Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Potensi Penggaraman Kusamba Cerah, Pengepul Minta Empat Ton Garam untuk Diekspor ke Italia

konsumsi
PRODUKSI - Petani garam Kusamba tampak sedang produksi secara tradisional.

BALI TRIBUNE - Prospek produksi garam tradisional Kusamba masih menjanjikan malah ada pengepul yang minta 4 ton produksi garam lokal bakal dieksport ke Italia. Berita tersebut mungkin sedikit bombastis di saat produksi garam rakyat tradisional Kusamba saat ini masih keteter teknologi, karena masih mengandalkan alam yaitu penjemuran tradisional dan sinar matahari yang cukup, jika salah satu komponen tersebut ngadat seperti hujan berkepanjangan jelas gagal.

Hal itu dibeber salah seorang petani garam Kusamba Ketut Kaping. Hanya saja menurutnya, pihak petani garam memerlukan bantuan mesin, gentong, pipa 19  batang. “Kita memerlukan bantuan mesin dan pipa . Saat ini justru pekerjaan makin rumit karena tidak bisa langsung  menyiram. Kalaupun bisa  menyiram hasil garamnya tidaklah  bagus. Gumpalan pasirnya tidak banyak sehingga garamnya pun  tidak banyak hasilnya,” beber Ketut Kaping terkait kendalanya saat produksi. Dirinya malah mengakui membutuhkan bantuan gio membran (tempat penampungan bahan garam/ tempat penjemuran garam) dan tambahan tempat penjemuran garam.

Hal yang berbeda kondisinya dialami petani garam Dewa Ayu Kade Candra asal Banjar Presatria II. Menurutnya, baru sekali hasil produksi garamnya diambil, sekitar sebulan 600 kg, dengan harga Rp 15 ribu per 1,5 kg garam. “Semenjak itu sama sekali belum lagi  ada yang mengambil garam. Dalam sehari bisa produksi 15 kg. Jika ingin produksi banyak kita harus palungan bisa dapat antara 25 sampai 30 kg dalam sehari,” ujar Dewa Ayu.

Selama ini dapat bantuan mesin penyedot air laut sekitar 3 bulan yang  lalu. Namun belum bisa digunakann karena kendala ombak yang  pasang. “Stok saat ini 300 kg.Saya tdak punya langganan tetap sehingga  sulit memasarkan, terpaksa mengandalkan pembeli yang mau datang kelokasi penggaraman. Sementara Program garam beryodium  belum ada yang jalan,” sebutnya pasrah.

Sementara ini petani garam yang masih eksis berproduksi ada sekitar 17 petani garam di Kusamba. Hal berbeda dikemukakan  petani garam yang lainnya Ketut wati  asal Kusamba. Dirinya  malah menyebutkan sampai saat ini hasil produksi garamnya belum pernah diambil oleh pihak Desa Kusamba. Selama ini dirinya mengandalkan penjualan ke pasar tradisional.

Pengepul Made Giri asal Bangli menyebutkan, dirinya sudah lama mengambil produksi garam rakyat di Kusamba untuk diretail ke swalayan. “Kami sering ambil garam produksi petani garam Kusamba untuk retail dan untuk konsumsi tamu. Dari sisi kualitas garam Kusamba cukup diminati oleh wisatawan karena menurut mereka hasil produksi garamnya natural produc,” ujarnya di lokasi penggaraman rakyat di Kusamba.

Garam hasil produksi petani garam Kusamba ini dikemas dalam bentuk menarik dalam plastik jar dan pouch dengan berat antara 240 gram dan 160 gram. Kemasan ini menurut pengepul sudah ada di swalayan berjejaring. Di sisi lain petaninya belum menikmati keuntungan finansial secara riil walaupun hasil produksinya merambah swalayan. 

wartawan
Ketut Sugiana
Category

Akomodir Masukan Fraksi-fraksi, DPRD Badung Apresiasi Langkah Bupati Rancang APBD 2026 Lebih Realistis

balitribune.co.id | Mangupura - DPRD Badung, Senin (24/11) menggelar rapat paripurna untuk mengambil keputusan terhadap empat Rancangan Perarutan Daerah (Ranperda).

Meliputi Ranperda tentang APBD Badung tahun anggaran 2026, Ranperda tentang pemerinan insentif dan/atau kemudahan penanaman modal, Ranperda tentang fasilitasi perlindungan kekayaan intelektual, dan Ranperda tentang perlindungan dan penertiban hewan pembawa rabies.

Baca Selengkapnya icon click

Perayaan Puncak “ManguCita” HUT ke-16 Kota Mangupura, Bupati Adi Arnawa dan Wabup Bagus Alit Sucipta Ajak Masyarakat Membangun Badung

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta menghadiri langsung puncak perayaan HUT Ke-16 Kota Mangupura, bertempat di Lapangan Puspem Mangupraja Mandala, Sabtu (22/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

ECOMOVE 2025, Langkah Nyata HIMA LSPR Bali Jaga Ekosistem Pesisir

balitribune.co.id | Mangupura - HIMA LSPR Bali kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui kegiatan ECOMOVE #1 yang diselenggarakan di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang pada Minggu (23/11). Mengusung tema “Satu Aksi, Seribu Arti, untuk Bumi yang Lestari,” kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai SMA, perguruan tinggi, dan perwakilan sponsor.

Baca Selengkapnya icon click

Komite III DPD RI Gelar Rapat Kerja Bersama Pemerintah di Bali dalam Inventarisasi Materi Pengawasan UU Narkotika

balitribune.co.id | Denpasar - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) memiliki mandat konstitusional untuk memperjuangkan kepentingan daerah dalam proses penyusunan kebijakan nasional, termasuk dalam sektor kesehatan melalui alat kelengkapan Komite III. Sebagai representasi daerah, DPD RI berperan memastikan bahwa kebijakan nasional di sektor kesehatan benar-benar dapat diimplementasikan di daerah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tradisi Makepung Lampit, Ritual Kesuburan dan Syukur Petani

balitribune.co.id | Negara - Makepung sebagai salah satu kekayaan budaya di Jembrana. Selain atraksi makepung cikar, Jembrana juga memiliki atraksi makepung lampit. Makepung lampit memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Sebagai warisan budaya tak benda, kini makepung terus dilestarikan di Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.