Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pemilik Biro Perjalanan Market Jepang Ajak Pelaku Pariwisata Bali Muliakan Pasar Domestik

Bali Tribune / Komang Takuaki Banuartha

balitribune.co.id | Denpasar – Di masa pandemi ini pelaku pariwisata Bali diajak untuk mengubah pola pikir dari yang mengandalkan kedatangan turis asing, namun karena kondisi wabah global semakin meluas di sejumlah negara dengan adanya varian baru atau mutasi dari virus Corona maka seharusnya menggarap pasar domestik. "Saat pandemi seperti sekarang ini menurut saya jangan terpaku pada wisatawan mancanegara. Walaupun sebelum pandemi itu (wisatawan mancanegara) sangat membantu pariwisata Bali khususnya," ucap pemilik travel/biro perjalanan pangsa pasar Jepang di Bali, Komang Takuaki Banuartha di Denpasar beberapa waktu lalu. 

Director PT. Sari Gumi Bali ini mengatakan, saatnya pelaku pariwisata Bali harus bisa belajar melihat potensi dari situasi dan kondisi pandemi. Sebagai pemilik travel agent pangsa pasar Jepang, mengakui hingga saat ini belum merasakan efek dari kedatangan turis domestik ke Bali yang rata-rata mencapai 11 ribu orang per hari di bulan Desember 2021 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Apalagi menjelang libur akhir pekan, kedatangan wisatawan domestik dari berbagai daerah di Tanah Air melonjak lebih dari 14 ribu orang per hari mendarat di bandara setempat. 

Kendati angka tersebut sudah mendekati kedatangan di saat kondisi normal atau sebelum pandemi, ia pun mengakui belum berdampak pada perusahaannya. "Walaupun tidak terdampak langsung ke perusahaan saya, tapi saya sangat bersyukur sekarang ini pandemi mengajarkan kita untuk menghargai apa yang menjadi milik kita. Tidak bisa menganggap remeh domestik, karena selalu membantu pariwisata Bali saat terpuruk. Contoh saat bom Bali 1, bom Bali 2, Gunung Agung. Jadi recovery (pemulihan) pariwisata Bali selalu dibantu wisatawan domestik. Jadi menurut saya ubah pola pikir sekarang, tamu apapun seandainya kondisi sudah kondusif, sudah tidak ada pandemi lagi, datang pun wisatawan mancanegara itu sangat kita syukuri. Jadi berhentilah mengeluh, ini demi keselamatan kita bersama," paparnya. 

Menurut Banuartha, menyikapi kondisi pandemi yang meluluhlantakkan perekonomian Bali harus dilakukan sinkronisasi di semua sektor. Saatnya Bali mulai berpikir tidak bisa mengandalkan satu sektor saja, mengingat berbagai sektor dapat digarap di pulau ini diantaranya, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, UMKM. Terkait produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) jangan hanya berharap dibeli oleh tamu wisatawan asing saja. "Kita punya banyak produk yang harus kita historikan sebenarnya, agar orang membeli produk kita, bukan hanya sekadar produk," katanya. 

Disampaikannya, dengan adanya belasan ribu turis domestik ke Bali di masa pandemi ini dinilai menjadi bantuan bagi kepariwisataan di pulau ini. Ia menilai, wisatawan domestik masih memiliki kepedulian terhadap Bali. Seperti sekarang ini banyak kegiatan dari dalam negeri digelar di Pulau Dewata. "Banyak event atau kegiatan dibuat di Bali untuk menghidupkan Bali ini," sebutnya. 

Dikatakan Banuartha, di era online atau digital sekarang ini memudahkan turis domestik ke Bali. Berbagai keperluan berwisata di pulau ini dapat dipesan secara online baik untuk pemesanan kamar hotel, tiket pesawat, makanan, transportasi, tiket ke tempat-tempat wisata dan lainnya. "Semua serba online, kita tidak bisa pungkiri, saya pun punya travel tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Kebanyakan kalau bukan FIT (Free and Independent Traveler atau berwisata tanpa membeli paket tur) masih bisa kita harapkan memerlukan bantuan travel agent, GIT (Group Inclusive Tour) misalnya. Kalau FIT jangan terlalu berharap karena era online ini membuat perjalanan mereka lebih mudah. Makanya tidak begitu signifikan terhadap pelaku travel agent di Bali, mungkin ada beberapa, iya kita syukuri saja. Seperti saya, market utama Jepang, keluar masuk Jepang akhir tahun ini tidak diperbolehkan. Iya kita mau mengeluh apalagi, Bali dibuka tapi negara lain ditutup. Ini akan terus berlangsung, makanya patut disyukuri di dalam Indonesia masih boleh bepergian," bebernya. 

