balitribune.co.id | Kuta - Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Nurhidayat membuka pertemuan Hydrographic Service and Standards Committee (HSSC) ke-14 di Hotel Anvaya Beach Resort, Kuta, Selasa (17/5).
Pertemuan internasional yang diikuti seratusan lebih peserta perwakilan dari belasan negara, digelar baik secara langsung (live) maupun via video conference (vidcon) yang berlangsung selama 4 hari (16-19 Mei 2022). Danpushidrosal menyampaikan terima kasih dan kehormatan bagi Pushidrosal yang dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan ini, yang membahas banyak agenda penting khususnya mengenai perkembangan peta laut masa depan yang merupakan pengembangan standar S-100.
Laksdya TNI Nurhidayat selaku Indonesia Chief Hydrographer berharap hybrid meeting HSSC ini lebih efektif, sehingga dapat menyelesaikan semua agenda HSSC sesuai rencana. “Penyelenggaraan kegiatan ini disambut baik dan didukung oleh pemerintah Indonesia dan warga Bali, karena menjadi bagian dari pemulihan kondisi ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19,” kata Danpushidrosal.
Isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah terkait dengan implementasi standar baru peta laut masa depan yaitu S-100 series untuk mengakomodasi perkembangan teknologi dan industri digital seperti artificial intelligence, geo-bigdata, cybersecurity, serta autonomous ship, yang merupakan demand dari dunia maritim.
Implementasi S-100 series direncanakan berlaku mulai tahun 2025 secara global akan sangat berdampak pada produk peta yang diproduksi Pushidrosal, sebagai lembaga hidrografi nasional, sehingga Indonesia dalam hal ini Pushidrosal dapat segera mengambil langkah-langkah yang positif dan adaptif sesuai dengan perkembangan teknologi dan standar IHO.
Implementasi pembangunan dan pengembangan pemetaan yang diikuti dan dilaksanakan oleh Pushidrosal merupakan salah satu upaya peran Pushidrosal dalam meweujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Pada pertemuan hari pertama, dibahas berbagai agenda di antaranya, status permasalahan yang muncul dalam pertemuan HSSC ke-13 dan solusi yang dilakukan, diskusi tentang pembangunan roadmap untuk Dekade Implementasi S-100 (2020-2030), serta bagaimana kendala lembaga hidrografi dalam menghadapi rencana implementasi tersebut.
Selain itu beberapa industri pengembang software dan perangkat ECDIS juga sangat berperan dalam pembangunan standar baru ini, sehingga pengguna dapat mengaplikasikan standar baru yang dibangun oleh industri untuk menjamin keselamatan pelayaran secara global.
Pertemuan yang dilaksanakan secara hybrid dihadiri 36 negara anggota dan sekretariat IHO serta para ahli dari industri pemetaan laut dan organisasi internasional terkait seperti, kabel bawah laut, pemilik kapal, dimensi besar, organisasi geospasial, radio msritim, standar internasional yang seluruhnya berjumlah 123 orang secara hybrid. Dan 40 orang yang hadir secara tatap muka dari Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Brazil, Finlandia, Indonesia, India, Inggris, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Peru, Prancis, Romania, Singapura, Spanyol, dan Swedia.
Kegiatan pertemuan ini akan berlanjut dengan dua komite lainnya hingga 8 Juni 2022, dan akan ditutup dengan Seminar Internasional Hari Hidrografi Dunia 2022 pada 9 Juni 2022, bertemakan "Kontribusi Hidrografi terkait dengan Dekade Kelautan PBB".
Selama di Bali, para peserta juga diajak berwisata untuk mengenal Bali dengan mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, Kintamani, Bangli, dan kawasan Ubud, Gianyar, serta menyaksikan pementasan Tari Kecak, sebsgai kebanggan Indon3sia, khususnya Bali.