Diposting : 11 March 2019 12:27
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune, Gianyar - Untuk mempermudah pengawasan, proses pelipatan surat suara Pilpres/ Pileg untuk Gianyar, dipusatkan di Sekretariat KPUD Gianyar. Dengan melibatkan tenaga hingga seratus lima puluh orang lebih, gedung hnigga halaman KPUD penuh sesak. KPUD Gianyar menargetkan seluruh surat suara sudah terlipat di pertengahn Maret ini.
Pantauan Bali Tribune, Minggu (10/3) kemarin, pelipatan surat suara, KPU Gianyar mengerahkan 153 tenaga bantuan. Didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari seputaran kantor kpu gianyar, Desa Sidang, Siangan hingga Desa Blahbatuh. Untuk menghindrai senagtan matahri, pelipat surat suara di bagia halamn depan , dipasang tenda dan dinding terpal.
Anggota KPUD Gianyar, Komang Endra Gunawan menyebutkan pelipatan suara hari itu, khusus untuk pelipatan surat suara untuk DPRD Bali. Sedangkan pelipatan surat yang belum selesai adalah surat suara untuk DPR RI dan surat suara Pilpres. Disebutkan, proses pelipatan diperkirakan selesai dua minggu. Disebutkan pula, proses pelipatan surat suara untuk DPRD Gianyar, diakui membutuhkan waktu banyak, karena harus terpisah dari masing-masing dapil dari lima dapil yang ada. “Kalau pelipatan surat suara Pilpres lebih cepat. Hanya dua kali lipat dan kertasnya berukuran kecil di banding surat suara DPRD, DPR RI dan DPD Ri.
Mengenai pengupahan, pelipatan surat suara menggunakan system borongan. Dimana setiap satu lipatan surat suara mendapatkan upah. Dikatakannya, pelipatan surat suara dprd persurat suara diupah sebesar rp 125, untuk surat suara dpd diupah rp 90 perlembar dan untuk surat suara pilpres rp 60 perlembar. “ Nominal iniu sudah ada acuannya, termasuk tukang sortir juga mendapatkan upah,” terangnya.
Tambahnya, setiap tenaga pelipat, sebelum melakukan pekerjaan akan dilakukan pemeriksaan barang bawaan. Serta dilakukan pengecekan saat pengambilan, serta akan dilakukan sortir supaya tidak ada oknum tak bertanggung jawab, yang bisa memanfaatkan surat suara ini untuk memenangkan salah satu paslon. “Setiap pelipatan diawasi secara ketat baik dari kpu, oleh kepolisian juga panwas, tentunya dengan memeriksa barang bawaan saat masuk kpu dan saat pulang. Serta mengawasi saat mengambil kardus yang berisikan surat suara,” ujarnya.
Lanjutnya, sejak pelipatan surat suara, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi oknum yang melakukan pencurian surat suara. Pihaknya memastikan, dalam pelipatan surat suara pileg/pilpres ini pun, tidak terjadi perbuatan melanggar hukum seperti itu. “Mudah-mudahan berjalan sesuai rencana,” pungkasnya.