balitribune.co.id | Gianyar - Pelaku pencurian spesialis pembobol pura rupanya masih gentayangan. Di Desa Adat Peliatan, Pura Masceti Gunung Sari nyaris kebobolan. Menyusul temuan rusaknya gembok salah satu palinggih pura yang diduga telah terjadi percobaan pencurian. Petugas kepolisian pun langsung melakukan olah TKP, Senin (6/12). Atas kejadian ini tradisi pakemitan akan diintensifkan lagi.
Lokasi Pura Masceti Gunung Sari, dulunya memang terpencil dan jauh dari pemukiman warga. Namun dalam lima tahun terakhir, di areal pura sudah menjamur villa-villa yang lengkap dengan satpamnya. Hanya saja, selama pandemi ini, vila-vila sepi penghuni dan penjagaan keamanan pun kurang maksimal. Diduga dengan kondisi ini, pelaku melihat pura ini memungkinkan untuk dibobol. Namun entah apa penyebabnya, pelaku gagal, padahal bagian kunci gembok sudah sempat di rusak.
"Mungkin saja saat pencuri beraksi ada bankamdes melintas, terlebih dibawah ada Posko Damkar yang aktif 24 jam," ungkap salah seorang Petani pengemong Pura I Nyoman Parsa.
Bendesa Adat Peliatan, I Ketut Sandi mengungkapkan, setelah pihaknya menerima laporan adanya pengerusakan kunci palinggih pura, langsung dilaporkan ke Mapolsek Ubud. Atas kejadian ini dipastikan tidak ada pratima atau benda lainnya yang hilang.
"Tadi sudah dilakukan Olah TKP oleh petugas kepolisian. Tidak ada yang hilang dalam kejadian ini," ungkapnya.
Mengatisipasi kejadian serupa, pihaknya pun mengaku sudah mengistruksikan krama pangemong pura untuk lebih mengintensifkan pakemitan. "Pakemitan sujatinya terus berjalan, hanya hari-hari tertentu mungkin tidak ada pakemitan lantaran kegiatan adat," terangnya.
Kapolsek Ubud, AKP I Made Tama mengungkapkan, atas dugaan percobaan pencurian ini, pihaknya sudah meminta kepada bendesa khususnya untuk menyampaikan kepada masyarakat agar mengaktifkan kembali sistem pakemitan di pura. Karena dari kasus pencurian pratima yang pernah terjadi, pura yang lokasinya jauh dari pemukiman, kerap jadi sasaran pencurian.
Lanjutnya, situasi saat ini memang cukup rawan mengingat ditengah pandemi Covid-19 ini. Banyak karyawan atau buruh yang dirumahkan dan tidak bisa pulang ke kampung halamannya. Hal ini dinilai dapat meningkatkan kerawanan kriminalitas. "Banyak pekerja yang sekarang dirumahkan, tidak memiliki pekerjaan. Hal ini menyebabkan kerawanan kriminalitas," wanti Kapolsek.
Tidak hanya diminta untuk mengaktifkan kembali sistem pakemitan, pihak Desa Adat juga disarankan untuk memasang kamera CCTV diareal pura. "CCTV juga perlu dipasang di areal pura, nanti monitornya melalui pos penjagaan pakemit," pungkasnya.