Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Profesi Guru antara Beban dan Tanggung Jawab

Mahitri Wiyani Rai Saba,S.E
Bali Tribune / Mahitri Wiyani Rai Saba,S.E - Guru Pengajar di SMAN 1 Tembuku

balitribune.co.id | Kegaduhan sempat melanda jagat maya dengan beredarnya  video yang seolah memperlihatkan seorang pejabat tinggi negara menyebut guru sebagai “beban negara.” Belakangan terungkap, video itu hanyalah kabar bohong—hasil manipulasi digital. Namun, meski telah dibantah, gema berita tersebut sempat menyulut dan  melukai hati banyak guru. Bukan semata karena kata “beban” disematkan, melainkan karena dalam batin terdalam, guru memang sering merasa hidupnya penuh beban. Sehari-hari, beban itu hadir dalam beragam wajah. Ada beban administratif, yang sering membuat guru merasa terjebak di balik tumpukan laporan dan aplikasi digital, hingga terkadang lupa bahwa inti profesi ini adalah mendidik bukan pegawai administratif. Ada pula beban emosional, ketika seorang siswa datang dengan kisah hidup yang rumit, lalu guru menjadi tempat berlabuh terakhir. Ada beban sosial, karena masyarakat menuntut guru bukan hanya pandai mengajar, tetapi juga harus senantiasa tampil sebagai teladan moral. Bahkan tak sedikit guru yang masih memikul beban finansial, khususnya mereka yang berstatus honorer, tetap setia mengabdi meski pendapatan jauh dari layak dan menutupi itu dalam wajah guru saat mengajar, ironis. Guru butuh ketulusan dalam segala hal termasuk dalam melaksanakan tugas dan ketulusan dihargai oleh negara.

 Namun, jika direnungi lebih dalam, semua beban itu sesungguhnya hanyalah sisi lain dari sebuah tanggung jawab. Catatan administrasi yang tampak merepotkan sejatinya adalah bentuk tanggung jawab agar pembelajaran lebih terarah. Mendengar keluh kesah murid bukan sekadar beban emosional, melainkan tanggung jawab kemanusiaan yang dibebankan pada tugas guru yang kadang tidak terurai dalam program kerja guru dan termasuk kerja ekstra tanpa uang lembur. Menjadi panutan di tengah masyarakat bukan beban sosial semata, tetapi tanggung jawab moral seorang pendidik. Bahkan perjuangan menghadapi keterbatasan finansial pun sering diterima sebagai tanggung jawab pengabdian. Kata guru bukan di sekolah saja terkadang melekat sampai di masyarakat.

Aktivitas dan ssensitivitas seorang guru diuji tetapi terkadang juga dihujat. Profesi ini menuntut kepekaan yang tinggi: kapan harus menegur dan kapan harus merangkul; kapan menuntut disiplin dan kapan memberi ruang untuk memahami. Sensitivitas membuat guru mampu membaca isyarat kecil—tatapan murid yang murung, senyum yang dipaksakan, atau diam yang penuh makna. Inilah yang membedakan guru dengan sekadar pengajar. Guru bukan hanya pemindah ilmu, melainkan penuntun jiwa. Maka, jika ada yang menyebut guru sebagai beban, barangkali ada benarnya. Guru memang memikul beban. Tetapi beban itu bukanlah sesuatu yang melemahkan, melainkan beban yang justru melahirkan generasi. Seperti seorang ibu yang memanggul beban kehamilan, rasa sakitnya adalah tanda kehidupan baru yang sedang dipersiapkan. Begitu pula guru, kelelahan di kelas, tumpukan tugas, bahkan tekanan sosial hanyalah jalan menuju lahirnya masa depan bangsa.

Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan zaman, isu hoaks kemarin bisa kita jadikan cermin dan vitamin ketulusan dari godaan media sosial. Ia mengingatkan bahwa guru kerap dilihat sebatas angka dalam anggaran, padahal sejatinya profesi ini menyangkut denyut kehidupan di ruang-ruang kelas. Guru tidak pernah sekadar menghitung jam mengajar. Kami menghitung mimpi yang harus dijaga, asa yang harus ditumbuhkan, dan nilai yang harus diwariskan.

Mungkin pundak kami lelah, tetapi hati kami terus tumbuh bahagia. Beban yang kami pikul bukanlah beban kosong, melainkan tanggung jawab yang sarat makna. Dan jika harus memilih, kami lebih suka disebut bukan beban negara, melainkan beban harapan bangsa. Keberhasilan seorang pendidik “guru” jangan dihitung dari deretan mobil, puluhan rumah tetapi keberhasilan seorang guru adalah mengubah perilaku ke arah yang lebih baik dan menjadikan manusia yang manusiawi yang beradab menyongsong remang-remang pagi semakin lama semakin terang.

wartawan
Mahitri Wiyani Rai Saba,S.E
Category

Lestari For Kids, Komitmen Sosial BPR Lestari Bali Menutup Tahun 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Menutup akhir tahun 2025, komitmen sosial BPR Lestari Bali kembali diwujudkan melalui program "Lestari For Kids". Lembaga keuangan ini menyalurkan lebih dari 3 ton beras kepada 36 panti asuhan yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Bali.

Baca Selengkapnya icon click

Tragedi di Tukad Unda, Niat Menolong Remaja Tenggelam, Seorang Pria Turut Menjadi Korban

balitribune.co.id | Semarapura - Peristiwa tragis terjadi di pusaran aliran air bendungan Sungai (Tukad) Yeh Unda, Desa Paksebali, Klungkung, pada Minggu (21/12). Dua orang dilaporkan tewas setelah terseret arus dan tenggelam di lokasi tersebut.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bantu Ringankan Beban Korban Bencana Sumatra, Suzuki Salurkan Donasi Rp300 Juta

balitribune.co.id | Jakarta - Bencana Alam banjir dan tanah longsor yang Provinsi Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat menimbulkan kebutuhan esensial untuk pertahanan hidup sehari-hari. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mendonasikan bantuan dalam bentuk dana finansial melalui Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) . 

Baca Selengkapnya icon click

Giat Perempuan Astra di Hari Ibu, Dukung Pemberdayaan Perempuan Pesisir di Muara Angke

balitribune.co.id | Jakarta - Perempuan Astra turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Bakti Sosial Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kementerian PPPA RI) Perempuan Astra menyalurkan bantuan berupa ratusan paket sembako bagi masyarakat pesisir Muara Angke.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lonjakan Wisatawan Nataru, ITDC  Siapkan Manajemen Risiko

balitribune.co.id | Mangupura - Menyambut lonjakan wisatawan pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, InJourney bersama InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan kesiapan menyeluruh melalui penguatan manajemen risiko dan kesiapan operasional serta pelayanan prima di tiga kawasan pariwisata yang dikelola, yakni The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.