
balitribune.co.id | Mangupura - Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung di Denpasar benar-benar membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung kelimpungan. Pasalnya, pemerintah terkaya di Bali ini belum mampu mengolah sampahnya secara mandiri. Selama ini pembuangan sampah-sampah Gumi Keris masih mengandalkan TPA Suwung.
Meskipun dana bermiliar-miliar sudah digelontor untuk membangun sejumlah TPST dan TPS3R, namun persoalan sampah ini tetap saja belum bisa diatasi.
TPST dan TPS3R yang ada di Badung justru terkesan program pencitraan dan formaslitas. Belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan sampah.
Bupati Badung Wayan Adi Arnawa juga mengakui program penanganan sampah di daerahnya belum maksimal.
Ia bahkan mengancam tidak akan mencairkan anggaran pembelian mesin pembakaran sampah atau incinerator meskipun anggaran tersebut telah terpasang pada APBD Badung tahun 2025. Ia mengaku ragu, meskipun kembali digelontorkan anggaran besar persoalan sampah tetap tidak beres.
"Pada APBD Induk 2025 ada anggaran pengadaan incenerator, sampai sekarang saya belum klik. Karena saya ragu, ini alat bisa tidak untuk mengatasi persoalan itu (sampah-red). Karena saya tidak mau hanya sekadar dianggap membuat proyek saja,” ujar Adi Arnawa ditemui usai rapat paripurna DPRD Badung, Senin (4/8).
Tapi, apabila pembelian incinerator tersebut memang benar mampu menyelesaikan masalah sampah maka pihaknya siap langsung merealisasikan anggarannya.
“Saya haus lihat dulu. Kalau belum pas buat apa kita pengadaan. Saya ingin memastikan dulu. Tetapi kalau itu memang diyakini bisa, saya akan segera follow up itu,” katanya.
Apakah ragu karena penanganan sampah gagal? Ditanya begitu bupati tidak membantah. Menurut dia selama ini ada beberapa teknologi yang diadopsi tidak maksimal.
“Iya seperti itu. artinya ada beberapa teknologi yang pernah.disampaikan tidak maksimal. Sehingga kami berkesimpulan bahwa terdapat beberapa program penanggulangan sampah itu perlu kita evaluasi lagi,” jelasnya.
Diketahui selama ini Pemkab Badung telah mengucurkan anggaran besar untuk membangun TPST. Dan setiap desa/kelurahan juga diguyur dengan anggaran fantastis. Namun, sampai saat ini belum ada yang sukses menyelesaikan sampahnya.
Bahkan TPST Samtaku di Jimbaran dan TPST Mengwitani yang sempat digembar-gemborkan bisa mengatasi sampah Badung juga tak sesuai harapan.