Penumpang Jawa-Bali Meningkat, Sayang Pelayaran Terganggu Cuaca Buruk | Bali Tribune
Diposting : 22 December 2019 22:18
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENYEBERANGAN - Patroli perairan mewaspadai gangguan penyeberangan selama masa angkuta Nataru salah satunya akibat cuaca buruk di Selat Bali.
balitribune.co.id | Negara - Ditengahnya semakin ramainnya penguna jasa penyebrangan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk di hari kedua liburan akhir tahun Minggu (22/12), arus penyeberangan lintas Jawa-Bali sempat terganggu. Bahkan dapak dari ditutup sementaranya penyeberangan akibat cuaca buruk di perairan selat Bali, antrean kendaraaan yang akan menyeberang menuju Jawa meluber hingga keluar areal pelabuhan.
 
Berdasarkan informasi di hari kedua liburan akhir tahun dan menjelang perayaan hari raya natal serta pergantian tahun Minggu kemarin, jumlah pengguna jasa penyeberangan yang akan meninggalkan bali melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk semakin mengalami peningkatan. Peningkatan tidak hanya terjadi pada mobil dan motor, namun juga penumpang pejalan kaki semakin ramai dibandingkan hari-hari sebelumnya. Bahkan peningkatan sudah terjadi sejak Sabtu (21/12) malam.
 
 “Sejak dua hari belakangan jumpah penumpang yang menyebrang ke Jawa memang ada penongkatan. Biasanya terjadi pada pagi dan malam hari,” ujar salah seorang petugas loket tiket tiket. Pengguna jasa penyeberangan ini didominasi warga warga pendatang yang pulang kampong untuk menikmati libur Nataru. “Saya bekerja buruh proyek. Karena sudah selesai saya pulang kampong untuk berkumpul dengan keluarga,” ujar Ahmadi, salah seorang penumpang pejalan kaki asal Jember.
 
Selain pendatang, ada juga warga Bali yang sengaja berlibur di luar daerah. “Mumpung anak saya sudah libur sekolah, saya ajal jalan-jalan ke Jawa.” ujar Komang Agus asal Kesiman, Denpasar. Begitupula penguna jasa yang masuk Bali juga mengalami peningkatan. Seperti yang tampak di Pos pemeriksaan kendaraan dan barang di pintu keluar pelabuhan Gilimanuk. Pengguna jasa masuk Bali ini didominasi mobil  wisatawan local yang berasal dari beberapa kota besar di Jawa.
 
Sejumlah wisatawa seperti dari Surabaya, Yogyakarta, Malang  dan lainya mengaku memilih berwisata ke Bali untuk mengunjungi beberapa obyek wisata sekailgus menikmati malam pergantian tahun. “Kami sudah berencana untuk berlibur ke Bali kebetulan anak-anak juga minta liburan ke Bali," ungkapnya. Namun disaat arus penyebrangan tengah ramai Minggu sore, arus penyeberangan Jawa- Bali justru terganggu.
 
Perairan selat Bali berkabut tebal akibat hujan deras sehingga membuat jarak pandang nahkoda kapal penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk menjadi terbatas. Dengan pertimbangan cuaca buruk tersebut berpotensi  membahayakan keselamatan pelayaran, pihak Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau syahbandar akhirnya  terpaksa menutup sementara penyebrangan di selat Bali. Setelah penyeberangan dihentikan sementara pukul 17.00 Wita, seluruh armada diintruksi mencari titik aman.
 
Kapal yang selesai muat menunggu di dermaga, sedangkan kapal yang berlayar mencari tempat mengapung yang aman. Akibat tertundanya penyeberangan menyebabkan anteran kendaraan menuju Jawa mengular hingga keluar pelabuhan.  “Penyebrangan sempat ditunda sementara karena cuaca buruk dan sekitar satu jam atau pukul 17.40 Wita sudah dibuka kembali. Antrean panjang sampai di terminal maneuver,” ujar Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, AKP Gusti Nyoman Sudarsana.