balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, Yoon Sung-won secara virtual pada, Selasa (16/11). Dalam pertemuan itu Gubernur Koster didampingi Kadishub Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta dari Jayasabha, Denpasar.
Pertemuan bilateral diselenggarakan rangkaian Konferensi Kerja sama Infrastruktur Global ini membahas 3 isu pengembangan infrastruktur di Bali, yaitu rencana pengembangan infrastruktur kereta api, Pengembangan kawasan industri untuk energi bersih dan kendaraan listrik di Jembrana, dan Pengembangan Center of Excellence bidang pengembangan wilayah, infrastruktur dan transportasi.
Pertemuan yang berlangsung 30 menit ini dilatarbelakangi adanya kebutuhan Provinsi Bali mengembangkan konektivitas secara terintegrasi untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan, serta pembangunan sistem transportasi kereta api dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea, Yoon Sung-won menyatakan komunikasi antara Pemerintah Provinsi Bali menjadi penting, karena adanya tujuan antara kedua belah pihak untuk menggulirkan ekonomi berbasis kerjasama yang saling menguntungkan.
Gubernur Bali menyampaikan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional yang sangat populer karena pesona destinasinya yang indah dan unik perlu diperkuat dengan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegrasi dengan mengedepankan penggunaan kereta api dan kendaraan berbasis baterai yang akan mendukung Bali menjadi sebagai hub pariwisata yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Bali juga akan mendorong tumbuhnya kawasan industri untuk penyiapan energi bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai wujud nyata mengimplementasikan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. “Selain itu, Bali akan mendorong pengembangan integrasi kawasan dengan sistem transportasi yang difokuskan di beberapa lokasi, yakni di Sanur, Denpasar, Sentral Parkir Kuta, Badung, Ubud, Gianyar dan di Gunaksa, Klungkung. Ini akan menjadi mode inovasi yang selanjutnya akan dikembangkan di seluruh Bali,” ungkap Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Mendengar gagasan mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan yang memiliki semangat untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya ini, membuat Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea, Yoon Sung-won menyambut baik gagasan tersebut.
Yoon Sung-won menyadari bahwa Korea perlu melakukan induksi dan pengenalan kemajuan industri dan sistem transportasi di Korea untuk dapat digunakan di Bali. “Kerjasama secara sporadis sudah dimulai dengan dilakukannya penjajagan peluang pembangunan dengan pelaksanaan studi kelayakan pembangunan Kereta Api Ringan (LRT) sebagai akses Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali,” ungkapnya seraya mengatakan hal ini sudah diperkuat pula dengan pengiriman dua orang staf Dinas Perhubungan Provinsi Bali untuk meneruskan sekolah di Korea dalam bidang perkeretaapian.
Wakil Menteri Yoon mengharapkan kerjasama dapat diperkuat dan dikonkritkan dengan melaksanakan studi serta perhitungan yang lebih mendetail, mengingat kondisi tanah dan budaya di Bali yang jauh lebih menantang dibandingkan di Korea. Selain itu, Wamen Yoon mengharapkan agar pengiriman staf untuk bersekolah di Korea dapat dilanjutkan dan ditambah dengan kursus-kursus singkat melalui kerjasama yang lebih terstruktur. Tidak hanya di bidang infrastruktur, Wamen Yoon menawarkan program-program pelatihan untuk PNS dan pegawai Pemerintah Provinsi Bali di berbagai sektor untuk berangkat ke Korea dalam meningkatkan kapasitas teknis.
Menutup pertemuan bilateral, Gubernur Bali, Wayan Koster mengharapkan bantuan teknis dan investasi agar membangun infrastruktur di Bali dapat terlaksana, terutama infrastruktur transportasi kereta api. Gubernur Bali juga menekankan bahwa Pendidikan Latihan (Diklat) akan terus dilakukan, karena Bali membutuhkan tenaga yang lebih handal. “Saya optimis kerjasama Provinsi Bali dengan Korea tetap dapat dikembangkan, mengingat kedekatan culture kedua masyarakat dan hasil pertemuan ini dapat ditindaklanjuti secara konkrit mulai tahun 2022,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali ini yang langsung dijawab oleh Wakil Menteri Yoon dengan nada siap akan menindaklanjuti secara lebih seksama.