Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Ritual Korban

Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Kemarin, tanggal 22 Agustus 2018, atau 10 Dzulhijjah 1439 Hijrah, dirayakan umat Islam se-dunia sebagai hari raya idul adha atau lebih populer disebut hari raya korban. Merujuk kepada pengorbanan Nabi Ibrahim AS, yang diuji oleh Allah untuk mengorbankan anaknya Ismail, (yang kemudian diganti dengan seekor kibas), umat Islam yakin bahwa ritual korban adalah ritual menguji keikhlasan setiap manusia untuk melepas apa yang dicintainya jika dimintai kembali oleh Sang Pencipta. Keikhlasan adalah bukti kesetiaan dan ketaatan kepada Allah. Ritual itu berlangsung khitmat, termasuk yang dijalankan umat Islam di Bali. Hewan korban pun tidak hanya berasal dari umat Islam, namun juga dari pejabat publik, yang beragama lain, untuk menunjukan teladan kepada rakyatnya tentang arti sebuah pengorbanan. Sebenarnya, ritual korban tidak hanya dikenal dalam Islam. Agama Hindu, Kristiani dan Yahudi, termasuk sejumlah kepercayaan kepada Tuhan, juga meyakini dan menjalani ritual korban yang menjadi bagian dari sistem penghambaan diri kepada Sang Pencipta. Dalam Hindu misalnya, ritual Melasti yang dilakukan umat Hindu menjelang Hari Raya Nyepi selalu ditandai dengan larung sesaji sebagai pengorbanan untuk menjalankan kewajiban kepada Tuhan. Melati merupakan ritual untuk menyucikan Pratima atau benda sakral umat Hindu di laut, danau, atau sumber mata air lainnya. Biasanya warga mendatangi pantai-pantai yang dekat dengan tempat tinggal mereka untuk mengikuti prosesi Melasti. Pada saat itu, ribuan warga berbondong-bondong mendatangi pantai yang menjadi salah satu tujuan utama pariwisata dunia ini. Dengan mengenakan pakaian adat lengkap, warga datang bersama keluarga mereka dengan membawa berbagai macam sesaji. Prosesi Melasti ini diawali dengan upacara atau upakara yang dipimpin oleh pendeta Hindu, kemudian dilanjutkan dengan penghaturan sesaji, prosesi ketiga adalah tarian rejang yang dibawakan oleh remaja putri. Dan memasuki tahap akhir ritual Melasti warga menggelar persembahyangan bersama.   Usai sembahyang, warga melarung sesaji berupa hewan ternak seperti kambing, ayam atau bebek ke tengah laut. Ritual terakhir melasti ini disebut Pakelem yang tujuannya untuk memohon keselamatan. Memohon kepada Batara Segara (penguasa laut) supaya semuanya mendapat keselamatan. Kewajiban korban juga terdapat pada ajaran Nasrani. Kitab injil penuh dengan cerita kurban. Penyaliban Isa menurut umat Nasrani, merupakan salah satu kurban teragung. Khusus dalam keyakinan umat Katolik, Gereja Katolik Roma menekankan arti perjamuan kudus sebagai sarana keselamatan bagi umat. Gereja-gereja Protestan umumnya lebih menekankan perjamuan sebagai peringatan akan kematian dan pengorbanan Yesus bagi umat manusia. Agama Katolik mempercayai bahwa Yesus dikorbankan dalam ekaristi kudus, tetapi alkitab menulis bahwa Dia dikorbankan di bukit Golgota. Sesungguhnya Yesus telah mempersembahkan tubuh dan darahnya pada saat perjamuan malam terakhir sebagai awal, dan dilanjutkan pada keesokan harinya ketika Dia harus wafat di kayu salib. Dalam korban misa atau ekaristi, Yesus melanjutkan pengorbanan DiriNya sebagai persembahan pada BapaNya melalui tangan Imam. Mat 26:26-28 : “Dan ketika mereka sedang makan, Yesusmengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata, “Ambillah, makanah, inilah tubuhKu”. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” Kristus memerintahkan GerejaNya untuk mengabdikan upacara korban tersebutuntuk pengudusan terus-menerus bagi kita para pengikutNya dengan bersabda, “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk 22:19). Dan Gereja Katolik memenuhi perintah Sang Guru ini dalam Misa atau Ekaristi Kudus. Bila Misa Kudus dipersembahkan maka dihadirkanlah Korban Kristus di kayu salib yang dipersembahkan sekali dan untuk selamanya. Misa Kudus memperoleh semua nilainya dari korban di kayu salib. Misa Kudus adalah korban yang satu dan sama dengan korban Yesus di kayu salib. Demikian juga dalam ajaran Yudaisme. Kurban dikenal dengan istilah Korban dari akar kata bahasa Ibrani karov yang berarti “[datang] mendekat [kepada Allah]”. Sentralitas kurban dalam Yudaisme jelas, seperti yang banyak diuraikan dalam Alkitab, khususnya dalam pasal-pasal pembukaan Kitab Imamat, dengan penjelasan terinci tentang cara-cara pemberiannya. Kurban dapat diberikan dalam bentuk sesuatu yang berdarah (binatang) ataupun yang tidak berdarah (biji-bijian dan anggur). Kurban darah dibagi ke dalam holocaust (kurban bakaran, dengan seluruh binatangnya dibakar habis), kurban penebusan dosa (dalam hal ini hanya bagian-bagian tertentu dari binatang kurban dibakar dan sisanya ditinggalkan untuk imam) dan kurban pendamaian (sama seperti di atas, hanya bagian-bagian tertentu dari binatang kurban dibakar habis). Dengan menyelam ritual korban yang ada dalam agama-agama, yang rujukan histirisnya kepada teladan para nabi dan atau orang suci, menunjukkan bahwa kurban hanyalah suatu bagian dari pengabdian kepada Allah, dan harus disertai oleh moralitas dan kebaikan dalam diri manusia itu sendiri. Dengan demikian, nilai dan hakekat korban dapat kita kita perluasan dalam relasi negara dan rakyat demi kemajuan suatu bangsa.

