
balitribune.co.id | Negara - Rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi kini kembali mengemuka. Proyek nasional yang sebelumnya sempat tidak masuk Program Strategis Nasional (PSN) ini, setelah masuk dalam rencana pembangunan nasional kini pembangunannya diminta agar terintegrasi dengan potensi daerah.
Setelah dipastikan masuk dalam rencana pembangunan nasional, kini rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi mulai berproses lagi. Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang menyatakan menyambut baik rencana pembangunan tol yang telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengaku pihak dari Kementerian Pekerjaan Umum sudah datang ke Jembrana.
Ia menyebut tim dari dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR bersama Tim Pengembangan Kawasan Provinsi Bali telah melakukan survey lokasi pada Senin (5/5) lalu. Kehadiran tol ini diyakini menjadi angin segar bagi percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi, khususnya di wilayah Bali Barat. Pihaknya mengaku juga telah menyampaikan sejumlah usulan strategis.
Pihaknya mendorong agar pintu masuk tol (gate) dibangun di area sekitar Pura Rambut Siwi yang dikenal sebagai salah satu pura penting tempat umat memohon restu sebelum melanjutkan perjalanan. Sebelumnya pintu gate rambut siwi ini tidak termasuk kedalam usulan pembangunan. Dikawasan ini lanjutnya juga sudah berdiri Anjungan Cerdas Rambut Siwi yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai titik rest area.
Sementara untuk seksi 1 yang menghubungkan Gilimanuk , Kembang ingin pintu gate Tol terkoneksi dengan terminal Cargo Gilimanuk. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kendaraan bermuatan besar menambah beban jalan Denpasar -Gilimanuk dan digantikan dengan kendaraan muatan yang lebih kecil. " Beban jalan Denpasar-Gilimanuk selama ini sudah terlalu berat sehingga jalan rentan rusak ," ungkapnya.
Bupati juga menekankan pentingnya integrasi jalur tol dengan potensi lokal Jembrana, seperti Pelabuhan Gilimanuk di ujung tol, kawasan rest area di Rambut Siwi, serta pengembangan kawasan Kerthi Bali Semesta (KBS) di lahan perkebunan seluas 1.200 hektare serta Pelabuhan Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Pengambengan. Bahkan PPN Pengambengan yang juga saat ini sudah masuk dalam PSN.
Pihaknya berharap kehadiran jalan tol akan memberikan dampak positif bagi daerah "Kita ingin pembangunan tol ini benar-benar memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Jangan sampai kendaraan besar justru merusak jalan nasional di sisi timur karena distribusi lalu lintas yang tidak tertata," ujar Kembang didampingi Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Sebelumnya Ketua Tim Pengembangan Kawasan Provinsi Bali, Lala Rizki Larasati menyatakan kedatangan pihaknya ke Jembrana tersebut merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah untuk memastikan kesiapan wilayah dan potensi yang ada. Pihaknya menyatakan pola proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi saat ini berbeda dengan pola awal yang sejumlah tahapannya sempat bergulir.
Jika sebelumnya proyek ini diinisiasi oleh pihak swasta, namun menurutnya kini didukung penuh oleh pemerintah pusat, termasuk dalam aspek pendanaan dan pembebasan lahan. “Arahan Pak Gubernur Bali agar pembangunan dimulai dari Seksi 3 karena diperkirakan paling cepat memberikan return. Namun, Seksi 1 yang mencakup kawasan pelabuhan juga sangat penting karena berkaitan dengan PSN lainnya,” jelasnya.
Untuk mengetahui langsung potensi kawasan yang dapat diintegrasikan dengan trase tol, termasuk sektor pariwisata, kawasan industri, dan proyek theme park baru yang sedang dikembangkan, pihaknya melakukan survei dan pengumpulan data di sejumlah lokasi strategis. Lokasi yang dikunjungi diantaranya kawasan Pura Rambut Siwi, Anjungan Cerdas Rambut Siwi dan calon titik Exit Tol Simpang Susun (SS) Negara.