balitribune.co.id | Kuta Selatan - Pura yang terletak di bukit Sawangan setelah pantai Geger, terdapat pura Karang Boma atau warga sekitar menyebutnya Pura Barong Barong. Pura ini diempon oleh Desa Keminge, Kelurahan Benoa.
Posisi pura ini berada di atas tebing dan terhimpit oleh pembangunan Hotel dan Villa. Bahkan untuk masuk ke Pura yang jadi tempat disucikannya Topeng dan Barong serta Rangda, ini harus melewati jalan masuk menuju ke Samabe Bali Suites & Villa.
Uniknya, umat yang datang ke pura ini sangat membludak dan begitu khusuk dalam haturkab bhaktinya, walau beberapa pasang mata turis dari atas tebing yang hanya berbikini menyaksikan upacara di pura ini.
"Kalau kita selalu melihat dari sisi buruk, kapan sembahyangnya. Justru di Pura Karang Boma, ini adalah tempat kita menetralisir segala kekuatan buruk dan energi negatif yang kita bawa," kata Jero Paksi, pengabeh Pererepan Sari Pedungan.
Kata Jro, dirinya tidak bisa memungkiri perkembangan pembangunan di Bali yang terus terjadi. Namun, ada hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kasap mata. Menurutnya, bahwa Bali yang mungil dan terus ada pembangunan namun tetap saja masih ada lahan.
Dicontohkannya Pura Karang Boma yang justru terlihat berada posisinya di bawah dari Villa Sambe, namun tidak mengurangi umat yang membludak datang di setiap hari Tumpek Landep.
"Inilah kekuatan positif dari pura ini yang begitu angker. Walau ditutupi hotel dan villa, tetap saja mendatangkan banyak umat yang datang," tandasnya.
Untuk menuju ke Pura ini, kita tinggal mengambil jalur menuju arah ke Nusa Dua dan melewati Hotel Niko di Bukit Sawangan.