BALI TRIBUNE - Ribuan masayarakat berpenghasilan rendah (MBR) diusulkan mendapatkan bantuan stimulus perumahan swadaya (BSPS). Besarnya angka itu mengacu dari usulan yang dikrim para perbekel ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Dan Pemukiman Bangli yang selajutnya data dikirim ke Dinas PU PR Provinsi.
Sekretaris Dinas PUPR Bangli I Made Some mengatakan untuk penanganan masalah perumahan dikaver oleh dua dinas, untuk bantuan bagi Rumah Tangga Miskin ( RTM) dikaver oleh Dinas Sosial, sementara untuk bantuan stimulus perumahan swadaya di kaver oleh Dinas PUBangli.
Khusus untuk bantuan stimulus perumahan swadaya peruntukanya bagi masyarakat berpenghasilann rendah atau penghasilanya dibawah Upah Minum Kabupaten (UMK) atau kondisinya ekonominya lebih bagus dari rumah tangga miskin. ”Mereka yang menerima BSPS harus memilki kemampuan berswadaya beda dengan bantuan bagi RTM, karena keadaan ekonominya rendah otomatis tidak bisa berswadaya,” ujar Some diamini Kasi Pengembangan Lingkungan Hunian Dinas PU Bangli I Komang Putra Aryana, Kamis (25/1).
Komang Putra Aryana bantuan stimulus perumahan swadaya biasanya dalam bentuk uang atau material. Sementara untuk besaranya bantuan yang diterima, untuk pembanguan baru sebesar Rp 30 juta dan untuk rehab berkisar Rp 7,5 juta sampai Rp 15 juta. ”Dengan uang sebesar 30 juta tentu tidak cukup untuk bangun sebuah rumah, maka perlu adanya swadaya dari penerima bantuan” jelasnya.
Usulan nama-nama yang dikrim nantinya akan diverifikasi oleh tim vasilitator propinsi. Berdasarkan dari hasil verifikasi baru akan diketahui layak tidaknya mendapatkan BSPS. ”Tim vasilitator akan turun melihat kondisi riil dilapangan ,dengan tujuan bantuan agar tidak salah alamat,” ungkapnya.