balitribune.co.id | Semarapura - Kodim 1610/Klungkung, Selasa (28/12/21), menggelar acara penyambutan personel yang telah kembali dari penugasan di wilayah Kodam XVIII Cendrawasih di Daerah Operasi Papua.
Acara penyambutan dipimpin Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf Suhendar Suryaningrat,S.H, M.Si, dihadiri oleh Kasdim 1610/Klungkung, Ketua Persit KCK Cab.XXXIII Dim 1610 beserta pengurus, Perwira Staff, Danunit Intel, Danramil Jajaran Kodim 1610 serta Anggota Militer dan PNS Kodim 1610/Klungkung.
Personel yang kembali dari penugasan adalah Letda Inf Nono Darsono beserta Kopda I Wayan Sutamaya kembali setelah 1 tahun lebih melaksanakan Tugas sebagai Satgas Aparat Teritorial di wilayah Kodam XVIII/Cendrawasih, termasuk 3 orang personel yang juga sudah lebih dahulu melaksanakan penugasan yang sama antara lain Serda I Nyoman Suartana, Serda I Wayan Darwa serta Kopda I Komang Adnyana.
Letkol Inf Suhendar Suryaningrat,S.H, M.Si dalam sekapur sirih sambutannya menyampaikan bahwa Tugas sebagai Satgas Aparat Teritorial merupakan suatu amanah, kehormatan sekaligus kepercayaan yang harus dijawab dengan penuh semangat, disiplin, pengabdian, rela berkorban tanpa pamrih dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Dandim 1610/Klungkung menyampaikan bahwa tantangan tugas ke depan akan jauh lebih kompleks, terlebih di tengah situasi Pandemi Covid 19 yg sampai saat ini belum berakhir. Setiap prajurit harus bisa menjadi contoh berprilaku hidup sehat dan mengikuti Protokol Kesehatan.
Ditemui usai penyambutanm salah seorang perwira Kodim Klungkung Letda Inf Nono Darsono yang telah bertugas selama setahun lebih mengaku bangga sekaligus merupakan kehormatan dengan penugasan dirinya ke Kodam XVIII Cendrawasih di Daerah Operasi Papua.
“Saya merasa berterimakasih atas penugasan komandan Kodim 1610/Klungkung, selama penugasan lebih dari setahun di medan operasi Papua walaupun medan sulit, tapi saya bangga bisa membangun 31 unit jamban bagi masyarakat pengunungan Papua Jaya Wijaya dan membangun jembatan untuk kelancaran transfortasi masyarakat yang ada di pegunungan di Jaya Wijaya, termasuk ikut membantu pendidikan anak-anak yang masih terbelakang dengan masih banyaknya kekurangan guru di sana,” tandasnya.