Menurut dia, dalam memperlakukan turis domestik agar tidak dibedakan dengan perlakuan terhadap wisatawan mancanegara. Ia menegaskan, pasar domestik wajib untuk dijaga. "Kita jangan anggap remeh, domestik pun mungkin belanjanya lebih bahkan. Saya tidak sebut negara apa yang datang ke Bali, sudah berbekal semuanya dan kita tidak mendapatkan apa-apa dan di sini pun ada, yang jelas itu pernah terjadi di Bali. Kalau domestik sudah jelas, kapan kita menghargai uang kita sendiri. Kalau tidak sekarang kesempatannya, karena saya yakin, untuk membelanjakan uangnya pun domestik tidak main-main kadang-kadang," papar Bauartha. 

Ia menambahkan, sepinya kondisi pariwisata internasional di Bali saat ini diisi oleh domestik dengan memilih tinggal di vila-vila berkelas dan hotel berbintang. "Saya pernah didatangi salah satu tempat wisata yang besar di Bali. Kemudian saya sarankan, ubah pola pikir dengan Rupiah. Karena apa? Banyak yang ingin mengunjungi (salah satu tempat wisata yang mahal di Bali) Jika tidak diubah, perusahaan tidak bisa berjalan. Ini pandemi saya rasa lama pemulihannya. Apalagi pariwisata sangat sensitif. Akhirnya tempat wisata yang mahal ini menurunkan harga, dan berhasil," ungkapnya

Kata dia, trik-trik semacam itu yang mesti dilakukan pelaku pariwisata di Bali. "Kita pernah merasakan enak sebelumnya. Jadi jangan lupa, keenakan kita itu jangan dilupakan hanya tertutup oleh pandemi saat ini. Ibaratkan dulu punya duit kok tidak pernah cerita, sekarang tidak punya duit kok mengeluh. Jadi lebih baik sekarang kita sharing dan berbuat, jangan terlena produk lama, lebih baik buat produk baru yang bisa masuk di pangsa pasar domestik. Lebih baik buat festival budaya untuk memperkenalkan budaya kita yang sebenarnya, jangan kita berwacana saja pariwisata budaya tetapi tidak pernah serius menyuguhkan budaya kita yang kaya ini," tutupnya.

wartawan
YUE
Category

Karam di Selat Bali, Tim SAR Evakuasi 27 Penumpang Korban KMP Tunu Pratama Jaya

balitribune.co.id | Negara - Setelah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Kamis (3/7/2027) dini hari, operasi pencarian kini masih terus dilakukan. Hingga Kamis siang ada sejumlah penumpang yang ditemukan meninggal dunia di perairan Pebuahan, Negara.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Tahun Kasus Mandeg di Polresta Denpasar, Investor Australia Bersurat ke Kapolri

balitribune.co.id | Denpasar - Penanganan perkara dugaan penipuan dan penggelapan dilaporkan investor asal Australia, Jeffrey Norman Cruickshank (78) ke Satreskrim Polresta Denpasar terkesan jalan di tempat. Buktinya, lebih dari tiga tahun Jeffrey Norman Cruickshank melaporkan I Nyoman Suastika dan Rieke Indriati hingga penyidik menerbitkan SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) pada 10 Juni 2024, tetapi belum ada penetapan tersangka. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pansus II Tekankan Data Presisi Sebagai Landasan Pembangunan Daerah

balitribune.co.id | Tabanan - Panitia khusus atau Pansus II DPRD Tabanan meminta keberadaan Data Presisi menjadi salah satu landasan utama penyelenggaraan pembangunan daerah yang akan dirangkum ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tabanan 2025-2029.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jembrana di Ambang Krisis Guru, Beban Guru Aktif Bertambah

balitribune.co.id | Negara - Dunia pendidikan di Kabupaten Jembrana tengah dihadapkan pada tantangan serius. Hingga kini tercatat terjadi kekurangan 200 lebih guru pengajar. Kondisi ini diperparah dengan bertambahnya guru yang pensiun setiap tahun. Tahun 2025 saja, sebanyak 119 guru akan memasuki masa pensiun.

Baca Selengkapnya icon click

Industri Keuangan Bali Tetap Tangguh, Kredit UMKM dan Investasi Tumbuh Positif di April 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Bali menunjukkan performa stabil dan tumbuh positif hingga April 2025. Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat bahwa permodalan yang kuat, likuiditas yang cukup, serta risiko yang terjaga menjadi kunci ketangguhan sektor ini. Hal ini diungkapkan Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Rabu (2/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.