Bali Tribune/ Bupati Giri Prasta.
balitribune.co.id | Mangupura - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Badung sudah dimulai sejak Jumat 1 Oktober lalu. Namun, PTM di masa pandemi ini berlangsung tak seperti biasanya. Terutama dilihat dari pakaian siswa.
Pasalnya, seragam siswa banyak yang tidak kompak. Bahkan, ada siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) masih memakai seragam TK. Begitu juga siswa SMP ada yang berseragam SD.
Kondisi ini pun dimaklumi oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Ia bahkan secara khusus memberikan arahan kepada para guru dan satuan pendidikan agar tidak menyoalkan masalah seragam. Menurut Giri Prasta, sementara tidak masalah pakaian siswa tidak seragam yang penting rapi.
Saat ini Pemkab Badung masih mengupayakan bantuan seragam gratis untuk siswa di Badung. Bantuan ini sejatinya sudah jalan. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19 membuat keuangan Pemkab Badung sulit sehingga bantuan seragam ini ikut tertunda.
"Saat ini anggaran difokuskan ke penanganan Covid-19. Untuk itu saya sudah minta kepada guru se-Badung, masalah pakaian jangan dipersoalkan. Silakan mau pakai pakaian apa silakan yang penting rapi,” ujar Giri Prasta di sela pemantauan PTM, Sabtu (2/10/2021).
Namun bila ada orangtua yang membelikan seragam secara mandiri bagi anaknya, pihaknya pun tidak melarang.
“Kalau memang ada yang membeli pakaian silakan,” katanya.
Namun demikian, pihaknya berjanji akan membelikan pakaian dengan catatan pemerintah memiliki dana yang cukup untuk itu.
”Tapi untuk kita di Kabupaten Badung akan menghitung dana dan akan kami berikan pakaian gratis itu,” tegasnya.
Ditanya apakah saat ini Kabupaten Badung mengalami kesulitan anggaran sehingga belum bisa merealisasikan program seragam gratis, Bupati yang dikenal bares itu mengelak dan mengaku jika saat ini pemerintah tengah fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19.
“Kita refocusing anggaran. Berkenaan dengan seragam gratis, uang itu mengikuti program, uang dulu ada baru program bisa jalan,” tukasnya.