Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pewarisan Bahasa Ibu (Bahasa Bali) Melalui Pendidikan Keluarga

Bali Tribune / I Komang Warsa - Guru Ajeg Bali/Kepala Sekolah SMA N 1 Tembuku.

balitribune.co.id | Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan Kuasai Bahasa Asing. Satu jargon badan bahasa yang selalu menempatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang utama tetapi tanpa melupakan identitas sebagai pewarisan budaya melalui Bahasa ibu/B1 (Bahasa daerah Bali).

Fenomena hidup dalam peradaban kesejagatan yang semua orang  dituntut harus menguasai dan menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi agar terlihat sebagai manusia modern atau mendunia. Fenomena ini terkadang memarginalkan Bahasa ibu (B1) sebagai media pewarisan Bahasa ibu atau Bahasa Bali bagi orang Bali. Ini merupakan ‘wabah baru’ bagi masyarakat Indonesia (khususnya Bali) karena pada akhirnya hanya akan terlahir generasi muda yang ‘gagap’ akan bahasa ibunya dan kelak menjadi rahim yang prestise bagi anak-anaknya karena mendahulukan bahasa inggris dibandingkan bahasa ibu.

Nyaris orang Bali bisa berbahasa inggris tapi gagap berbahasa Bali, ironis. Padahal Bahasa ibu (B1) atau Bahasa Bali merupakan Bahasa yang diperoleh yang pertama di keluarga sebelum proses pembelajaran Bahasa kedua (B2) di sekolah. Pergeseran telah terjadi demi prestise terkadang di keluarga B1 atau Bahasa pertamanya langsung diajarkan Bahasa Indonesia  sehingga anak nantinya tidak mengenal Bahasa Bali di daerahnya sendiri, sungguh miris dan memprihatinkan. Belajar Bahasa adalah sekaligus belajar tentang budayanya artinya ketika memperoleh Bahasa ibu berarti sekaligus diperkenalkan tentang budaya. Dengan demikian  jika belajar tentang Bahasa Bali berarti belajar tentang budaya Bali dengan segala tradisi.

Setiap manusia mengucap kata pertama yang diperoleh dari ibunya dengan menggunakan bahasa ibu, yakni bahasa asli dari keluarga, yang nantinya digunakan sebagai alat komunikasi di keluarga lanjut sebagai kehidupan sosial. Orang Bali mestinya mengucap kata pertamanya mesti dengan menggunakan Bahasa Bali sebagai Bahasa ibu orang Bali. Bahasa ibu orang Bali penuh dengan keadaban karakter karena pada Bahasa Bali ada sor singgih berhasa sebagai bentuk pemeodalan bahasa agar terukur nilai-nilai karakter dan budaya orang Bali.

Bahasa ini merupakan warisan budaya yang harus dijaga eksistensinya agar tetap menjadi jantung yang menghidupkan identitas masyarakat. Eksistensi Bahasa ibu jelas sebagai identitas masyarakat Bali dan jangan merasa orang Bali jika tidak bisa berbahasa Bali. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, kita memerlukan ruang strategis yang tepat agar pemahaman tentang pentingnya bahasa ibu (Bahasa Bali) dapat dipahami oleh masyarakat Bali.

Oleh karena itu, melalui pendidikan keluarga adalah hal yang vital untuk menjaga keberlangsungan bahasa ibu (Bahasa Bali) tersebut. Permerolehan Bahasa ibu (Bahasa Bali) harus diperoleh dari keluarga dan keluarga harus menyadari pentingnya Bahasa ibu sebagai bentuk pewarisan budaya Bali melalui penguasaan Bahasa ibu/daerah. Jangan tinggalkan Bahasa ibu hanya ingin dicap sebagai keluarga modern dan berprestise.

Pendidikan keluarga adalah proses pembelajaran yang berlangsung di dalam keluarga, terutama dari orang tua mencakup pengajaran nilai-nilai budaya, norma dan etika melalui Bahasa ibu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan keluarga dianggap paling efektif untuk menjaga keberlangsungan bahasa daerah karena sejatinya orangtua adalah pendidik pertama dan utama yang memiliki lebih banyak memiliki waktu untuk berinteraksi sehingga mampu mengembangkan jiwa anak dan juga perkembangan peradaban karakter melalui berbahasa.

Tutur bahasa ibu di rumah adalah salah satu cara untuk mempertahankan identitas kebudayaan seseorang. Yang mana orangtua bertugas untuk menanamkan pemahaman bahwa bahasa ibu adalah bahasa yang perlu dilestarikan dengan menciptakan suasana sebagai penutur (native speaker) di rumah dan jangan sampai terjadi Bahasa Bali kehilangan penutur di daerahnya sendiri. Dalam berkomunikasi sehari-hari orang tua membuat jalinan persahabatan antara anak dan bahasa ibu dengan mengenalkan kosakata baru yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengokohkan bahasa ibu agar semakin kental sekiranya media interaktif seperti televisi, radio atau buku-buku bacaan adalah jalan yang tepat untuk membantu anak dalam memahami penggunaan kosakata lebih luas dalam bahasa ibu.

