BALI TRIBUNE - Semenjak Status Gunung Agung dinyatakan naik status hingga saat ini memasuki awas Pemerintah Kota Denpasar telah menyediakan posko pengungsian dan langsung menggelontor bantuan. Kawasan Danau Tempe, Lapangan Kompyang Sujana dan di Desa Serangan menjadi kawasan posko pengungsian bagi warga Karangasem. Dari data yang dihimpun secara keseluruhan tercatat 4.306 orang pengungsi berada di Kota Denpasar.
Melihat kondisi ini sebelumnya Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra langsung meninjau posko-posko pengungsian yang ada di Denpasar. Disamping itu persiapan dalam membantu pemenuhan kebutuhan pengungsi, pada Selasa (26/9) Walikota Rai Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara langsung mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Komunitas hingga para pengusaha Kota Denpasar di ruang Praja Utama kantor setempat.
Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra menyerukan konsep Tat Twam Asi.Dijelaskan Rai Mantra untuk dapat saling bahu membahu membantu sesama dalam keadaan kebencanaan saat ini. Menurut Rai Mantra dari konsep Tat Twam Asi menjadikan kita bersama saling memiliki dalam rasa kekeluargaan membantu sesama. Seperti dalam penyaluran bantuan dapat saling berkoordinasi disetiap kekurangan berbagai kebutuhan. ‘’Seperti halnya disuatu tempat posko pengungsian ada yang kelebihan bantuan bahan pokok dan bantuan lainnya dapat menggkoridnasikan dan menyumbangkan ke posko tempat lainnya yang membutuhkan,’’ ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut dikatakan seluruh OPD terkait untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan para pengungsi baik logistik maupun obat-obatan hingga kawasan bermain anak-anak. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar dapat turut mendata serta menerima anak-anak untuk mendapatkan pendidikan tambahan di sekolah negeri maupun Swasta terdekat tempat pengungsian. Seperti anak-anak kelas 6 SD agar segera mendapatkan pendidikan sehingga bisa mengikuti ujian.
Rai Mantra menekankan kepada OPD menyediakan tempat pengungsian yang layak huni dilengkapi tempat Mandi Cuci Kakus (MCK), dapur, penerangan yang memadai dan memenuhi kebutuhan para pengungsi, hingga tempat bermain anak-anak. Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung yang kemungkinan bisa mencapai waktu panjang, dengan intruski Walikota Rai Mantra kepada OPD terkait dapat segera menyusun program jangka menengah dan jangka panjang. Walikota Rai Mantra mengapresiasi masyarakat yang telah mendirikan posko mandiri dan posko yang dilaksanakan Perbekel dan Lurah. “Menanggulangi masalah ini harus dari unsur yang terbawah yakni Kepala Dusun dan Kepala Lingkungan, Perbekel dan Lurah. Saya juga memberikan apresiasi kepada Kades Sanur Kauh dan Lurah Sanur karena bersedia kantornya digunakan posko pengungsian,’’ kata Rai Mantra.
Rai Mantra juga mengingatkan seluruh masyarakat karangasem yang belum tersentuh bantuan agar menghubungi Emergency Call, 112 BPBD Denpasar atau kontak Denpasar Cyeber Monitor telepon 0361-8495715, WA 0812367344886 . Melalui jalur ini maka masyarakat bisa menyampaikan tempat pengungsian yang belum mendapatkan bantuan.
Usai melakukan rapat, Walikota Rai Mantra bersama seluruh OPD langsung meninjau posko-posko pengungsian yang ada di Kota Denpasar. Meliputi posko pengungsian mandiri Tarung Derajat di Kesambi, Posko di Jl. Gurita, dan Posko pengungsian di kawasan Jl. Danau Tempe.