wartawan
Mohammad S. Gawi
Category

Astra Motor Bali Gelar Edukasi Safety Riding Karyawan PT Taurus Gemilang

balitribune.co.id | Denpasar - Konsistensi dalam mengampanyekan keselamatan berkendara terus digaungkan oleh Astra Motor Bali. Sebagai wujud kepedulian terhadap keselamatan para pekerja di jalan raya, Astra Motor Bali menggelar pelatihan Safety Riding bagi karyawan PT Taurus Gemilang pada Selasa (23/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Koster: Bali Masuk Era Digital, Turyapada Tower Tuntaskan Masalah Blank Spot

balitribune.co.id | Singaraja – Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan operasional penuh Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Desa Pegayaman, Buleleng, Sabtu (27/12). Peresmian itu menandai berakhirnya ketergantungan masyarakat terhadap parabola di sebagian besar wilayah Bali. Peresmian ditandai dengan bergabungnya Metro TV sebagai pemegang Multiplexing (MUX) terakhir yang mengudara dari Turyapada Tower.

Baca Selengkapnya icon click

Eksplorasi Gaya Klasik Modern, New Honda Stylo Y2K Ultra Retro Hadir di Bali

balitribune.co.id | Denpasar – Menutup tahun 2025, Astra Motor Bali menghadirkan pilihan terbaru bagi pecinta sepeda motor bergaya klasik modern melalui peluncuran New Variant Modifikasi Stylo Y2K Edisi Ultra Retro. Edisi ini hadir sebagai jawaban atas tren retro yang kembali digemari, khususnya di kalangan konsumen yang ingin tampil unik dan berkarakter.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

HS Donasikan Keuntungan Konser Slank Bali untuk Sumatra

balitribune.co.id | Denpasar - Konser Slank bertajuk “Hey 42th Slank, HS Berani Kita Beda Peduli Sumatra” digelar di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Sabtu (27/12/2025). Seluruh keuntungan dari konser ini akan disumbangkan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya icon click

Pemerintah Kabupaten Tabanan Mengucapkan Selamat Hari Raya Natal 2025 dan Sambut Tahun Baru 2026

balitribune.co.id | Tabanan – Dalam rangka menyambut Hari Raya Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M bersama Jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan menyampaikan ucapan selamat merayakan hari suci Natal kepada umat Kristiani serta menyambut Tahun Baru kepada seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.