Rencana Pengadaan Alat Lab PCR, Perlu Dibahas dan Dikaji Ulang | Bali Tribune
Diposting : 28 September 2020 20:46
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / Hotel Jimbarwana telah dipersiapkan sebagai tempat karantina atau isolasi untuk Orang Tanpa Gelaja (OTG) dan orang dengan gejala ringan.

balitribune.co.id | NegaraKini RSU Negara akan mengkaji ulang terkait rencana pengadaan peralatan laboratorium PCR. Begitupula terkait penambahan ruang isolasi apabila dibutuhkan akan dikoordinasikan kembali dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana.

Setelah sempat terjadinya beberapa kali lonjakan kasus yang signifikan pasca dimulainya masa adaptasi kebiasaan baru selama sebulan belakangan ini, bahkan ruang isolasi RSU Negara sempat overload hingga memanfaatkan Hotel Jimbarawana Negara sebagai lokasi isolasi serta memanfaatkan sal A RSU Negara menjadi ruang isolasi tambahan, kini sejumlah rencana untuk antisipasi lonjakan kasus kembali muncul kepermukaan. Seperti penambahan kembali ruang isolasi hingga penyedian sarana laboratorium PCR.

Direktur RSU Negara, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata dikonfirmasi terkait penyediaan alat PCR mengakui rencana pengadaan sarana laboratorium PCR namun manajemen RSU Negara sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana. Tetapi diakuinya untuk penyediaan laboratorium PCR tersebut perlu dibahas lebih lanjut dan dikaji ulang dengan melihat efektifitas alat PCR itu nantinya. “Rencana memang mau beli, tapi masih kita kaji ulang,” terangnya.

Begitupula terkait penambahan ruang isolasi khusus pasien kasus covid-19 di RSU Negara, pihaknya mengakui RSU Negara sejatinya sudah melakukan penambahan sehingga kini menjadi 42 bed. Menurutnya saat ini masih ada 28 orang yang dirawat di ruang isolasi RSU Negara terdiri dari 23 orang terkonfirmasi covid-19 dan sisanya lima orang probable. “ Sudah dipulangkan 16 orang. Sehingga sekarang ruangan tidak penuh. Kami sudah sediakan 42 bed untuk perawatan isolasi pasien,” ujarnya.

Namun, pihaknya mengaku akan melakukan koordinasi lagi bila memang diperlukan untuk penambahan. Sebab, untuk penambahan ruangan juga mengharuskan penambahan tenaga kesehatan (nakes). Namun sampai saat ini menurutnya ruangan masih cukup dan belum membludak seperti sebelumnya. RSU justru beberapa kali mendapati pasien yang enggan menjalani perawatan dan memilih karantina di rumah. Padahal bila dirawat di RSU atau tempat karantina, perawatan lebih intensif dan baik hingga kembali sehat.

“Kita siap menampung. Pasien yang kita rawat sekarang ini disini rerata kondisinya baik,” tandasnya. Sebelumnya juga Sekda Jembrana, I Made Sudiada saat rapat kordinasi Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Jembrana Sabtu (26/9) lalu menyatakan pihaknya juga telah menindaklanjuti arahan Gugus Tugas Provinsi Bali, menyiapkan tempat karantina atau isolasi untuk Orang Tanpa Gelaja (OTG) dan orang dengan gejala ringan di Hotel Jimbarwana sekaligus mengetatkan tracking yang selama ini telah dilakukan.