balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya laksanakan persembahyangan bersama dalam rangka Rahina Purnama Sasih Jiyestha atau Purnama Kesebelas di Padmasana Kantor Bupati Tabanan dan dilanjutkan di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, Selasa (23/4).
Setelah ritual di Padmasana Kantor Bupati, persembahyangan dilanjutkan ke Pura Luhur Batukau, sebuah tempat suci yang menjadi jantung spiritualitas masyarakat Tabanan. Di mana, pesona alam dan ketenangan batin di areal sekitra Pura Luhur menjadi saksi bagi kesatuan rohani yang terpancar dari seluruh peserta yang hadir mengikuti. Persembahyangan rutin ini tidak hanya semata sebagai ritual keagamaan, tetapi juga menjadi cerminan dari semangat kebersamaan yang tercermin dari beragam jajaran pemerintahan, dalam kesatuan yang kokoh, bersama-sama menunjukkan komitmen untuk senantiasa menjaga harmoni dan keutuhan di antara beragam komponen masyarakat.
Bupati Sanjaya, sampaikan apresiasi atas kekompakan, dan keharmonisan yang telah ditunjukkan selama ini. Dalam sambutan singkatnya saat itu, Sanjaya juga menjelaskan terkait filosofi kebesaran tanaman/pohon Pulai, yang ditanam di sekitar Kantor Bupati Tabanan. Di mana, sifat pohon pulai yang dapat memberikan manfaat bagi tanaman sekitar terlebih di saat musim kemarau bisa menjadi sosok yang mampu diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari.
Di Pura Luhur Batukau Bupati Sanjaya beserta jajaran berkesempatan mempererat hubungan dengan alam sekitar, melalui giat memberi makan ikan dan pelepasan burung dalam rangka pelestarian lingkungan, sebagai perwujudan ajaran Tri Hita Karana, yakni menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia dan juga manusia dengan alam lingkungan.
Persembahyangan bersama ini tidak hanya menjadi tonggak spiritualitas dan kebersamaan di Tabanan, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun harmoni antara keagamaan, kebudayaan, dan pembangunan.