Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Raker dengan Gubernur, Parta Bawa Pohon Cabai

POHON CABAI - Aksi Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Nyoman Parta, saat memperlihatkan pohon cabai layu kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

BALI TRIBUNE - DPRD Provinsi Bali menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan jajaran, di Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (23/7). Raker dipimpin Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama.  Sesaat setelah Raker dibuka Adi Wiryatama, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali Nyoman Parta, membuat Gubernur Pastika dan peserta Raker terkejut. Pasalnya, politikus PDI Perjuangan asal Desa Guwang, Sukawati ini membawa pohon cabai kering.  Pohon cabai kering itu diambil Parta dari kebun petani cabai di Subak Buluh, Banjar Wanbung, Desa Guwang, Sukawati. Sehari sebelumnya, Parta memang mendatangi kebun cabai tersebut, setelah mendapat keluhan petani yang gagal panen karena pohon cabai tiba-tiba mati.  Pohon cabai milik para petani yang sedang berbuah itu layu dan mati. Akarnya busuk dan mengelupas. Parta pun memanfaatkan forum Raker untuk menyampaikan langsung keluhan para petani cabai kepada Gubernur Pastika.  "Saya tidak tahan melihat tangis petani yang cabainya layu, lalu mati. Pohon cabai itu sudah berusia 4,5 bulan, sudah masa panen. Mereka gagal panen karena pohon cabainya kering," tutur Parta.  Ia kemudian mendatangi meja Gubernur Pastika, untuk memperlihatkan sekaligus menyerahkan pohon cabai kering tersebut. Awalnya, pohon cabai itu hendak diserahkan kepada Gubernur Pastika. Namun Parta kemudian menyerahkannya kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, yang duduk tak jauh dari gubernur.  "Sebaiknya saya langsung serahkan ke kepala Dinas Pertanian Bali saja, sebagai orang yang paling bertanggung jawab di lapangan terhadap para petani di Bali," kata Parta. Usai menyerahkan pohon cabai kering, Parta melanjutkan penyampaian uneg-unegnya. Ia berpandangan, Dinas Pertanian seharusnya selalu berada di lapangan bersama para petani, termasuk petani cabai.  "Saya ini hanya seorang sarjana hukum. Saya tidak paham dengan penyakit cabai. Karena saya wakil rakyat, kemudian datang petani cabai mengeluhkan hal itu. Saya sangat miris melihat kondisi petani cabai, khususnya di wilayah Kecamatan Sukawati, karena banyak cabai yang kering akibat penyakit," beber Parta. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan petani maupun Dinas Pertanian. Namun jawaban dari Dinas Pertanian tidak memuaskan dan tidak menyelesaikan masalah.  "Kalau hanya dijelaskan soal irigasi dan penyakit sejenis cendawan, maka persoalan menjadi selesai? Apakah cukup itu saja? Kenapa tidak ada langkah-langkah yang bisa membuat pohon cabai itu selamat?" tandas politisi vokal yang akan bertarung merebut kursi DPR RI pada Pileg 2019 ini.  Menurut dia, pemerintah perlu turun tangan untuk menyelamatkan petani yang gagal panen tersebut, termasuk memberikan solusi agar di kemudian hari tidak lagi terjadi masalah serupa.  "Kalau cabai gagal panen, masyarakat juga yang susah. Cabai harganya sangat mahal untuk ukuran warga kelas menengah ke bawah. Pemerintah perlu menyelamatkan petani cabai karena menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat," ujar Parta. Menanggapi hal itu, Gubernur Pastika terlihat geram. Bukan geram terhadap aksi Parta, tapi terhadap fakta adanya cabai mati sehingga petani gagal panen. Padahal di sisi lain, ada banyak ahli pertanian di Bali.  Dengan suara bernada tinggi, Pastika menegaskan, penyakit pada cabai yang bisa membuat pohon cabai kering ini seharusnya tidak perlu terjadi di Bali. Ia pun menyodok para ahli pertanian di Bali.  "Bali ini memiliki lebih dari 100 doktor pertanian. Dari jumlah itu, ada sekitar 50 profesor pertanian. Tetapi kenapa belum mampu menangani penyakit cabai? Ini tantangan bagi Bali, tantangan bagi para ahli pertanian. Cabai itu vital. Banyak ahli pertanian di Bali, tetapi penyakit cabai saja belum bisa (ditangani)," sodok mantan Kapolda Bali itu. Penyakit tanaman di Bali, menurut dia, bukan saja menyerang cabai, tetapi pisang. "Saya menanam pisang di lahan sekitar satu hektar di Buleleng, di kampung saya. Tumbuh sangat subur. Giliran mau berbuah, semuanya diserang penyakit. Ini seharusnya para ahli pertanian itu yang memiliki keahlian mengatasinya," ujarnya.  Kasus lain yang terjadi adalah anggur di Seririt, Buleleng selalu asam bila dimakan. Padahal secara keilmuan, anggur itu bisa dibuat manis.  "Para ahli pertanian Bali itu gelarnya yang hebat. Gelar itu perlu dianulir karena tidak bisa melakukan apa-apa. Sampai hari ini saya bertanya, apakah ada program yang lebih baik dari Simantri. Tidak ada yang menjawab. Ini maaf, saya harus berbicara terbuka. Petani menangis. Tutup saja itu Fakultas Pertanian. Saya minta ini segera diselesaikan. Ini ilmu nyata, bukan ilmu kebatinan," berang Pastika. Ia kemudian menantang para ahli pertanian di Bali, untuk mengatasi masalah pada tanaman tersebut. "Apa yang salah? Pola tanam kah? Media tanahnya kah? Cara merawatnya kah? Pasti ada solusinya agar musim tanam berikutnya tanaman tidak mati lagi," pungkas Gubernur Pastika.

