BALI TRIBUNE - Jumlah remaja Indonesia saat ini sebanyak 66,6 juta jiwa. Jumlah remaja yang besar ini, apabila berkualitas akan menjadi aset bangsa. Tetapi sebaliknya, kalau tidak berkualitas akan menjadi beban bangsa, paling tidak menjadi beban keluarga itu sendiri.
“Jumlah remaja yang besar ini, memerlukan perhatian khusus dari semua pihak karena usia remaja adalah masa pancaroba, masa pencarian jati diri, yang ditambah lagi dengan arus globalisasi dan informasi yang kian tak terkendali mengakibatkan tingginya permasalahan yang tidak sehat, seperti tawuran, konsumsi miras, seks bebas dan narkoba,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Bali, IB Wirama, SH., M.Kes ketika membuka Pentaloka Saka Kencana provinsi Bali di Denpasar, Rabu (19/4).
Dikatakan Wirama, kondisi remaja saat ini berdasarkan data UNFPA tahun 2014 menunjukkan bahwa, diantara 7,2 juta pengangguran di Indonesia, 71 persen diantaranya adalah remaja. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana kualitas remaja sehingga tidak mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. “Untuk mengatasi permasalahan remaja tersebut, BKKBN sebagai salah satu instansi pemerintah merespon permasahan tersebut dengan melaksanakan program Generasi Berencana (GenRe). Program ini merupakan salah satu dari program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga,” ujarnya.
Di Bali sendiri telah dilakukan sosialisasi secara intensif melalui program GenRe. Selain sosialisasi, juga dilakukan pembinaan melalui Pusat Informasi Konseling Remaja di sekolah - sekolah dan di luar sekolah. Hingga saat ini, lebih dari 230 PIK - R yang tersebar di seluruh Bali. “Ini wadah yang sangay positif untuk berprilaku sehat agar remaja terhindar dari seks bebas, pernikahan dini, serta narkoba dan zat berbahaya lainnya. Wadah Saka Kencana ini untuk membentuk karakter sejak dini yang cerdas, tangguh, gembira dan berkarakter baik,” tukas Wirama.
Sementara Pelatih Andalan Daerah Kwarda Bali, Drs. I Gusti Ngurah Astawan, SMT berharap agar remaja dapat memahami masalah Keluarga Berencana, Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. “Pentaloka ini dikaitkan dengan remaja dan program KB untuk masalah kesejahteraan sehingga kedepan tumbuh generasi bangsa Indonesia yang hebat,” ujarnya.