balitribune.co.id | Singaraja - Peristiwa langka terjadi di Banjar Dinas Kerobokan, Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Salah satu warganya melahirkan bayi memiliki kelamin ganda. Bayi tersebut lahir dari pasangan suami istri (pasturi) I Dewa Made Rai Sudarsana (36) dan Made Giriantini (26) melalui persalinan sesar, Selasa (16/2) lalu, lahir dalam kondisi sehat. Bayi bahkan dapat melakukan buang air kecil melalui salah satu alat kelaminnya. Kini orangtua dari bayi masih kesulitan untuk menentukan jenis kelamin anaknya.
Menurut Sudarsana, saat istrinya hamil tidak ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan bahwa bayinya bakal lahir tidak normal. Bahkan saat akan dilahirkan, ibu bayi Giriantini sempat dibawa ke Puskemas Busungbiu II, Sabtu (13/2) pagi sekitar pukul 09.00 Wita sebelum dirujuk ke RSU Karya Dharma Husada (KDH) Bros di Kota Singaraja.
"Proses kelahirannya melalui cesar dengan berat 3,2 kilogram dan usia kandungan 9 bulan. Setelah diperiksa, ternyata ada kelainan pada kelamin bayi saya," ucap Sudarsana, Kamis (25/2/2021).
Menurut Sudarsana, secara umum kondisi kesehatan anaknya stabil sehingga oleh pihak rumah sakit diperbolehkan pulang. Rencananya, bayi dan ibunya akan menjalani pemeriksaan lanjutan Jumat (26/2-2020) .
"Rencananya besok (26/2) kami akan kontrol ke RS. Kondisi bayi normal dan sehat, tadi sudah diperiksa," imbuhnya.
Karena belum dipastikan jenis kelamin anaknya, Sudarsana mengaku belum memberikan nama untuk anaknya. Lebih lanjut akan meminta keterangan dokter untuk dapat kepastian soal jenis kelaminnya.
"Kami akan minta petunjuk dokter dan kalau bisa di RS yang bisa melayani KIS karena dengan jaminan itu bayi kami bisa mendapatkan penanganan medis," harap Sudarsana.
Perbekel/Kepala Desa Sepang, I Putu Agung Mahardika membenarkan salah satu warganya melahirkan bayi dalam kondisi kurang normal. Ia mengaku telah bersurat kepada Dinas Sosial Buleleng agar warganya itu mendapat bantuan semestinya.
"Kami sudah bersurat ke Bupati Buleleng dan ke Dinas Sosial untuk memohon bantuan agar jenis kelamin bayi segera diketahui," ucapnya.
Sementara itu, Kadis Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra, telah menyerahkan kartu KIS bagi si bayi untuk memfasilitasi penanganan selanjutnya saat datang ke rumah keluarga bayi, Kamis (25/2/2021).
"Kami sudah berikan kartu KIS untuk memudahkan berobat atau mengecek kesehatan bayi ke RS. Ini juga untuk membantu keluarga bayi tidak terbebani dengan biaya," kata Kariaman.
Selanjutnya, Dinsos akan berkoordinasi dengan RSUD, Dinas Kesehatan sebagai bentuk pendampingan KIS untuk penanganan medis untuk si bayi mulai dari pemeriksaan, hingga tindak lanjut di RSUD serta rujukannya.
"Bentuk tupoksi kami agar yang bersangkutan bisa diprogramkan DTKS dan mendapatkan program Pemerintah Pusat dan Daerah," tandasnya.