Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Peta Pilpres 2019

PKB
Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Peta persaingan Pilpres 2019 mendatang menjadi nyata. Melalui Munas Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 12/4, DPD seluruh Indonesia memberi mandat kepada Prabowo untuk maju sebagai calon presiden (Capres). Prosesnya selanjutnya adalah menemukan pendamping (Cawapres) yang pas untuk mendampingi Prabowo guna bersaing dengan rivalnya, Joko Widodo-Jusuf (Jokowi) yang sudah lebih dahulu dideklarasikan oleh partai-partai pengusungnya. Sebagaimana Prabowo yang saat ini sedang berlabuh menunggu partai-partai pendukung menggodok Capresnya, dan Jokowi pun demikian. Bahkan diproduksi, peluncuran Capres Jokowi jauh lebih ruwet karena banyaknya kader Partai pendukung yang memenuhi kualifikasi sebagai Cawapres. Jika poros ketiga tak jadi memunculkan calon, maka hampir pasti rivalitas Pilpres 2019 kian tajam dan sulit diprediksi, dengan rumusan matematika politik sekalipun. Sebab, kemenangan dalam persaingan ini tidak sepenuhnya bisa ditentukan oleh perolehan suara Parpol pengusung kedua figur. Banyak fakta politik yang menunjukan hasil yang berbanding terbalik dengan akumulasi perolehan suara partai pendukung. Contoh paling nyata dan aktual adalah Pilgub DKI Jakarta. Banyak faktor x yang non prediksitable dalam membaca dan memahami gerakan bandul politik dalam menentukan pemenang. Banyak pengamat memprediksi, peta koalisi Pilpres 2019 mendatang bakal terpolarisasi dalam dua kubu: pendukung Prabowo terdiri dari Gerindra, PKS, PAN dan PBB, sedangkan pendukung Jokowi terdiri dari PDI-P, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, dan PSI. Dibanding parpol pendukung Prabowo, menurut keyakinan banyak kalangan, Jokowi lebih pasti karena sudah jauh hari mendeklarasikan dukungan. Lalu kemana Partai Demokrat mengambil posisi. Bila akhirnya poros ketiga tak bisa dibentuk, maka Partai Demokrat diyakini bakal memberi kejelasan kepada kadernya untuk memilih jalan sendiri: mendukung Prabowo atau Jokowi. Hal itu dapat dibaca dari karakter dan sikap politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Penentu haluan politik Partai Demokrat. Bila peta head to head Jokowi Vs. Prabowo ini benar-benar terjadi di pentas Pilpres 2019, maka intrumen analisis yang dapat dipakai adalah kekuatan partai pengusung meski hampir pasti peluang menang dan akumulasi suara pendukung tidak selaras. Sekalipun demikian, untuk memandu keterlibatan publik dalam mengikuti dan memprediksi peta persaingan Pilpres 2019, maka ada baiknya kita membaca kekuatan parpol pendukung kedua kubu. Pada pemilu legislatif 2014 lalu, PDI-P meraih suara 23.681.471 (18,95%) suara, Golkar 18.432.312 (14,75%) suara, PKB 11.298.957 (9,04%)suara, suara, PPP 8.157.488 (6,53%) suara, NasDem 8.402.812 (6,72%) suara, dan Hanura 6.579.498 (5,26%) suara. Massa dari PSI sebagai pendatang baru, juga turut memberi tambahan suara ke Jokowi meski jumlahnya tidak begitu berarti. Dengan demikian, akumulasi partai pengusung Jokowi mencapai 76.552.538 atau 61,25% suara. Sedangkan rivalnya: Gerindra meraih 14.760.371 (11,81%) suara; PKS 8.480.204 (6,79%) suara, PAN 9.481.621 (7,59%) suara, dan massa PBB yang diprediksi bakal menampung aliran suara dari Ormas HTI, FPI dan kelompok Islam yang berafiliasi atau mewarisi Islam Museum dan PSII, juga ikut memberi insentif elektoral kepada Prabowo. Total suara partai yang diyakini pendukung Prabowo hanya 32.722.196 atau 26.19%. Meski peluang terbentuknya poros ketiga yang dimotori Partai Demokrat sangat kecil, namun dinamika politik tidak bisa dipastikan secara hitam putih. Karena itu, sejumlah pengamat mencoba membuat simulasi dengan mengasumsikan terbentuknya kemungkinan itu. Bila itu terjadi, maka Partai Demokrat yang mengantongi suara pada Pemilu 2014 sebanyak 12.728.913 (10,19%) atau 10,19 suara wajib menarik partai lain untuk memenuhi syarat ambang batas untuk mengajukan Capres-Cawapres. Partai yang paling mungkin ditarik adalah PAN yang memiliki kekuatan 9.481.621 atau 7,59% suara dan tambahan sedikit dari PBB yang pemilu kemarin hanya meraih 1.825.750 atau 1,46%. Meski Parpol pendukung Jokowi diyakini sudah aman, namun ada peluang PKB bisa mengubah halaman menuju Prabowo atau bergabung dengan poros ketiga yang dimotori Partai Demokrat, jika Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua DPP PKB tidak terakomodasi kepentingan nya oleh kubu pendukung Jokowi. Apa kepentingan PKB? Cak Imin harus menjadi Cawapres pendamping Jokowi. Nah, jika dasar kemenangan Pilpres pada akumulasi suara pendukung, maka Jokowi sudah pasti menang. Namun, perkembangan politik nasional belakangan ini, ditambah dengan menguatnya politik identitas atau politik aliran, maka akumulasi suara pendukung dan peluang menang, tidak selaras. Bahkan hasil akhir malah sebaliknya. Kita mesti memiliki stok argumentasi yang memadai untuk membaca kemana jarum jam kemenangan Pilpres 2019 itu akan mengarah: Jokowi atau Prabowo? atau figur dari poros ketiga misalnya Tuan Guru Bajang bersama Agus Harimurti Yudhoyono, meski peluang itu teramat kecil.

