Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Saatnya Kita “Memberi” kepada Bangsa Ini

Bali Tribune

Wayan Windia

Guru Besar Emeritus Univ Udayana, dan Ketua Stispol Wira Bhakti

balitribune.co.id | Bangsa ini ditegakkan dengan berdarah-darah. Generasi Pembebas yang terlibat dalam perang kemerdekaan, terpanggil untuk memberi kepada bangsanya. Kaya-miskin, mereka memberi untuk bangsanya. Bahkan mereka ikhlas memberikan jiwa-raganya untuk bangsanya. Sementara itu, rakyat jelata di pedesaan, memberikan makan-minum untuk para gerilyawan pejuang kemerdekaan.

Di kala itu, para elite politik, semuanya saling memberi kepada bangsanya. Karena keterpanggilan untuk saling memberi itulah, maka bisa terwujud Empat Konsensus Nasional. Sekarang di kalangan MPR dikenal sebagai Empat Pilar Kebangsaan. Kalau tidak ada keterpanggilan untuk saling memberi itu, jangan harap sekarang ada NKRI yang berlandaskan Pancaila dan UUD 1945. Bahkan mungkin bangsa ini akan berkeping-keping, bagaikan kembang pecah seribu.

Sekarang, marilah kita melakukan introspeksi diri. Setelah kita menikmati nilai-nilai kemerdekaan seperti sekarang ini, apakah yang telah kita berikan kepada bangsa ini? Rasanya tidak ada. Semuanya sudah serba uang (cash and carry). Semua serba dibayar. Bahkan pejabat negara yang bayarannya/gajinya sudah besar, masih tergiur untuk korupsi. Untuk memilih dalam pemilu, juga harus diberikan amplop (serangan fajar).  Banyak tokoh dunia yang telah menyampaikan kata-kata bijak. Bahwa, jangan hanya tanyakan, apa yang dapat diberikan negara untuk diri kita. Tanyakan pula, apa yang dapat kita berikan kepada negara.

Setelah serangan Covid-19 dan serangan Rusia pada Ukraina, dunia mengalami krisis pangan dan energi. Presiden Jokowi berkali-kali mengingatkan bangsanya, tentang bahaya laten tersebut. Bahkan tahun depan, ekonomi dunia dianggap semakin gelap. Jokowi juga menyatakan di mana-mana, bahwa subsidi yang harus diberikan untuk kepentingan rakyat dari APBN, lebih dari Rp 500 triliun. Hal ini dikatakan berkali-kali, dan di mana-mana.

Saya yakin, keterangan-keterangan dari Jokowi itu, bukan tanpa tujuan. Ia ingin membangun kesadaran publik tentang betapa beratnya beban negara saat ini. Beban berat seperti ini tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dari pernyataan itu tersirat bahwa, pesan yang ingin disampaikan kepada rakyat adalah bahwa, seluruh dunia sedang mengalami krisis. Kalau salah kelola, maka bangsa ini bisa bangkrut. Srilanka adalah salah satu contohnya. Tolong dibayangkan, kalau NKRI yang begini heterogennya, menjadi bangkrut.

Pesan lainnya yang ingin disampaikan Jokowi adalah agar rakyat siap bersama-sama menanggung beban negara yang maha berat ini. Saya ingin mengatakan bahwa Jokowi sangat ingin, agar rakyat sadar, bahwa sekaranglah saatnya untuk memberi kepada bangsa. Bukan bahkan dengan demonstrasi-demonstrasi, yang bisa saja menjadi anarchi. Atau dipolitisir untuk tahun 2024. Aneh juga ya. Dua tahun sebelum tahun 2024, rakyat dan kaum elite sudah ribut-ribut. Ini adalah konskwensi dari demokrasi liberal.

Barangkali tidak perlu memberi dan berkorban seperti dalam perang kemerdekaan. Bisa dengan cara memberi, yakni melalui mengurangi kenikmatan hidup. Kurangi bepergian ke luar negeri, kurangi bepergian ke luar daerah, kurangi makan-makan di restoran, memberi sedekah kepada rakyat yang berkekurangan di sekitar kita, dll. Atau diam saja. Percayakan semuanya pada kebijakan pemerintah, dan dalam pengawasan DPR.  Mari hidup sederhana, seirama dengan situasi dunia yang sedang prihatin.

