Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Promosikan Tabanan Lewat Podcast, Bupati Sanjaya Ajak Anak Muda Bangga Jadi Orang Tabanan

Bali Tribune/ PODCAST KOPI - Bupati Sanjaya Podcast Kopi milik Osis Spenta SMP Negeri 1 Tabanan, Rabu (24/5/2023).



balitribune.co.id | Tabanan - Kreativitas dan semangat generasi muda Tabanan dalam inovasi digital di dunia pendidikan kini patut diacungi jempol. Hal ini mendapat apresiasi dan dukungan yang mengalir deras dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Bercerita mengenai profil bupati dan filosofi Kabupaten Tabanan, I Komang Gede Sanjaya selaku Kepala Daerah bergabung dalam bincang hangat melalui siaran “Podcast Kopi” milik siswa siswi Osis Spenta SMP Negeri 1 Tabanan, di Ruang Kerja Kantor Bupati Tabanan, Rabu (24/5/2023).

Setelah menggandeng istri dari Bupati, Rai Wahyuni Sanjaya untuk berbincang mengenai peran penting perempuan Tabanan saat jelang Hari Kartini pada April silam, kali ini Bupati Sanjaya dengan didampingi oleh Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, Kabag Prokopim dan Para Guru dari SMPN 1 yang hadir, menyapa siswa-siswi SMP Negeri 1 Tabanan melalui siaran yang dibawakan oleh siswi kelas IX, Ni Nyoman Sheila Purwaningrum siang itu.

Terdengar pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan kepada orang nomor satu di Tabanan itu, mulai dari hobi di masa kecil hingga profil kepemimpinan yang patut dijadikan panutan bagi para generasi muda.

Bupati Sanjaya secara gamblang menceritakan tentang aktifitas padatnya selaku kepala daerah namun masih sempatkan lakukan hobi mulai dari berolahraga, hingga travelling dengan sepeda motor. Melalui hobi travelling itu, Sanjaya juga jelaskan manfaat yang bisa dituai, yakni kedekatannya dengan masyarakat Tabanan, kemudahan sosialisasi secara langsung serta nikmatnya menjelajah desa-desa di Tabanan dengan pemandangan yang memukau.

Terkait kiat-kiatnya sebagai sosok pemimpin, pihaknya nyatakan tidak pernah berpikir bisa menjadi Bupati. Namun kepercayaan masyarakatlah yang menjadikannya figur yang cocok dan pantas dalam mengemban tugas menyejahterakan rakyat Tabanan. Sanjaya juga bercerita mengenai sejarah Tabanan, di mana Kabupaten ini tidak hanya dikelilingi oleh daerah agraris dan populer sebagai Lumbung Pangannya Bali tetapi juga tersohor dengan masyarakatnya yang heroik.

Hal ini tentunya sangat berkaitan dengan sejarah, di mana banyak para pejuang dan pahlawan berasal dari Tabanan baik saat berada di era kerajaan Majapahit hingga perang puputan. “Ambil spirit pahlawan muda Sagung Wah, patut diteladani, bila dulu mengusir penjajah sekarang ini kita ambil spiritnya untuk bersama-sama dengan pemerintah berjuang mengusir kebodohan dan kemiskinan, jadi Tabanan ini heroik dan penuh perjuangan, bukan hanya sebagai lumbung berasnya Bali tapi juga sebagai kota Pahlawan, ciri-cirinya adalah satu-satunya di Bali yang memiliki makam pahlawan, di Margarana,” jelasnya.

Faktor itulah yang melandasi keinginan Bupati Sanjaya untuk membangun museum Sagung Wah. “Tujuannya, bagaimana anak-anak kita Gen Z ini datang ke museum, melihat sejarah Tabanan masa lalu, sekarang dan masa datang. Banyak sekali pahlawan-pahlawan yang saya yakin anak-anak belum tahu makanya tujuan dibuatkan museum agar ada literasi yang menceritakan pahlawan-pahlawan di Tabanan, belum lagi senimannya, I Ketut Maria, sudah terkenal keliling dunia untuk menari, sehingga anak-anak, banggalah menjadi orang Tabanan,” sebutnya.

Tagline Bangga Menjadi Orang Tabanan selalu melekat dan tak pernah terlepas dari sosok Sanjaya. Sebab spirit kebanggaan tersebut diyakini mampu membuat kita rindu saat merantau di manapun nantinya dan rasa bangga akan tempat asal. Untuk itu, ia berpesan dan berharap, agar anak-anak bisa tekun dalam meraih ilmu setinggi-tinginya. “Ilmu adalah segalanya, tidak ada umur yang membatasi pendidikan, harus belajar, karena belajar mampu memerangi kebodohan, orang pintar pasti akan sejahtera, tuntut ilmu setingginya untuk membangun Tabanan yang kita cintai. Jadilah pemimpin masa depan yang tangguh, hebat dan mengharumkan nama Tabanan,” pesan Sanjaya.

Dia juga meminta para siswa dan guru, agar menyeimbangkan manajemen penggunaan teknologi dengan waktu bersosialisasi anak-anak, terutama sebagai krama Bali yang erat dengan adat, sosial dan agama. Mengadaptasi pesan Bupati Tabanan terutama kepada para generasi penerus, nampak pembawa acara yang masih duduk di kelas 9 itu mengungkapkan terima kasih dan melanjutkan pesan kepada para siswa di SMPN 1 Tabanan yang mendengarkan.

“Banyak harapan dan pesan-pesan dari Bapak untuk kita, jadi kita sebagai generasi muda harus semangat terus untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin, terutama di Dunia Pendidikan dan selalu mencoba hal baru. Ini adalah suatu kebanggaan saya dan teman-teman bisa berbincang dan mendengarkan motivasi dari Bapak, makna-makna dan filosofi tersendiri dan tentunya kita jadi lebih tahu dan menambah wawasan tentang Tabanan yang tercinta, kami ucapkan terima kasih untuk Bapak Bupati,” tanda Sheila Purwaningrum.

wartawan
JIN
Category

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.