Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pembahasan Ranperda RUED-P Memanas, Energi Tenaga Surya Paling Potensial

Bali Tribune / PEMBAHASAN - Suasanaa pembahasan Ranperda Tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Bali Tahun 2020-2050.

balitribune.co.id | DenpasarDPRD Provinsi Bali langsung melakukan pembahasan awal Ranperda Tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P) Bali Tahun 2020-2050, di Gedung Dewan, Kamis (2/7/2020). Pembahasan dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Dr I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS.

Pembahasan yang dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, ini sempat diwarnai "adu mulut" antara anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali I Made Supartha dengan Diah Srikandi yang memimpin pembahasan. Pembahasan memanas diawali pertanyaan Supartha soal batang tubuh ranperda yang tidak menjelaskan detail potensi energi yang bisa dikembangkan di Bali.

Saat pertanyaan ini hendak dijawab oleh Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, Diah Werdhi selaku pimpinan rapat justru meminta eksekutif untuk menyampaikan garis besarnya saja. “Supaya nanti tidak bingung, kipak-kipek jadinya,” kata Diah Srikandi.

Hal tersebut rupanya membuat Supartha berang. Akibatnya, kedua kader PDIP ini terlibat adu mulut cukup panjang. Namun debat keduanya berakhir, setelah Diah Srikandi yang memimpin pembahasan tetap tegas pada sikapnya.

Sementara itu Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, memaparkan sejumlah potensi energi baru dan terbarukan (ETB) di Bali. Sebut saja tenaga air, mini hidro dan mikrohidro, hingga bioenergi untuk listrik yang terdiri dari biomass, biogas, surya, angin, panas bumi, dan energi laut.

Potensi ini, demikian Setiawan, tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Untuk RUED (Rencana Umum Energi Daerah), menurut Setiawan, tergantung potensi lokal dan kemampuan daerah.

"Dari semua itu pasti ada prioritas dan bisa dikembangkan mana. Saat ini yang visibel adalah surya,” jelas Setiawan, yang hadir mendampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali IB Ngurah Arda. "Namun, tenaga surya atau matahari memiliki kelemahan intermittent. Yakni tidak ada di malam hari atau saat mendung," imbuhnya.

Karena itu, kata dia, diperlukan sistem dan jaringan yang kuat pada saat on grid. Artinya, kalau sinar matahari hilang atau tidak ada, tetap ada penggantinya.

“Listrik itu dalam 24 jam kan harus selalu mengalir. Kalau surya kan ada batasannya, intermittent. Jadi kita juga beriringan dengan PLN untuk memperkuat sistem grid-nya di Bali,” paparnya.

Untuk potensi EBT lain, lanjut Setiawan memang, memang ada tapi masih kecil. Sebagai contoh air, karena prioritas utamanya adalah untuk layanan dasar air baku. Prioritas berikutnya, untuk irigasi lahan pertanian, baru kemudian untuk energi.

"Dengan kata lain, air bisa dimanfaatkan untuk sumber energi kalau prioritas pertama dan kedua sudah terpenuhi. Sehingga itu tidak mungkin besar-besaran. Maka skenario atau skemanya ini pasti ke surya yang memungkinkan,” ucapnya.

Setiawan menambahkan, hampir semua wilayah Bali sesuai kajian Universitas Udayana, potensial untuk pengembangan PLTS. Kecuali di daerah yang agak berawan seperti Kintamani, Bangli, potensi itu tidak akan maksimal. Berbeda dengan tempat terbuka seperti Bali utara dan Bali timur. Kendati saat memasang konstruksi tetap harus melihat mitigasi bencana.

"Teknologi sekarang bisa tidak hanya di atap, di farming, tapi juga bisa di dinding. Terus ada juga untuk genteng, sudah ada riset dan model. Cuma tinggal secara komersial seperti apa,” ujar Setiawan.

Untuk energi angin, dengan teknologi yang ada ternyata tidak optimal. Sebab dari 12 bulan, hanya 3 bulan saja bisa menghasilkan energi, sehingga tidak layak secara ekonomi. Kecuali ada penemuan melalui riset terkait teknologi yang tepat untuk kondisi angin di Bali agar menghasilkan listrik sepanjang tahun.

"Mengenai potensi panas bumi, saat ini sudah dimanfaatkan untuk wisata air panas atau bukan pembangkit listrik. Kalau itu ternyata lebih bagus untuk masyarakat, itu yang harus ditingkatkan supaya wisatanya makin banyak,” kata Setiawan.

wartawan
San Edison
Category

Kinerja APBD Bali: Surplus Menguat, Namun Belanja Masih Lambat

balitribune.co.id | Denpasar - Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali hingga 30 September 2025 menunjukkan kondisi surplus. Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali, realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp22,43 triliun atau 63,83 persen dari target. Sementara realisasi belanja baru menyentuh Rp18,72 triliun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Oknum Advokat Aniaya WNA, Polisi Naikkan Status Kasus Jadi Penyidikan

balitribune.co.id | Denpasar - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang oknum pengacara berinisial Ni Komang MCD terhadap seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Spanyol berinisial ABT kini memasuki babak baru. Penyidik Polsek Kuta Selatan menaikkan status kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Baca Selengkapnya icon click

Astra Motor Bali Kembangkan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Modul Lanjutan dan Sertifikasi Level Silver

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Pulau Dewata. Melalui program Sinergi Bagi Negeri – Vokasi Astra Honda, Astra Motor Bali menyelenggarakan Pelatihan Guru Modul Lanjutan dan Sertifikasi Guru Level Silver yang dilaksanakan pada 27–31 Oktober 2025 di Training Center Astra Motor Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Penegasan Dinas Sosial Badung Terkait Viralnya Kotak Amal Mengatasnamakan Dinas Sosial

balitribune.co.id | Mangupura - Menyikapi beredarnya foto kotak amal yang mencantumkan nama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Badung di sejumlah media sosial, Kepala Dinsos Badung Anak Agung Ngurah Raka Sukaeling menegaskan bahwa Dinsos Badung tidak pernah melakukan kegiatan pengumpulan uang atau barang (PUB) atas nama instansi.

Baca Selengkapnya icon click

Jagabaya dan Pengenter Ancangan Desa di Periksa Polisi, Ratusan Krama Desa Adat Bugbug Datangi Mapolres Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Ratusan warga Krama Desa Adat Bugbug, Karangasem, Selasa (28/10) mendatangi Polres Karangasem guna memberikan dukungan moril terhadap tiga orang Jagabaya dan satu orang Pengenter Ancangan Desa yang tengah menjalani pemeriksaan atas laporan dugaan kasus kekerasan dan pengeroyokan yang dituduhkan kepada mereka.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.