Kamus Bahasa Bali tentu sangat penting untuk menunjang pembendaharaan kosakata dalam berbahasa ibu (berbahasa Bali). Keluarga sebenarnya sebagai “Perpustakaan bagi Anak-Anak untuk Bertanya Tentang Dunia dan Menemukan Jawabannya. Dalam pendidikan keluarga orangtualah yang menjadi perpustakaan bagi anak-anaknya. Sehingga ketika orangtua bercerita sebagai sarana pengenalan bahasa ibu akan memungkinkan anak-anak untuk bertanya tentang asal-usul kata dalam bahasa ibu dan memunculkan jawabannya dalam ruang diskusi. Dengan begitu, anak-anak dapat mengetahui dan memahami latar belakang bahasa ibu sehingga memunculkan ketertarikan untuk melestarikannya.

Sebagai pewarisan Bahasa ibu sebagai peranti pelestarian budaya daerah tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Tidak ada salahnya orangtua mengajarkan dan melibatkan anak-anak dalam kegiatan budaya seperti upacara adat, pertunjukan seni, atau kegiatan keagamaan lainnya. Karena pada akhirnya dalam pelaksanaan kegiataan tersebut akan meningkatkan kesadaran dan rasa bangga terhadap bahasa ibu. Kegiatan seperti ini mengajarkan anak untuk menghargai dan memahami arti dari bahasa ibu sebagai bahasa yang unik dan penting untuk kebertahanan adat dan budaya daerah.

Dengan mewujudkan kesadaran pewarisan bahasa ibu melalui pendidikan keluarga, keberlangsungan bahasa ibu terjaga dan hidup dalam masyarakat. Bahasa ibu yang dipelajari sejak usia dini akan menjadi warisan dan identitas dalam kehidupan masyarakat yang akan diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, orangtua perlu memperbaiki penggunaan bahasa ibu di dalam keluarga dan menyadarkan anak-anak akan pentingnya bahasa ibu sebagai sarana pelengkap identitas budaya.

Biarkan generasi nusantara bergirang dalam pesta modernisasi tapi jangan lupa membingkai diri dengan peradaban budaya nusantara yang penuh niali-nilai karakter bangsa. Berpikir kesejagatan perilaku mencerminkan kearifan lokal.

wartawan
I Komang Warsa
Category

Pensiunan Polisi Jatuh ke Jurang Saat Gowes di Jadi Desa

balitribune.co.id | Tabanan - Seorang pensiunan polisi bernama I Nyoman Yudiasa Adnyana (59) jatuh ke jurang saat menggowes di Banjar Jadi Desa, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri pada Selasa (13/5) pagi. Pria yang berasal dari Desa Padang Sambian, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, itu jatuh ke jurang yang kedalamannya sekitar lima meter.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Anggota DPRD Bima Nata dan Nyoman Artawa Dampingi Wabup Badung Hadiri Karya Melaspas Agung di Pura Dalem Bebalang, Carangsari

balitribune.co.id | Mangupura - Anggota DPRD Badung Bima Nata dan Nyoman Artawa mendampingi Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta menghadiri Karya Melaspas Agung Rsi Gana, Panca Kelud dan Pujawali Nyatur di Pura Dalem Bebalang, Banjar Bedauh, Desa Adat Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, Senin (12/5). 

Baca Selengkapnya icon click

Ketua DPRD Bangli Dorong Percepat Perubahan APBD 2025

balitribune.co.id | Bangli - Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika mendorong Pemkab Bangli untuk mempercepat pembahasan Perubahan APBD 2025. Jika sebelumnya pembahasan dilakukan  pada September, kini Suastika berharap bisa dilakukan Juni. Bahkan terkait percepatan pembahasan, Ketut Suastika mengaku telah berkoordinasi secara lisan dengan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sekda Sedana Merta Tinjau Pelaksanaan Tes PPPK Tahap II dan Beri Motivasi Peserta

balitribune.co.id | Amlapura - Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, melakukan peninjauan langsung pelaksanaan seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II yang berlangsung di Universitas Terbuka Denpasar. Seleksi ini ditujukan untuk mengisi 208 formasi PPPK yang masih tersisa dari total 2.676 formasi yang dialokasikan untuk Kabupaten Karangasem.

Baca Selengkapnya icon click

Pemkot Denpasar ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu

balitribune.co.id | Badung - Pemerintah Kota Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat yang tangkil, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wubawa didampingi Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.