BALI TRIBUNE - Sejak Senin (12/2), anggota DPRD Karangasem, kembali disibukan dengan kegiatan Reses atau turun kebawah menemui konstituen mereka guna menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat bawah. Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi kepada wartawan, Senin kemarin membenarkan terkait kegiatan reses yang diikuti oleh seluruh anggotanya. Menurutnya kegiatan ini Reses ini adalah amanat undang-undang yang harus dilaksanakan.
Nengah Sumardi mengaku sudah turun ke empat Banjar di Desa Sibetan diantaranya, Banjar Dinas Telutug, Banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Triwangsa dan Banjar Dinas Kuta Bali. Dalam reses kemarin pihaknya menerima berbagai aspirasi dari masyarakat dimana sebagian besar aspirasi yang muncul masih di bidang kesehatan, inprastruktur dan dibidang pendidikan. “Sejatinya kalau kita lihat secara keseluruhan di Kabupaten Karangasem, masih banyak yang belum tertangani utamanya dari sisi infrastruktur penunjang pendidikan,” tegas Nengah Sumardi.
Saat ini diakuinya masih banyak infrastruktur yang sudah dibangun lebih dari sepuluh tahun yang sama sekali belum mendapatkan pemeliharaan, artinya itu harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dibidang kesehatan, banyak aspirasi dari masyarakat yang disampaikan dalam reses anggota dewan, utamanya mengenai jaminan kesehatan. Dimana banyak masyarakat miskin yang belum tercover JKN/BPJS Kesehatan.
Masyarakat banyak merindukan program JKBM dan berharap program JKBM bisa diaktifkan lagi, menurut masyarakat program JKBM jauh lebih simpel termasuk persyaratannya yang tidak berbelit-belit. “Banyak yang menginginkan program JKBM itu diaktifkan lagi. Nah terkait hal ini kami di dewan akan memanggil BPJS Kesehatan untuk rapat kerja bersama anggota disanalah kita akan tanyakan poin-poin penting. Ini penting karena menyangkut kepentingan masyarakat luas,” tandasnya.
Saat rapat kerja itulah nantinya seluruh anggota akan menyampaikan aspirasi masyarakat saat reses terkait masalah kesehatan utamanya soal banyaknya masyarakat yang belum tercover JKN. Sementara itu terkait penurunan level Gunung Agung dari Awas ke level Siaga dimana ribuan maasyarakat yang sebelumnya m,engungsi sudah pulang kekampung halaman mereka masing-masing, ada berbagai persoalan yang kemudian dihadapi masyarakat, diantaranya masalah ketersediaan air bersih, dan masalah ketersediaan panngan.
Masalah inilah yang banyak muncul dari masyarakat. “Dari awalnya masyarakat mengungsi kemudian mereka pulang kan tidak langsung mereka bekerja dan mendapatkan penghasilan. Jadi bagaimana mereka bisa mencukupi kebutuhan makan dan air bersih, mengingat banyak sumber air bersih yang sudah terkontaminasi sulfur atau abu vulkanik,” cetusnya. Pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk bisa menanggulangi permasalahan tersebut.
Untuk reses tahun ini disebutkannya berlangsung selama tiga hari, dan hasil reses anggota akan disusun dalam pokok-pokok pikiran dewan untuk selanjutnya di paripurnakan. Hasil paripurna itu kemudian akan diserahkan ke pihak eksekutif.