Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Penemuan Kembali Ideologi Partai Politik

Partai
Oleh: IB Gaga Adi Saputra
(Sekda Kabupaten Gianyar)

DALAM hal Partai Golkar, lemahnya ideologi partai merupakan ‘cacat inheren’ yang muncul dalam sejarah kelahirannya yang berada dalam bingkai proses deideologi partai politik seiring dengan kemunculan Orde Baru. Dan dalam tahap tertentu hal ini juga dialami oleh Partai Persatuan Pembangunan. Faktor internal inilah yang pada gilirannya memberi jalan bagi hadirnya faktor eksternal karena deideologisasi partai membuat daya tahannya sangat lemah terhadap upaya intervensi eksternal.

Namun yang mengherankan adalah bahwa ternyata ideologi Partai Golkar selama ini sangat rapuh dalam mengikat soliditas partai sehingga membuatnya begitu mudah dijangkiti ‘virus kepentingan jangka pendek elit partai’. Bahkan dapat dikatakan bahwa kepentingan jangka pendek elit Partai Golkar merupakan ‘penyakit bawaan’ yang akan terus menggerogoti perjalanan partai tersebut apabila tidak segera diatasi dengan usaha “penemuan kembali ideologi partai”. Ideologi partai politik ini pada akhirnya akan berlaku sebagai ‘dinding kekebalan partai’ yang mencegah serbuan virus politik eksternal yang tak berwujud tak berbau tapi dapat dirasakan.

Tetapi peran penting ideologi partai dalam membentuk soliditas partai seringkali dikaburkan oleh keberadaan sosok kharismatis dalam partai. Dengan kata lain, sosok kharismatik yang membentuk soliditas partai politik seringkali dianggap sebagai konsekuensi dari keberadaaan ideologi partai yang kuat padahal sesungguhnya hanya dibentuk oleh “ideologi semu partai” dalam wujud keberadaan sosok kharismatis selaku pengendali partai.

 Masa hidup ideologi semu partai politik tersebut jauh lebih singkat dari ideologi riil partai yang merupakan hasil dari pengkristalan nilai-nilai perspektif politik partai dan akumulai sejarah perjuangan partai. Berbeda dengan ideologi semu, ideologi riil partai memiliki masa hidup lintas generasi. Dengan adanya ideologi riil partai, soliditas partai tidak lagi tergantung pada keberadaan sosok kharismatik tetapi bergantung pada paduan pemikiran yang mendasar yang memberi ide dan arah bagi perjuangan partai dari masa ke masa.

Dalam realitas partai politik masa kini maka perlu dikaji, apakah soliditas PDIPerjuangan merupakan konsekuensi dari keberadaan ideologi partai atau karena keberadaan sosok kharismatis yang dominan dalam wujud Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri? Pertanyaan serupa juga dapat diajukan pada Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB, dan Partai Gerindra. Apakah konflik internal telah direduksi oleh keberadaan ideologi partai atau hanya sekadar terhambat sementara oleh keberadaan sosok dominan-kharismatis dalam partai? merupakan akibat dari keberadaan ideologi partai yang hakiki? Ataukah konflik internal tersebut untuk sementara dapat diredam oleh keberadaan sosok kharismatis?

Ketiadaan ideologi partai secara hakiki membuat elit partai mudah terjebak dalam pragmatisme yang pada akhirnya membuat partai terjerumus dalam konflik internal yang tak berujung? Sesungguhnya, pragmatisme elit partai akan tereduksi secara berarti oleh adanya ideologi partai yang merupakan kumpulan nilai dasar partai yang memberi arah bagi perjuangan partai serta menciptakan soliditas internal partai untuk membetenginya dari konflik internal akibat intervensi eksternal. Ideologi juga dapat meletakan landasan nilai bagi terbentuknya penyelesaian konflik internal antar elit.

Secara internal, ideologi partai merupakan basis bagi terbentuknya soliditas partai dalam menghadapi intervensi kekuasaan dan secara eksternal meletakan dasar dan arah bagi perjuangan partai dalam rimba politik yang rumit dan tak berujung. Konflik internal antar elit yang tengah melanda Partai Golkar dan PPP saat ini merupakan pertanda dari tergerusnya ideologi partai dan secara perlahan tapi pasti digantikan oleh nilai-nilai pragmatisme politik yang artifisial.

wartawan
habit
Category

Ketua DPRD Soroti Kinerja Brida Terkesan Melempem

balitribune.co.id | Bangli - Ketua DPRD Kabupaten Bangli,  I Ketut Suastika menyoroti tugas dan fungsi (tupoksi) Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) di Kabupaten Bangli.  Sebab,  sejatinya tugas Brida melaksanakan penelitian atau riset, pengembangan dan inovasi di daerah.  Selain itu, Brida juga bertugas mengelola kekayaan intelektual. Namun sejauh ini keberadaan Brida belum ada terlihat hasilnya.

Baca Selengkapnya icon click

Pemkot Denpasar Raih Peringkat Pertama Capaian IPKD MCP 2024 Tingkat Nasional

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar meraih penghargaan Terbaik Pertama dalam Capaian Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) Monitoring Center for Prevention (MCP) 2024 Tingkat Nasional, kategori Pemerintah Kota oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kota Denpasar sendiri berhasil mengungguli dua kota lainnya, yakni Pemerintah Kota Mojokerto dan Pemerintah Kota Blitar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Menelurusi 6 Destinasi Wisata Religi di Indonesia Versi Kemenpar

balitribune.co.id | Denpasar - Bulan Ramadan dapat dimanfaatkan sebagai momen untuk melakukan perjalanan wisata religi. Pasalnya, di Indonesia terdapat sejumlah destinasi wisata religi, sehingga pengalaman Ramadan akan lebih bermakna. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia di akun resminya, kemenpar.ri, menyampaikan bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah tapi juga perjalanan hati. Setiap destinasi punya kisah dan keunikannya sendiri.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Cetak Generasi Tangguh, Pangdam Zamroni: Kritis Jangan Mudah Terprovokasi

balitribune.co.id | Jimbaran - Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana bersama Universitas Udayana (Unud) resmi menjalin sinergi strategis dalam bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.IP., M.Si., dan Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir.

Baca Selengkapnya icon click

BI: Deflasi Bali Tertahan Akibat Harga BBM, Waspadai Kenaikan Harga Jelang Ramadan dan Nyepi

balitribune.co.id | Denpasar - Inflasi di Provinsi Bali pada Februari 2025 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,57% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami deflasi sebesar -0,02% (mtm). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Bali menurun menjadi 1,21% dari 2,41% pada Januari 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.