara Bali tidak ditinggalkan. “Kami juga berkeinginan untuk mengenalkan lebih jauh pendalaman tentang bahasa, sastra dan aksara Bali khususnya penulisan di daun lontar karena tingkat SD sangat jarang dalam belajar menulis di daun lontar,” ujarnya.

Dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang lontar kepada anak-anak sejak dini, sehingga memberikan kesan tersendiri pada anak-anak yang bersekolah di SD Mahardika Denpasar. “Mengingat ini adalah pengalaman pertama yang mereka dapatkan mengenai penulisan aksara di daun lontar. Jadi dengan diadakannya kegiatan nyurat aksara di daun lontar ini bisa berlanjut di kemudian hari dan mereka bisa lebih memahami tentang aksara bali tersebut,” tandasnya.

wartawan
I Wayan Sudarsana
Category

Paralayang Klungkung Sabet Juara Umum di PORPROV Bali 2025

balitribune.co.id | Semarapura - Rabu (3/9) merupakan hari yang membahagiakan bagi Tim Paralayang Kabupaten Klungkung. Dimana tim Paralayang Klungkung ini  tampil gemilang di ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Bali ke-XVI Tahun 2025. 

Bertindak sebagai tuan rumah untuk cabang olahraga paralayang, Klungkung sukses keluar sebagai juara umum, dengan torehan membanggakan, 4 medali emas dan 4 medali perunggu.

Baca Selengkapnya icon click

Walikota Jaya Negara Ngaturang Bhakti Saraswati di Pura Agung Jagatnatha

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian Hari Suci Saraswati di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Sabtu (6/9). Persembahyangan tersebut merupakan wujud sradha bhakti dalam memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Aji Saraswati atau Dewi Ilmu Pengetahuan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Endang Hastuty Bunga, S.H.: Kasus Kompol Cosmas Harus Dipandang Sebagai Insiden Tidak Disengaja

balitribune.co.id | Denpasar - Aktivis perempuan dan anak Bali yang juga pengacara sekaligus Ketua Tunas Himpunan Advokat Muda Indonesia (DPD Bali), Endang Hastuty Bunga, S.H., menyatakan dukungan penuh terhadap petisi yang menolak keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas melalui sidang kode etik Polri.

Baca Selengkapnya icon click

Siap-Siap Modifikator! Astra Motor Bali Resmi Buka Pendaftaran Honda Modif Contest 2025

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali didukung oleh PT Astra Honda Motor (AHM) kembali menghangatkan dunia modifikasi melalui ajang kompetisi modifikasi sepeda motor terbesar di Indonesia, Honda Modif Contest (HMC) 2025. Hadir lebih dari satu dekade, HMC menjadi wadah prestisius bagi para modifikator, khususnya di Bali, untuk menyalurkan ide dan karya kreatifnya pada sepeda motor Honda.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Urgensi Perda Alih Fungsi Lahan, Siap Tumbangkan Modus WNA

balitribune.co.id | Bayangkan, di brosur pariwisata Bali masih ada gambar sawah hijau menghampar. Tapi kenyataan di lapangan? Banyak yang sudah berubah jadi villa kaca, kafe organik, atau yoga studio tempat bule-bule menekuk badan. Ironisnya, kalau dibiarkan terus, jangan-jangan turis datang ke Bali nanti cuma buat makan salad impor sambil lihat sawah di screensaver laptop.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.