Rasanya memang tidak mudah mengurangi kenikmatan. Karena terlanjur kita telah kalah total melawan arus globalisasi. Kita sudah menyerah kalah. Globalisasi telah melahirkan generasi baru yang dalam benaknya terlalu banyak ada harapan-harapan. Ya, bisa-bisa saja. Tetapi jangan lupa pada sejarah bangsa, di mana negara ini dibangun dengan tetesan darah. Kalau tidak ada para generasi pembebas yang ikhlas memberi kepada bangsa ini, apakah generasi baru saat ini bisa memiliki harapan-harapan? Jangan-jangan mereka sudah mati konyol, dilanda konflik yang berkepanjangan antar suku bangsa.

Untuk bisa membangun kesadaran memberi kepada bangsa, maka diperlukan adanya dialog secara berkelanjutan antar generasi. Sampaikan dengan lugas sejarah bangsa dan problematikanya. Pada hari-hari yang bersejarah, adakan dialog antara generasi pembebas yang masih eksis, dengan generasi yang sedang memegang kekuasaan. Sedangkan mahasiswa dan siswa melakukan dialog dengan badan-badan yang berkompeten (BPIP, dll). Hanya dengan dialog akan bisa muncul sebuah kesadaran.

Presiden dan para elite bangsa lainnya, juga harus mampu membangun kesadaran publik untuk bisa memberi kepada bangsanya. Dalam setiap kesempatan berpidato, jangan hanya bicara tentang pembangunan dan hal teknis. Harus juga berpidato tentang idealisme, yang mambangun kesadaran, bahwa bangsa ini harus dibangun bersama-sama. Tetapi kaum elit harus bisa memberikan keteladanan.

Bahwa rakyat jangan hanya bisa meminta ini dan itu. Itu sah-sah saja sebagai anak bangsa. Tetapi tatkala negara dalam keadaan sulit dan dunia dalam keadaan sulit, maka kita harus juga bersama-sama bisa memberi. Sebetulnya, inilah tugas besar dari para elit kita. Jangan hanya berseteru.             

wartawan
WW
Category

Kawan Nusantara “IDENTITAS” Bali Rumah Inspirasi Seni dan Perhiasan

balitribune.co.id | Denpasar - TULOLA menggelar perayaan Kawan Nusantara IDENTITAS di Andaz Bali, Kamis (11/9). Acara yang dirancang untuk merayakan akar budaya Nusantara melalui seni, perhiasan, dan kolaborasi lintas bidang ini turut menghadirkan sosok pengrajin perak asal Desa Taro, Gianyar, Made Arsanata atau kerap disapa Ketut Daging.

Baca Selengkapnya icon click

BRI Denpasar Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Banjir di Kota Denpasar dan Karangasem

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Melalui program BRI Peduli, BRI Region 17/ Denpasar melalui Branch Office Denpasar Gajah Mada, Kuta, Amlapura, dan Negara menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Kota Denpasar, Karangasem, dan Negara yang terdampak bencana banjir akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Zurich dan PJI Luncurkan Zurich Entrepreneurship Program Siapkan 16.900 Siswa Jadi Wirausaha Muda Tangguh

balitribune.co.id | Jakarta - Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia meluncurkan fase kedua Zurich Entrepreneurship Program (ZEP) dengan skala yang lebih besar serta pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click

The Return of Beauty Harmony Kembalinya Pesona Seni, Budaya, dan Harmoni di Peninsula Nusa Dua

balitribune.co.id | Badung - The Return of Beauty Harmony, The Nusa Dua Festival (NDF) 2025 kembali digelar pada 25–26 Oktober 2025 di Peninsula Island Kawasan Nusa Dua Kabupaten Badung oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) setelah sempat terhenti akibat pandemi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Honda Care Bali Beraksi Cepat, Tangani Motor Konsumen Terdampak Banjir

balitribune.co.id | Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab terhadap konsumen setia, Astra Motor Bali melalui layanan Honda Care bergerak cepat membantu para pengguna sepeda motor Honda yang terdampak banjir. Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Bali sejak Selasa (9/9) hingga hari ini mengakibatkan banyak kendaraan terendam dan mengalami kerusakan. 

Baca Selengkapnya icon click

Tim Angkat Berat Klungkung Sumbang Emas

balitribune.co.id | Semarapura - Meski berjuang dengan keterbatasan fasilitas dan minim pengalaman, atlet dari cabang olahraga angkat berat yang tergabung dalam Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Klungkung menunjukkan performa gemilang di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI 2025. Tim ini sukses menyumbangkan satu medali emas, tiga perak, dan satu perunggu.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.