wartawan
San Edison
Category

Lahan Diserobot, Pemilik Lapor Polisi

balitribune.co.id | Singaraja - Pemilik lahan berlokasi di Banjar Dinas Pamesan Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, melaporkan kasus dugaan penyerobotan lahan ke Polres Buleleng. Lahan tersebut diduga diserobot oleh Ketut Wijana Putra (71) warga Banjar Dinas Pamesan Desa Lokapaksa. Isi lahan berupa tanah dan bebatuan di ekspolitasi kemudian diperjual belikan oleh pelaku.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pelaku Pariwisata Minta Pemerintah Perbanyak Penempatan Tong Sampah di Keramaian

balitribune.co.id | Denpasar - Pelaku pariwisata Bali meminta pemerintah lebih meningkatkan upaya dalam menjaga kebersihan destinasi Bali yang dikenal sebagai tujuan wisata dunia ini. Selain regulasi, pemerintah di Pulau Dewata diminta untuk menambah tong sampah yang di tempatkan di ruang-ruang publik maupun di tempat keramaian. Hal ini untuk mencegah masyarakat maupun wisatawan membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya icon click

Pangdam IX/Udayana Tutup Latihan Menembak Senjata Kendaraan Tempur

balitribune.co.id | Singaraja - Untuk menguji kemampuan terhadap penguasaan dan operasional peralatan tempur, selama beberapa hari, prajurit Detasemen Kavaleri 4 Simha Pasupatai (Denkav 4/SP) digembleng latihan penguasaan berbagai persenjataan kendaraan tempur di Lapangan Tembak Dodiklatpur, Pulaki, Desa Banyupoh, Gerokgak, Buleleng.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Polres Badung Kecolongan, Polda Bali Ungkap Pengoplos Gas Rumahan

balitribune.co.id | Denpasar - Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Bali langsung merespon kelangkaan tabung gas LPG di Bali. Hasilnya, satuan yang dikomandoi oleh Kompol Agustinus Yusak Sooai iru meringkus seorang pria bernama Simplisius Anggul alias Simin (39) yang melakukan tindak pidana pengoplosan gas LGP di Jalan Seminari I Nomor 14 Tuka, Kecamatan Kuta Utara, Kapupaten Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.