wartawan
Mohammad S. Gawi
Category

Pecah Rekor! Kapal Pesiar MV The World Pertama Kali Bermalam di Celukan Bawang

balitribune.co.id | Singaraja – Ada yang berbeda dengan kehadiran kapal pesiar (cruise) di Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, pada Jumat (31/10/2025). Biasanya hanya singgah sehari, namun Kapal Pesiar MV The World yang membawa wisatawan mancanegara itu bermalam dan menikmati panorama malam di Pelabuhan Celukan Bawang.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Adi Arnawa Tandatangani BAST Pinjam Pakai Lahan GWK

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Pinjam Pakai Lahan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Penandatanganan juga dilakukan oleh Kuasa Direksi PT. Garuda Adhimatra Indonesia Erwyanto Tedjakusuma dan diketahui Gubernur Bali Wayan Koster. Penandatangan BAST berlangsung di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Jumat (31/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Petang, Abiansemal, Mengwi dan Kuta Utara Diawasi 77 CCTV Analitik

balitribune.co.id | Mangupura - Puluhan kamera pengintai atau CCTV telah terpasang di empat kecamatan di Kabupaten Badung, mulai dari Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi dan Kecamatan Kuta Utara. CCTV tersebut bahkan terhubung langsung dengan pos pengendali Badung Comman Center yang ada di Puspem Badung dan Polres Badung. Pemasangan kamera canggih ini diharapkan bisa membantu menjaga wilayah Badung tetap aman dan nyaman. 

Baca Selengkapnya icon click

210 Warga Miskin di Badung Dapat Bedah Rumah, Bupati: Saya Tidak Ingin Ada Penyimpangan dan Nepotisme

balitribune.co.id | Mangupura - Sebagai daerah terkaya di Bali tenryata Kabupaten Badung memiliki jumlah warga miskin yang cukup banyak. Terbukti, ratusan warga di daerah berlambang keris ini menunggu bantuan bedah rumah. Dan bedah rumah tersebut baru terealiasi tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dua Hari Hilang di Sungai Mas, Jenazah Pria Ditemukan di Sungai Batuan

balitribune.co.id | Gianyar - Drama pencarian korban Angky Aromeo Novy Wahyudi (55), pemotor asal Jakarta akhirnya berakhir. Setelah petugas menerima laporan temuan mayat yang mengambang di sungai di Desa Batuan Kaler, Sukawati.  Kondisi korban yang tidak bernyawa itu, badannya sudah membengkak dan langsung dievakuasi menuju RSUD Sanjiwani Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click

Sejarah Sport Tourism Bali Utara, Buleleng Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8

balitribune.co.id | Singaraja – Bisa jadi agenda Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 tahun 2025 menjadi coretan sejarah dalam dunia oleh raga Buleleng. Melalui kejuaraan yang berlangsung 1-8 November 2025 Buleleng menjadi tuan rumah kejuaraan yang diikuti hampir 400 atlet dari 26 negara. Ajang internasional ini akan menjadi tonggak penting kebangkitan sport tourism Buleleng menuju panggung global.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.